Mohon tunggu...
audina dayinta
audina dayinta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa semester 1. Artikel pertama saya membahas tentang hubungan makanan manis dengan hormon manusia yaitu hormon dopamin, serta bahaya mengonsumsi makanan manis secara berlebihan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Korelasi Mengonsumsi Makanan Manis dengan Hormon Manusia

11 Januari 2024   01:04 Diperbarui: 11 Januari 2024   01:16 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan manis merupakan makanan yang banyak  mengandung gula. Saat ini, peran gula pada makanan  manis semakin tergantikan oleh pemanis buatan. Makanan manis mengandung nutrisi  namun tinggi kalori. Kita mengonsumsi gula setiap hari dan gula juga merupakan bumbu yang digunakan dalam masakan.

Makanan manis sangat populer di kalangan masyarakat dari segala usia. Kebanyakan orang lebih menyukai rasa manis pada makanan yang berasal dari gula dan pemanis buatan lainnya. Hal ini terutama berlaku bagi remaja masa kini, di mana makanan manis ditawarkan dalam berbagai variasi. Hidangan manis ini hadir dalam berbagai bentuk, warna, dan rasa, tentu saja sangat menggiurkan hingga memiliki rasa keinginan yang tinggi untuk menyantapnya.

Ternyata ada hubungan antara makanan manis dengan hormon manusia, hormon yang dimaksud adalah Hormon Dopamin atau disebut juga Hormon Bahagia yang ada di dalam otak.

Dopamin adalah bahan kimia di  otak yang kadarnya meningkat ketika seseorang mengalami emosi yang menyenangkan. Contoh kegiatan yang menyenangkan ini adalah makan makanan enak, melakukan aktivitas seksual dan sebagainya. Dopamin sendiri memiliki banyak fungsi dan berperan penting dalam mempengaruhi emosi, pergerakan, kesenangan, konsentrasi, dan persepsi nyeri. Oleh karena itu, jika konsentrasi zat ini berlebihan atau menurun, dapat dilakukan tindakan untuk meningkatkan atau mengubah efek dopamin, misalnya dengan pemberian obat-obatan.

Dopamin juga terlibat dalam berbagai penyakit mental. Misalnya, penurunan kadar dopamin mungkin berhubungan dengan gangguan mood seperti depresi. Di sisi lain, kadar dopamin yang terlalu tinggi juga bisa menimbulkan dampak negatif, seperti membuat anda merasa sibuk dan kekurangan waktu beristirahat.

Untuk menjaga keseimbangan dopamin dalam tubuh, terdapat berbagai aktivitas yang  membantu pelepasan dopamin secara alami, yaitu seperti tidur yang cukup, berinteraksi sosial, berolahraga, masak makanan kesukaan bersama orang terdekat, dan masih banyak lagi kegiatan yang membantu untuk menjaga keseimbangan dopamin.

Mengapa ingin mengonsumsi makanan manis saat sedang stress?

Stres mempengaruhi kita dalam berbagai cara, mulai dari perubahan suasana hati hingga sakit kepala. Selain itu, saat merasa stres cenderung makan yang manis-manis.

Berikut beberapa hubungan antara stress dan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis, antara lain:

1. Mengonsumsi gula mengurangi hormon kortisol atau hormon stres

Stres disebabkan oleh pelepasan hormon yang disebut kortisol dari Hippocampus otak. Pelepasan kortisol menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, kadar gula darah, pernapasan dan fungsi otot. Mekanisme ini justru membantu meningkatkan kewaspadaan saat menghadapi situasi stres. Namun, jumlah kortisol yang berlebihan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.

Kortisol dalam tubuh diduga terlibat dalam keinginan makan yang manis-manis saat merasa stres. Sebuah studi menemukan bahwa asupan gula mengurangi kadar kortisol dan aktivitas hippocampus. Respon otak terhadap stres juga meningkat. Namun, hubungan langsung antara asupan gula dan stres memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

2. Gula merangsang perasaan bahagia

Mengonsumsi gula merangsang pelepasan hormon dopamin dan bagian otak. Kedua faktor ini menyebabkan rasa senang yang kuat. Selain itu, konsumsi gula juga menyebabkan pelepasan hormon serotonin. Hormon serotonin mempunyai efek yang membuat tenang dan mengurangi stres. Efek tersebut menyatakan bahwa jika memakan makanan manis bisa mengatasi stres. Namun, efek ini kurang terasa bila makanan yang mengandung pemanis buatan dikonsumsi. Rasa manis yang dihasilkan hanya akan merangsang otak dan tubuh untuk makan lebih banyak, dengan kata lain, saat merasa stres cencerung banyak makan yang manis-manis.

Makanan dan minuman manis memang nikmat, namun bisa berbahaya bagi kesehatan, apalagi jika dikonsumsi  berlebihan. Makanan manis mengandung banyak kalori yang dapat menyebabkan  kelebihan berat badan dan obesitas, serta obesitas menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Makanan dan minuman manis tidak hanya tinggi gula, tetapi juga kekurangan banyak  nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Karena gula merupakan karbohidrat sederhana, gula cepat diserap ke dalam tubuh dan dapat membuat lemas dan cepat mengantuk. Asupan gula berlebih menyebabkan penambahan berat badan dan berkembangnya berbagai penyakit.

Berikit ini adalah bahaya mengonsumsi makanan manis secara berlebihan:

  • Diabetes Mellitus tipe 2
  • Jerawat dan penuaan kulit
  • Keinginan untuk makan terus
  • Kerusakan gigi
  • Nyeri sendi
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit hati
  • Penyakit jantung
  • Risiko obesitas meningkat
  •  Terpicunya pertumbuhan sel kanker

DAFTAR PUSTAKA

 

Redaksi Suara Mahasiswa. 2021. "Makanan Manis: Candu yang Berbahaya".

Halodoc. 2023. "Jangan Salah, Inilah Penjelasan tentang Dopamin".

Satlita, A. I. (2020). Gambaran Konsumsi Makanan Beresiko (Makanan Manis dan Makanan di Bakar/Panggang) pada Remaja Jurusan Jasa Boga di SMK Negeri 1 Beringin Kabupaten Deli Serdang. Karya Tulis Ilmiah diajukan sebagai Syarat untuk Kelulusan Program Studi Diploma III di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, 9.

National Geographic Indonesia. 2019. "Mengapa Kita Ingin Mengonsumsi Makhujanan Manis Saat Sedang Stres?".

Setyarini, Dwi. 2023. "Bahaya Mengonsumsi Makanan Manis secara Berlebihan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun