Mohon tunggu...
Aunia ShifniElwardah
Aunia ShifniElwardah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Konseling yang menyambi sebagai penulis amatiran

--girl with passion. Writing was healing, I heard.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kognisi Sosial

11 Mei 2020   11:45 Diperbarui: 8 Juni 2021   16:49 8818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Apa yang Dimaksud Kognisi Sosial (unsplash/aaron-burden)

Kognisi berasal dari bahasa latin cognoscere yang memiliki arti megetahui. 

Menurut kamus besar bahasa Indonesia kognisi adalah kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan, dan sebagainya) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri. 

Namun dalam istilah lain kognisi adalah sesuatu yang didapatkan oleh seseorang karena proses berpikir tentang sesuatu atau bahkan seseorang.

Menurut pandangan Barn dan Byne kognisi sosial merupakan cara individu untuk mengingat, menganalisa dan menggunkan informasi yang diterima dari peristiwa-peristiwa sosial. Bagaimana cara individu memahami, mengetahui, dan menganalisi lingkungan dan peristiwa yang terjadi menggunakan kemampuan berpikir atau intelegensinya.

Baca juga : "Dari Interaksi Berlangsung Kognisi" Lev Vygotsky

Di dalam kognisi sosial ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan, yang mempengaruhi proses terjadinya kognisi. Konsep merupakan kemampuan berpikir yang mengkategorikan sesuatu atau sebuah objek tertentu. 

Contohnya adalah jeruk, apel, semangka yang masuk ke dalam konsep buah-buahan; atau handphone, laptop, mesin cuci yang masuk ke dalam konsep gadget. 

Yang kedua adalah konsep dasar, konsep dasar adalah sebuah konsep yang memiliki klasifikasi pertengahan atau tidak lebih sedikit ataupun lebih banyak. Contohnya adalah lingkaran, yang mana lingkaran tersebut memiliki makna yang lebih merujuk di bandingkan dengan konsep bentuk; atau makalah merupakan konsep yang lebih sederhana di dandingkan dengan konsep karya tulis ilmiah.

 Elemen penting selanjutnya adalah prototipe, yaitu sesuatu yang menganalisa dan membandingkan sesuatu apakah sesuatu itu layak untuk masuk kategori konsep tertentu atau tidak. Cara untuk mensortir dalam kategori konsep itu menggunakan prototipe. 

Baca juga : Proses Kognisi Manusia Menurut Teori Piaget

Sebuah konsep tidak akan bisa berdiri sendiri dan membentuk sesuatu yang mudah dipahami, karena konsep yang hanya disimpan pada mental tidak akan berguna. Cara yang digunakan untuk menghubungkan beberapa konsep tersebut adalah menggunakan proposisi.

 Proposisi adalah sesuatu yang memiliki makna dan tercipta dari penggabungan konsep yang menggambarkan sebuah ide utuh. Kemudian proposisi-proposisi tersebut akan membentuk suatu jaringan yang mana berisi tentang kepercayaan, pengetahuan, atau hubungan-hubungan.

Jaringan yang terbentuk merupakan skema kognitif. Contohnya adalah sebuah agama yang berasal dari Tuhan dan disebarkan dengan metode dan cara berpikir manusia yang memiliki nilai serta moral yang akan dilestarikan sepanjang masa.

Baca juga : Perkembangan Otak dan Kognisi Anak Usia Dini

Suatu persepsi dapat ditangkap oleh individu yang satu dengan yang lain dnegna cara yang berbeda, atau dengan hasil yang berbeda. Karena persepsi dipengaruhi oleh diri manusia itu sendiri, seperti kematangan usia, lingkungan dan situasi sosial. Dan tak lupa dengan latar belakang kebudayaan yang pasti akan mempengaruhi persepsi individu.

Sedangkan kognisi setiap individu itu pada dasarnya sama, karena memiliki konsep yang sama. Namun tak bisa dipungkiri bahwa pengalaman-pengalaman kultural yang berbeda itu dapat mempengaruhi perbedaan pilihan individu dalam menggunakan kognisinya, bukan perbedaan kasar dalam kognitif itu sendiri.

Daftar Pustaka

Ayuningtyas, Fitri dan Ahmad Zaki Abdullah, "Kognisi Sosial melalui Situs Jejaring Youtube pada Komunitas Online", Jurnal Komunikasi, vol. 9, no. 2, Desember 2017.

Thohir, Mohamad. Pemahaman Individu. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press. 2014.

#bkiuinsa #uinsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun