Mohon tunggu...
Audi citradewi
Audi citradewi Mohon Tunggu... Freelancer - audi citra

jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan Manusia dengan Agama

25 Juni 2019   23:02 Diperbarui: 28 Juni 2021   07:04 19223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"......Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya...."

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yg dibekali ruh dan jasmani (yg berasal dari tanah), dan dilengkapi potensi akal, hati dan jasad yg merupakan suatu kelebihan yg Allah berikan dibanding makhluk lain. Karenanya Islam mengatur seluruh hidup manusia dan memandang manusia dari berbagai dimensi secara komprehensif. Manusia selain diberi kebebasan, juga diberi tanggung jawab sebagai  hamba dan khalifah.

Sebagai makhluk, manusia diciptakan untuk melakukan berbagai aktifitas salah satunya aktifitas kehalifahan yang harus bermuara dalam bentuk pengabdian kepada Allah, dengan demikian manusia adalah makhluk yang bercorak theosentris, bukan bercorak anthroposentris atau homosentris tetapi bercorak homo islamicus.

Manusia diciptakan oleh Allah Swt,antara musayyar dan mukhayyar. Mukhayyar adalah kebebasan manusia dalam memilih dan tidak ada kehendak Allah Swt di dalamnya dialah yang menciptakan perbuatannya sendiri dan mengatur urusannya. Hidup menurutnya berdasarkan sebab akibat. Musayyar adalah manusia yang digerakkan dan dikendalikan seperti robot tidak ada kehendak dalam perbuatannya. Dalam hal ini manusia seperti daun yang tertiup angin. Dalam konteks tauhid permasalahan mukhayyar dan musayyar adalah sebuah permasalahan yang berkaitan keimanan terhadap qadha dan qadar,karena ini menjadi sangat penting disaat terjadinya perbedaan tentang hak pilih. Apakah manusia yang berbuat ataukah ada campur tangan Allah dalam perlara tersebut.

Untuk melihat keterkaitan antara manusia dengan agama, dapat ditelusuri dari beberapa hal, di antaranya kodrat manusia beragama, gambaran manusia beragama, dan kebutuhan manusia akan agama.

Baca juga: Peran Agama Menghadapi Pandemi Covid 19

1. Kodrat Manusia Beragama

Untuk mengetahui kodrat manusia beragama ini dapat dilihat pada beberapa fenomena berikut:

a. Tentang doa keselamatan.

Setiap orang pasti ingin mendapatkan keselamatan. Ia merasa dirinya selalu terancam. Makin serius ancamannya, doanya akan makin serius pula. Ia merasa kecil hidup di jagat raya ini seperti perahu kecil yang terapung di samudra yang amat luas. Karena ancaman tersebut ia ingin berpegangan dan menyandarkan diri kepada sesuatu yang ia anggap sebagai yang Maha Ghaib dan Maha Kuasa.

b. Tentang kebahagiaan abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun