Istilah "pemanasan global" atau dalam Bahasa inggris "Global warming" Â kini menjadi "Warning" atau suatu peringatan, karena menggambarkan kenaikan bertahap suhu permukaan rata-rata Bumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan secara liar, yang menyebabkan atmosfer dipenuhi dengan gas efek rumah kaca.Â
Sebagai akibat dari gas-gas yang memerangkap panas di atmosfer dan membuat dunia semakin panas mungkin ada berbagai efek negatif pada lingkungan, seperti naiknya permukaan laut, bencana alam yang lebih sering dan parah, perubahan pola cuaca, dan penurunan keanekaragaman hayati.Â
Sebagian besar ilmuwan iklim setuju bahwa tindakan segera diperlukan untuk mengurangi efek pemanasan global dan bahwa fenomena itu nyata.
Lingkungan hidup sekitar kita  adalah salah satu efek pemanasan global yang paling menonjol. Lapisan es kutub mencair sebagai akibat dari kenaikan suhu, yang akan mengakibatkan permukaan laut yang lebih tinggi dan meningkatkan potensi banjir.Â
Ekosistem dan habitat satwa liar mungkin sangat terpengaruh oleh hal ini. Selain itu, peristiwa cuaca ekstrem seperti badai, gelombang panas, dan kekeringan menjadi lebih umum dan parah sebagai akibat dari pemanasan global. Kejadian ini dapat membahayakan infrastruktur, mengganggu produksi pangan, dan mengakibatkan kematian.
Pada kehidupan manusia merupakan salah satu di mana pemanasan global memiliki efek yang besar. Gangguan terkait panas termasuk dehidrasi dan sengatan panas lebih sering terjadi saat suhu meningkat.
Pemanasan global memperburuk polusi udara, yang dapat menyebabkan kondisi pernapasan dan masalah kesehatan lainnya. Juga, sebagai akibat dari kenaikan permukaan laut atau kejadian cuaca ekstrem, orang dapat mengungsi sebagai akibat dari pemanasan global.
Hal ini menjadi Warning atau peringatan bahwa iklim di Indonesia semakin panas, pada tahun 2022 pada hari bumi  Jadi Peringatan Climate Change atau Perubahan Iklim, Bumi Mengalami Pemanasan lebih Cepat dari biasanya.Â
Peringatan Hari Bumi yang diselanggarakan setiap tanggal 22 April, menjadi peringatan bagi manusia terkait bumi yang semakin hari terlihat perubahan iklim atau climate change yang signifikan.
 Oleh karena itu kita sebagai warga Indonesia harus melakukan upaya untuk mengatasi masalah pemanasan Global ini, berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan:
- Gunakan Transportasi umum seperti Transjakarta, Jaklingko, MRT dll dan juga menggunakan transpotasi yang dapat mengurangi polusi seperti sepeda.
- Menerapkan 3 R yaitu (Reduse, Reuse dan Recycle), Menghemat air dan energi  semaksimal mungkin dan mengelola sampah merupakan salah satu cara paling sederhana dan mudah yang bisa dilakukan oleh semua orang untuk menjaga lingkungan hidup.
- Mengurangi penggunaan yang mengandung CFC (Cloro Four Carbon) merupakan senyawa kimia yang mengandung atom karbon dengan klorin dan fluorin terikat padanya. CFC umumnya dihasilkan oleh peralatan seperti AC, saat ini CFC menyumbangkan 20% dalam proses terjadinya efek rumah kaca.
- Penanaman dan pelestarian pohon (Reboisasi) dan Melakukan kampanye menjaga alam, Â hal ini sangat penting untuk di lakukan seperti yang diketahu bahwa pohon merupakan penghasil CO2 di udara yang kita hidup setiap harinya.
Sifat serakah dan egois manusia merupakan salah satu faktor yang merusak lingkungan. Konsumsi energi manusia yang berlebihan dan eksploitasi alam yang luas telah merusak bumi ini.Â
Oleh karena itu, untuk melindungi lingkungan adalah dengan terus meningkatkan kesadaran akan dampak berbahaya dari perubahan iklim dan pemanasan global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H