Mohon tunggu...
Muhamad nabil Gunawan
Muhamad nabil Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Pejalan Kaki

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN UNNES GIAT 10 Bersinergi Dengan Mengadakan Workshop Konten Kreatif Bersama Karang Taruna se-Desa Soropaten

15 Januari 2025   20:40 Diperbarui: 15 Januari 2025   23:36 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama peserta dan panitia workshop pada 5 Januari 2025 (Dokumentasi Pribadi)

Media sosial adalah wadah di mana informasi dapat berlalu-lalang dengan sangat cepat. Apa yang terjadi satu menit yang lalu di Indonesia bisa dengan mudah diketahui oleh orang di Jepang, meskipun berjarak lebih dari 4.800 kilometer. Fenomena ini menunjukkan betapa pesatnya laju informasi dalam dunia digital saat ini. Menyadari pentingnya hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Giat 10 berkolaborasi dengan Karang Taruna Desa Soropaten untuk mengadakan sebuah Workshop Konten Kreatif. Acara ini diikuti oleh pemuda-pemudi Desa Soropaten dengan tujuan mengembangkan kemampuan mereka dalam pengelolaan media sosial.

Workshop ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, dengan berbagai materi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan olah media para peserta. Setiap sesi dirancang secara sistematis, dimulai dari pengenalan dasar-dasar media sosial, strategi menciptakan konten yang menarik, hingga praktik langsung dalam membuat dan mengedit konten digital. Kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan teknis, tetapi juga sebuah upaya untuk menanamkan wawasan strategis mengenai pentingnya media sosial dalam memperkenalkan potensi desa kepada dunia luar.

Desa Soropaten sendiri memiliki banyak potensi wisata yang menarik untuk dikembangkan. Hj. Sri Wigati, Kepala Desa Soropaten, menyampaikan dalam sambutannya bahwa desa mereka memiliki kekayaan wisata religi yang telah menjadi tagline desa. "Potensi wisata ini harus dikembangkan secara bertahap dan berkelanjutan," ujarnya. Ia berharap acara workshop ini dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan sumber daya manusia desa, khususnya dalam hal kemampuan media. Dengan peningkatan keterampilan ini, masyarakat desa diharapkan mampu memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi tentang potensi desa, sekaligus mendorong roda perekonomian lokal.

Kemampuan membaca audiens digital dan mengolah media sosial secara strategis menjadi salah satu fokus utama workshop ini. Para peserta dilatih untuk mengenali target audiens mereka dan menyusun strategi konten yang sesuai dengan preferensi pengguna media sosial. Harapannya, keterampilan ini akan membantu Desa Soropaten tidak hanya dikenal sebagai desa wisata religi, tetapi juga sebagai desa yang mampu memberdayakan pemuda-pemudinya dalam era digital.

Penyerahan sertifikat oleh kepala desa kepada peserta workshop (Dokumentasi Pribadi)
Penyerahan sertifikat oleh kepala desa kepada peserta workshop (Dokumentasi Pribadi)

Pada acara pamungkas workshop yang diadakan di Balai Desa Soropaten, semua peserta mempresentasikan karya hasil editing yang telah mereka buat selama pelatihan. Antusiasme para peserta begitu terasa ketika mereka memamerkan karya mereka di layar, lalu menjelaskan detail maksud dan konsep yang terkandung di dalamnya. Salah satu peserta dari Karang Taruna Dukuh Pandanan, misalnya, memamerkan sebuah video yang menampilkan acara wayang, tarian lokal, dan aktivitas pemuda-pemudi dukuh tersebut. Dengan kreativitas dan keterampilan yang telah diasah selama workshop, ia mampu menyajikan konten yang menarik dan memukau seluruh peserta serta panitia dari mahasiswa KKN UNNES.

Acara ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang signifikan. Dengan bekal keterampilan media yang mereka peroleh, para pemuda Soropaten kini memiliki potensi besar untuk mempromosikan desanya ke tingkat yang lebih tinggi. Semangat yang ditunjukkan dalam workshop ini juga menjadi simbol optimisme bahwa pemuda-pemudi desa memiliki peran strategis dalam memajukan desa mereka di tengah perkembangan dunia digital yang terus bergerak maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun