Bila telah memutuskan untuk sekedar menyalurkan hobi bahkan menggantungkan kebutuhan perutnya dari menulis, alangkah baiknya jika kita selalu ingin belajar. Belajar dari mana?Browsinginternet, membaca buku, serta tahan banting menghadapi gempuran (baca: kritik) dari orang (pembaca). Kalau kita penulis tidak mengerti, jangan malah balik menggurui pembaca, apalagi marah-marah karena kita tak mau menerima kritik.
Terkadang saya juga harus bertanya, apakah si empunya tulisan itu ketakutan setengah mati bila tulisannya dikritik? Sebenarnya tak perlu takut. Jika memang salah, berjiwa besarlah untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Jangan malah memberikan kesan bahwa kita penulis yang selalu benar. Ingat lho. Jangankan kita yang penulis maya, penulis nyata juga tak lepas dari kesalahan. Belum lagi pemuka agama yang dianggap selalu benar, acapkali mereka juga melakukan kesalahan dan perlu ditegur.
Sekali lagi saya tekankan, kritik atau teguran itu bukanlah semata-mata karena si pengkritik tak menyukai kita secara personal. Lagi pula, bukan urusan (baca: kepo) si pembaca tentang latar belakang atau  mau jadi apa si penulis tadi. Itu urusan masing-masing toh? Pembaca hanya menikmati tulisan kita, kan? Jika bagus, tentunya akan sangat diapresiasi walaupun tak harus diucapkan terima kasih secara terbuka. Jika ada yang dirasa janggal, si penulis harus siap dengan pertanyaan atau kritik si pembaca. Ini juga merupakan apresiasi, lho!
Budayakan bertanya kepada si pengkritik, tentunya lebih menjamin keberlangsungan nasib tulisan kita. Bila masih ada yang mengkritik itu adalah sebuah apresiasi yang bagus, guna menyadarkan kita dari kebiasaan kita yang melenakan, seperti sombong dan sok tahu tadi. Jadi, jangan langsung marah apalagi sakit hati serta menceritakan/menggosip di belakang pembaca. Hemat saya, ini adalah kebodohan mutlak jika dilakukan oleh penulis, apalagi yang mengaku telah lama berkecimpung di dunia tulis menulis. Mau jadi penulis atau tukang gosip, sih? []
Tulisan terkait :
1. Jadi Penulis, Jangan Manja dong!
2. Jadi Penulis, Jangan Sombong!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H