Skenario kedua, pasukan Garuda akan unggul, berhasil mengimbangi bahkan memperdaya pasukan Gajah. Namun ego sebagai juara bertahan yang ada dalam diri para pasukan Gajah tidak rela dipecundangi begitu saja oleh pasukan Garuda. Sehingga pasukan Gajah akan menggunakan segala daya dan upaya untuk menghancurkan pasukan Garuda yaitu dengan provokasi yang berujung pada kartu merah untuk pasukan Garuda atau hadiah penalti untuk pasukan Gajah.
Titik balik! Saat itulah mental timnas Merah Putih akan jatuh kemudian terjadi banyak kesalahan umpan dan kecerobohan pemain belakang sementara timnas Thailand akan membombardir gawang Indonesia.
Skenario ketiga, squad Garuda mampu menunjukkan kemampuannya mengungguli squad Gajah namun kemudian dimulai dari menit delapan puluh semua berbalik. Garuda seperti dipermainkan dan harus berjuang mempertahankan daerahnya dari serangan bertubi-tubi pasukan Gajah yang berujung imbang lalu turunnya mental dan akhirnya pasukan Gajah berpesta. Bukan tanpa dasar, namun mengamati permainan di liga Indonesia kecerobohan cenderung muncul di sepuluh menit terakhir yang membuat tim yang tadinya unggul berbalik menjadi tumbang.
Skenario keempat, timnas Thailand superior dan unggul. Di sepuluh menit terakhir barulah timnas Merah Putih bangkit dan meningkat daya gedornya untuk membalikkan keadaan namun timnas Thailand akan memainkan tempo, mengulur waktu, mendadak sering mencium rumput sehingga timnas Indonesia tidak memiliki waktu lagi untuk membalikkan keadaan sampai waktu habis.
Skenario kelima, entah bagaimana, dengan permainan yang sulit ditebak dan keberuntungan, Garuda menang.
Tentu skenario yang kita inginkan adalah pasukan Garuda bermain apik, menghibur, menyarangkan setidaknya satu gol lebih unggul daripada pasukan Gajah dan memenangkan laga juga menghancurkan kutukan selalu kalah saat berjumpa Thailand di final. Akhirnya seluruh rakyat Indonesia berbahagia. Kaum pekerja pun dapat berbahagia walaupun di akhir bulan.
Jadi Garuda, Konsentrasi! Jangan ceroboh dan jangan sampai mendapat kartu merah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H