Mohon tunggu...
Atus Lailyah Thoyibbi
Atus Lailyah Thoyibbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - (:) () ()

jadi la dirimu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sajian Khas budaya kampung cina surabaya

20 Desember 2020   15:23 Diperbarui: 23 Mei 2021   01:20 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya,Jawa Timur termasuk kota yang memiliki bermacam-macam latar belakang masyarakat yang berbeda, mulai dari suku, ras, agama, sampai budaya. Kampung-kampung cina di Surabaya tersebut mempunyai keunikan dan kekhasan masing-masing sehingga berkembang menjadi tempat wisata yang kental dengan nuansa Tiongkok.Tempat tersebut bernama Kya-Kya. Dahulu, Kya-Kya merupakan sebuah titik wisata berupa pasar malam di kawasan Pecinan yang selalu ramai pengunjung serta hiasan-hiasan berwarna merah cerah yang membuat mata seolah ingin selalu terjaga.Panganan yang dijual dikampung cina ini memang disediakan dalam menu bukan hanya chinesse food. Kita akan mudah menjumpai panganan lain dengan olahan nusantara. Misal ayam sambal balado, ikan bakar ala Makasar, dll. Menarik lagi, semua ditawarkan dengan harga sangat ekonomis alias harga kakilima yg murah meriah ,Makanan nya sangat berselera dan minuman yang ditawarkan pun sangat beraneka raga. Aneka juice dan minuman ringan lainnya disajikan dibanyak tenda yang berjualan diarea ini.Makanan nya sangat berselera dan minuman yang ditawarkan pun sangat beraneka ragam. Aneka juice dan minuman ringan lainnya disajikan dibanyak tenda yang berjualan diarea ini.
Selain makanan pada umumnya,Kya-Kya juga mempunyai makanan tradisional khas budaya tionghoa .seperti Ronde,bakmie/siu mie,Dimsum,bebek peking disetiap makanan juga memiliki lambang yang berbeda-beda arti dari wedang ronde bermakna Warna merah disajikan dengan harapan memperoleh keberanian menghadapi musim dingin, agar memperoleh karunia dan kebahagiaan yang disimbolkan warna hijau.Dengan dua pengharapan itu, diharapkan hati menjadi bersih,sebagaimana makna warna putih dan sedangkan sun mie bermakna mie ini melambangkan umur yang panjang,kebahagiaan,serta limpahan rejeki bagi orang yang memakannya.
Di Kampung Cina  ini sering diadakan serangkaian perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang sederhana tapi khidmat .
"Saat perayaan tahun baru imlek juga harus wajib menyediakan makanan berubah kue , makanan berat dan buah.Seperti kue keranjang,lontong cap gomeh dan jeruk.Semua makanan yang wajib tersedia saat tahun baru imlek juga memiliki makna yang berarti Bagi orang Tionghoa ,Misalnya lontong cap gomeh bermakna  panjang umur melambangkan sumber rezeki karena dari bentuk lontong yang panjang dan dibungkus menggunakan daun pisang,Sedangkan untuk kue keranjang diartikan  sebagai kue manis yang disusun bertingkat yang melambangkan peningkatan rejeki atau kemakmuran. " Ujarnya . orang tertua dikampung cina,Dony Djung .
Selain kue keranjang yang memiliki arti yang bermakna  bagi orang tionghoa jeruk sendiri juga Mempunyai arti yang sangat bermakna bagi orang tiinghoa khususnya untuk perayaan imlek wajib untuk menghidangkan buah berwarna oren yang bulat dan berdaun hijau tersebut .
"Menyediakan jeruk pada saat Imlek dianggap akan memberikan semakin banyak keberuntungan. Jeruk yang dihidangkan pun lebih baik jika memiliki daun. Daun pada jeruk melambangkan panjang umur. Orang Tionghoa juga tak pernah menyajikan jeruk sebanyak empat buah. Karena dalam kepercayaan Cina,4 sangat dekat dengan kematian" Ujar  Dony Djung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun