"Iyaa. Udah dulu ya. Ana mau dengerin kajian dulu."
"Baiklah. Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh ..."
Tibanya besok siang, aku menunggu Wahhab di Masjid Baiturrahman, tampat rapat akan dilaksanakan. Dalam benakku, mungkin Wahhab tidak akan hadir deh. Dari omongannya aja kemarin kayak ragu.
Astagfirullahal'adzim... Aku sudah su'udzon kepada Wahhab. Ternyata dia hadir. Aku lihat dia baru turun dari angkot pakai gamis dan peci putih.
"Assalamualaikum warahmatullah
wabarakatuh," ucap Wahhab memberi salam.
"Wa'alaikumussalam warahmatullah... MasyaaAllah Wahhab makin tampan aja nih sekarang. Haha. Tumben pake gamis."
"Iya nih Ki, ana pengen ngamalin sunnah, Ki."
"Wahh.. Mantap tuh. Aku juga pengen sih. Cuman belum pede aja. Hehe."
"Gak apa, Ki. Pake aja. Sebetulnya gamis ini juga masih ada kurang nih. Terlalu panjang. Harusnya di atas mata kaki. Makanya setiap jalan aku angkat sedikit. Abis acara ini in syaa Allah mau dipotong dulu. Biar gak isbal."
"Oh gitu ya. Mau dipotong dimana emang?"