Mohon tunggu...
Atunk F. Karyadi
Atunk F. Karyadi Mohon Tunggu... Editor - Menulis yang manis dan mengedit yang pahit. Haaa

Suka yang klasik dalam kata, dan futuristik dalam kerja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wawancara Eksklusif Jitet Koestana

12 September 2015   14:45 Diperbarui: 12 September 2015   16:30 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewa kembali meletakkan tangannya ke dalam kotoran, berhasil, dan mencoba untuk menariknya keluar lagi. Hampir tidak bisa keluar, tetapi karena cacing tertutup lendir dan terus menggeliat membebaskan diri, akhirnya dipisahkan lagi untuk kedua kalinya.

Cacing menyembunyikan dirinya ke kotoran lagi lebih dalam. Seratus delapan kali dewa mencoba untuk menghapusnya dari tumpukan kotoran cacing miskin, tetapi cacing ini begitu melekat kotoran kesayangannya, sehingga ia terus melarikan diri!

 

Apakah Anda pikir humor bisa dipelajari?
Humor bisa dipelajari. Karena pada kenyataannya, humor yang melekat pada semua orang.

Apa ide Anda tentang Black Humor?
Saya sangat menghargai Black Humor dan White Humor. Karena humor apa pun, semua itu adalah pekerjaan. Seperti yang saya telah dijelaskan di atas. Yang paling penting bagi saya, tidak apa humor, tapi untuk apa ia diciptakan humor?

Siapa artis terbaik di Black Humor?
Banyak seniman Black Humor di dunia ini, tapi yang menonjol bagi saya adalah Serre.

Karikatur apa yang Anda buat terakhir ini?
Baru-baru ini saya membuat kartun, tapi di kanvas besar. Kebetulan pada seleksi Mandiri Art Award dan berpartisipasi dalam pameran. Alhamdulillah, pekerjaan saya dijual dengan harga yang sangat baik. (*)

 

*Naskah ini diterjemahkan dari irancartoon.com

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun