Mohon tunggu...
Rahmayu Attri Murni
Rahmayu Attri Murni Mohon Tunggu... Guru - belajar dan terus belajar

Jangan hanya memandang dari salah satu sisi, agar pandanganmu tidak tersempitkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Di Bawah Tugu Monas

27 Agustus 2019   08:16 Diperbarui: 27 Agustus 2019   08:23 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aku harus ke Jakarta. Apapun yang terjadi. Itu sudah jadi tekadku. Atau aku akan sangat menyesal," kataku pada Mei, kekasihku.

Mei menatap mataku. Dia terlihat sangat khawatir.

"Jadi kau akan meninggalkanku," ujar Mei.

Matanya memerah. Sepertinya dia menahan air matanya agar tak jatuh.

"Berapa lama kau akan di sana?"

"Aku tidak tahu," ujarku.

"Berarti benar, kau akan meninggalkanku."

Mei bangkit dari kursinya. Kemudian perlahan menuju pintu. Ia berhenti sejenak. Mungkin menungguku mencegah kepergiannya. Tapi aku tetap pada pendirian. Aku harus ke Jakarta. Besok.

Mei kembali melangkah. Kali ini lebih cepat.

"Mei. Tunggu," kataku.

Mei tak peduli. Dia terus berjalan menuju halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun