Mohon tunggu...
Rahmayu Attri Murni
Rahmayu Attri Murni Mohon Tunggu... Guru - belajar dan terus belajar

Jangan hanya memandang dari salah satu sisi, agar pandanganmu tidak tersempitkan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kepada Siapa Pilihan Akan Aku Berikan

26 Maret 2019   11:19 Diperbarui: 26 Maret 2019   18:25 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/search?q=gambar+2+paslon&safe=strict&client=firefox-b-d&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=HzHmNOu7QDtThM%253A%252C4J4HzWo5U8vfoM%252C_&vet=1&usg=AI4_-kTZsa2RbisE4IPfV52EJq3MRcxtVA&sa=X&ved=2ahUKEwjOm8TB2J_hAhUcT48KHTsmBeQQ9QEwAXoECAgQBg#imgrc=r38B0OPYuV71KM:&vet=1

Perkenalkan aku adalah ibu - ibu yang tidak mengerti dengan politik dan aku peduli terhadap bangsa yang kucintai ini, aku tak pernah mendapatkan pelajaran tentang politik bangsa, tak punya juga pengalaman tentang politik, aku tak mengenal 2 pasangan Paslon, dua - dua nya tak punya kekerabatan emosional denganku...

Pilpres 2019 cukup menguras tenaga, sebagai penonton saja saya lelah mengikutinya apalagi mereka yang memang benar benar bertarung buat mengambil suara rakyat. Pemilihan langsung ini bukan pertama kali diadakan di Indonesia sudah beberapa kali, dan saya ikut semua dalam pemilihan itu, tapi kali ini saya merasa sangat lelah, apa karena selera politikku yang rendah? Atau memang aku tak punya gaya dalam berpolitik

Saat ini saya tidak lagi melihat siapa yang baik dan siapa yang buruk, secara pemahamanku terhadap agamaku semua seniman dengan ku, tak mungkin ku ragukan itu, salah satu Paslon menggandeng kiyai dan Paslon yang lain didukung oleh banyak ormas Islam pastinya membuat saya tak meragukan tentang keislamannya

Sekarang sudah tanggal 26 Maret 2019 tak lama lagi tanggal 17 Maret, artinya hari itu adalah hari dimana semua rakyat Indonesia yang sudah memiliki hak pilih akan menjatuhkan pilihannya, termasuk juga saya... Tapi sampai saat ini saya masih bimbang buat memilih bukan karena paslonnya jelek tetapi karena saya bingung menentukan mana yang lebih berpihak kepada rakyat...

Saya sudah mulai termakan isu - isu negatif yang dilontarkan oleh masing - masing tim pemenangan kedua kubu, masing - masing kubu tidak lagi mengangkat prestasi paslonnya tetapi mereka sibuk memberikan stetmen negatif  pada kubu lawannya.

Elit politik yang dulu sangat saya hormati sekarang mereka berubah menjadi tukang caci, tukang maki, sehingga orang awam seperti saya bukan menerima solusinya tetapi dibuat bingung oleh omongan para tim sukses...

Kepada bapak berdua yang terhormat ke dua Paslon berilah rakyatmu politik damai, politik menghargai orang lain, bukan selalu bertengkar yang dikemukakan, tapi berilah dengan kata - kata yang menyejukkan, jangan melupakan karakter bangsa kita yang menjunjung tinggi nilai  saling menghargai.

Saat ini tinggal menghitung hari akan terjadi perhelatan Akbar itu, jadikanlah pesta demokrasi ini sebagai media pendewasaan, siapapun presidennya nanti  benar - benar presiden yang ada buat rakyat, jangan hanya saat kampenye janji ini janji itu, kalau udah jadi lupa semua.

Untuk yang kalah jadilah bapak negarawan yang lega menerima keputusan rakyat, jangan hanya bisa meminta suaranya saja... Teruslah berpolitik agar bangsa selalu memiliki generasi generasi hebat

Saya hormati pak Jokowi

Saya hormati pak Prabowo

Saat ini pilihan belum saya tentukan, bisa jadi nunggu debat ke empat... Hahahahha

Pak kiyai

Bangsa sandi

Selalulah semangat dan jangan mudah menyerah, bangsa butuh orang - orang seperti bapak.

By attri

Curhatan pilpres

Salam literasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun