Mohon tunggu...
Rahmayu Attri Murni
Rahmayu Attri Murni Mohon Tunggu... Guru - belajar dan terus belajar

Jangan hanya memandang dari salah satu sisi, agar pandanganmu tidak tersempitkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghindari Kenakalan Remaja

19 Maret 2019   20:21 Diperbarui: 19 Maret 2019   20:44 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tubanliterasi.com

Kamu pernah mendengar bahwa sering sekali terjadi curanmor  diamana mana kan? Kalau kita pantau siapa sih sebenarnya pelaku curanmor tersebut? 

Tak jarang kenyataan itu sangat mengagetkan kita, banyak diantara mereka masih berusia anak sekolah (remaja) mereka begitu berani melakukan kegiatan yang akan mengorbankan masa depan mereka, siapa yang harus diperslahkan? Tidak mungkin semua kesalahan itu ada pada mereka, tetapi banyak pihak yang juga harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi saat ini.

Dikasus lain kita juga sering mendengar bahwa banyak sekali para remaja, bahkan mungkin sebagian kecilnya atau malah sebagian besarnya ad dilingkungan kita, remaja pecandu minuman keras, pencandu narkoba, bahkan mereka pecandu Lem, atau obat -- obat yang bersifat mampu membuat mereka tak sadarkan diri dalam waktu sesaat, miris sekali kenyataan ini, mereka pertaruhkan masa depan bahkan nyawa mereka demi sesuatu yang tak bermanfaat

Mungkin juga kita mendengar banyak sekali remaja yang memiliki paham melakukan seks bebas, mereka sudah tidak mempedulikan lingkungan mereka lagi, orang -- orang yang ada disekitarnya, bagi mereka mereka seru, mereka asyik dan mereka tak mau peduli, selain itu huru hara, tawuran bahkan mungkin sampai pada pembunuhan.

Kemerosotan moral, mental para remaja bisa jadi karena perkembangan zaman, tapi kita tidak boleh selalu mempersalahkan perkembangan zaman saja, kita tidak mungkin menghentikan semua tekhnologi tapi kita dapat mempersiapkan anak -- anak kita untuk menghadapi zaman yang serba canggih ini... Yok kita kupas sat persatu apa yang bisa kita lakukan:

Fungsi Agama

Keluarga adalah tempat bernaungnya semua isi keluarga, ayah, ibu, dan anak, umut islam saat anaknya terlahir kemuka bumi si Ayah berkewajiban mengumandangkan Azan kenapa? Ini adalah sebuah harapan pendengaran pertama adalah menyebut Asma Allah, Panggilan Sholat diperdengarkan, Keluarga adalah tempat paling nyaman buat si anak untuk berkumpul, maka jadikanlah rumah tempat belajar agama bagi anak, tanamkan nilai nilai keagamaan dalam setiap tindakan, sehingga karakter rohaninya mampu untuk dibina.

keluargalah yang membuat fondasi agama bagi anaknya, kalau anak sudah ditanamkan pondasi agama yang kuat, saat ia keluar dari keluarga dan berkumpul dengan teman -- teman dan masyarakat sekitar, maka karakter keagamaannya tak akan memudar, semua kenakalan remaja yang sekarang banyak terjadi mampu ditekan seminimal mungkin

Kasih sayang

Sejak janin menetes dalam kandungan ibu, calon bayi sudah diberlakukan secara istimewa, ibu dengan bangganya bercerita tentang calon anaknya, sampai ia terlahir kedunia, Setelah lahir ini yang harus kita perhatikan, berikanlah kasih sayang yang tulus pada anak, berilah ia kasih yang seluas- luasnya, ajarkan pula ia arti berbagi, arti memahami sesama, rasa tenggang yang besar.

Jangan sering member hukuman, tapi berilah teguran dengan menanamkan rasa tanggung jawab, apabila ia melakukan kesalahan, jangan ajarkan ia untuk lari dari kenyataan tapi ia harus hadapi dan selesaikan masalah dengan dewasa tanpa menimbulkan permusuhan.

Menanamkan rasa kasih yang tinggi ini merupakan tatandangan besar bagi keluarga terutama buat ayah dan ibu yang menghabiskan banyak waktu buat bekerja, sehingga nak dibesarkan oleh pengasuh tanpa ada control kedua orang tua, Ayah ibu jangan egois, mencari nafkah lahir itu penting ttetapi member nafkah bathin juga wajib.

Jangan dipilih hanya salah satu tapi keduanya harus seimbang, agar anak kita memiliki kasih sayang yang utuh. Jadi kalau ayah dan ibu tidak mau anak nya menjadi salah satu pelaku dari kenakalan remaja yang cendrung anarkis, ayah ibu kasih juga waktu buat anak -- anaknya dan berikan pengertian pada mereka jika waktu yang mereka dapatkan berkurang, sehingga ia mampu memahami semua kondisi yang kita rasakan

Perlindungan

Perlindungan yang saya maksud disini adalah, anak mendapatkan semua rasa nyaman yang mereka butuhkan saat didalam rumahnya, rasa mereka lebih mencintai rumah sendiri, karena mereka merasa mendapat perlindungan penuh dari seisi rumah, Mereka tidak merasa hidup terhina dalam rumahnya, mereka tidak tersiksa didalam rumahnya, mereka tidak kecewa didalam rumahnya, rasa itu yang semestinya mereka rasakan sehingga mereka tidak mencari tempat perlindungan ditempat yang lain.

Apabila mereka jauh dari rumah mereka akan merasakan sangat rindu pada semua isi rumahnya. Ayah yang tidak memaksakan kehendak, ibu yang memahami kondisi anak, ini lah yang sangat dibutuhkan rmaja saat ini, kalaupun orang tua memiliki kehendak seharusnya dilakukan dengan cara diskusi, memaksa dengan cara yang sangat halus sehingga sang anak tak merasakan bahwa itu adalah sebuah pemaksaan. Orang tua dizaman melinial ini harus benar -- benar memahami kebutuhan saat ini

Sosial budaya

Lagi lagi keluarga ada sumber dari segala sumbur, akar dari segala akar dari setiap masalah yang terjadi, dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali norma -- norma yang mengatur tanpa tertulis, sehingga anak remaja sulit untuk mempelajarinya karena tidak ada bukunya, maka yang menjadi kamus besarnya adalah keluarga itu sendiri. 

Keluarga yang memperkenalkan semua tentang itu, apalagi kita yang hidup di Indonesia begitu sarat dengan social budaya, jangan sampai pas pada generasi anak kita semua social dan budaya yang turun temurun dari leluhir perlahan terkikis habis oleh musim yang tak bertepi.

Bagaimana caranya yang muda harus menghormati yang tua, bagaimana seorang anak mengajukan pendapat pada orang tua, bagai mana seorang adek harus bicara dengan kakak, dan banyak lagi contoh yang lainnya, semua tidak ada bukunya dan kamusnya ada dalam keluarga.

Penanaman konsep-konsep yang seperti itulah yang wajib diberikan keluarga, sehingga remaja saat ia keluar dari rumahnya semua pondasi yang sudah dibangun akan tetap kokoh menjulang walau badai datang menghempasnya mudah -- mudahan anak kita mampu mempertahankan semua eksistensi dirinya pada khalayak ramai

Reproduksi

Saat anak -- anak kita menginjak usia remaja, pastilah semua alat reproduksi mereka akan aktif semua, keluarga perlu menjelaskan, apabila anak kita salah pergaulan, contoh saat mereka sudah mengerti atau menyukai lawan jenisnya, control keluarga itu harus lebih dipertajam, karena di Indonesia ini sangat lah kita menjunjung tinggi nilai agama kita.

Kalau ada diantara anak kita sudah siap menikah maka nikahkan lah ia secara sah sesuai oleh agama dan adat dilingkungan kita. Pendidikan seks dini dan sikap saling menghargai lawan jenis itu perlu ditanamkan, mana pergaulan yang mendekati zina itu harus diberi tahu agar tidak terjadi peristiwa hamil diluar nikah .

Ini semua sepertinya sepele, tapi perlu kita ketahui yang sepele ini akan mengakibatkan kerusakan mental secara turun temurun, sehingga generasi yang dilahirkan adalah generasi yang tidak lagi memiliki akidah yang sesuai

Sosialisasi dan pendidikan

Lagi-lagi keluarga, rumah adalah sekolah pertama bagi anak kita, pertama kali anak diajarkan untuk bersosialisasi, mengenal semua isi rumah, mengenal lingkungannya bahkan ia akan belajar dan akan menyerupai apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya, pendidikan pun berlangsung dirumah pertama kali, anak mulai dari belajar merangkak sampai ia menjadi sesuai harapan ayah ibunya, maka jadikanlah rumah sebagai rumah social dan rumah pendidikan buat anak -- anak kita sehingga ia sangat mencintai rumahnya

Kondisi ekonomi keluarga

Ayah dan ibu, kondisi ekonomi juga akan mempengaruhi perkembangan pada anak -- anak kita, belum tentu baik juga walau kita berekonomi mapan, tetapi akan semakin mudah mendidik anak-anak apabila ekonomi keluarga lebih mapan, apalagi hidup dizaman sekarang yang semua serba robot, tekhnologi udah mengusai lebih dari separoh pekerjaan kita, contoh ibu tidak harus menyalakan kayu bakar untuk memasak nasi, sehingga waktu ibu memasak bisa digunakan untuk member kasih sayang pada anaknya.

Jangan dibalik, saat mengasuh anak ibu sibuk bermain dengan Hpnya sehingga nak dibiarkan sendiri tanpa mendapat perhatian, ini akan berakibat jelek buat perkembangan anak, Atau ayah ibu yang ekonomi mapan memberikan semua yang anak mau, sehingga anak menjadi lupa diri dan akhirnya menggunakan fasilitasnya untuk hal yang negatif, jadi semua akan seimbang apabila kasih sayang digabungkan dengan ekonomi, ini akan menimbulkan efek yang sangat bagus. Sehingga anak kita cerdas dalam menagatur finansialnya

Pembinaan lingkungan

Hidup dengan ramah lingkungan akan dapat terwujud apabila kita menanamkannya mulai dari lingkungan keluarga seperti mempedulikan tetangga, mempedulikan saudara, berbagi buat orang-orang yang tak mampu, semua akan bisa dilakukan apabila sebuah keluarga melakukannya.

Nah kalau delapan poin diatas sudah kita tanamkan dalam keluarga maka kenakalan remaja akan bisa kita minimalkan. Ataumalah akan bisa kita hilangkan, karena kita memiliki memiliki remaja-remaja yang baik, huru hara dikalangan remaja tidak lagi kita temuai, yang mabuk, narkoba, mencuri bahkan membunuh sudah tidak ada lagi...

Yuk ayah bunda mulai sekarang tanamkanlah delapan prinsip ini dalam rumah kita masing - masing

By  Attri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun