Mohon tunggu...
Rahmayu Attri Murni
Rahmayu Attri Murni Mohon Tunggu... Guru - belajar dan terus belajar

Jangan hanya memandang dari salah satu sisi, agar pandanganmu tidak tersempitkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lilin Putih

6 Maret 2019   11:41 Diperbarui: 6 Maret 2019   11:49 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/search?q=GAMBAR+LILIN+PUTIH&safe=strict&client=firefox-b-d&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=6VO3XWNQsBaMSM%253A%252C60SpHUkS7lLkGM%252C_&usg=AI4_-kTB9q7BW5N52ocU7F1YFKPt8CnfFA&sa=X&ved=2ahUKEwikxd3IiOzgAhXk8XMBHSJ2CmcQ9QEwA3oECAYQCg#imgrc=6VO3XWNQsBaMSM:

Hatiku bagai lilin putih

Yang sedang terbakar api

Meleleh korban kan diri

Demi dia yang kusayangi

Kau pergi disaat hati mulai terisi

Menyakinimu dengan cinta yang putih

Berharap kau pelita hati

Tapi ternyata ku salah pilih

Hatiku bagai lilin putih

Kau bakar untuk kepentingan sendiri

Kemudian kau berlalu pergi

Kau anggap aku tak punya arti

Cinta yang indah hanya harapan

Nyatanya sekarang aku kau tinggalkan

Tiada pesan tiada perkataan

Tinggal aku dengan sebuah penyesalan

Hatiku bagai lilin Putih

Meleleh tapi tak berarti

Lorong hatiku sekarang tak berisi

Karena cinta tak pernah kau hargai

By Attri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun