Penulis: Vanessa Lutfi Firstatiani
Editor  : Atthoriq Chairul Hakim
Yogyakarta - Manoc Films Indonesia, salah satu rumah produksi film di Sumatera Barat yang bertempatan di Kabupaten Pariaman, kembali mencetak pencapaian luar biasa. Setelah mendapatkan dukungan produksi dari Indonesiana.tv, pada program Layar Anak Indoneisa (LAI) untuk karya film terbarunya Silogui. Film Silogui berhasil terpilih dalam program official selection dari JAFF (Jogja-Netpac Asian Film Festival) yang dihelat di Cinema XXI, The Premiere Yogyakarta pada tanggal 2 Desember 2024, sebuah ajang festival film bergengsi yang mempertemukan karya-karya film terbaik dari Asia.
"Capaian Manoc Films tahun ini yang mendapat official selection JAFF tentunya saya senang sekali dan bangga atas pencapaian tersebut. Namun, saya juga harus berterima kasih kepada seluruh kru yang terlibat karena tanpa mereka visi kami di Manoc Films akan sulit untuk dicapai, dan terkhusus saya berterima kasih kepada Indonesiana.tv selaku mitra Manoc Film dalam memproduksi Film Silogui ini. Capaian ini seperti energi baru bagi saya pribadi selaku founder dan produser Manoc Film untuk terus maju dan mengembangkan industri perfilman di daerah sehingga pemerataan industri film di daerah memiliki identitasnya masing-masing dan dapat bersaing di tingkat yang lebih besar lagi." kata [Jeri Oktaviandi, Founder dan Producer Manoc Films Indonesia], Jumat, 13/12/24).
Terdapat 20 film yang dihasilakn pada program LAI, dengan 10 film kategori fiksi diajukan ke JAFF ke-18 untuk tahap kurasi. Dari jumlah tersebut, lima film berhasil lolos pada program official selection JAFF, dan Film Silogui menjadi salah satunya. Keberhasilan ini menandakan adanya pencapaian dalam hal kualitas dan diharapkan nantinya dapat berkesempatan dalam berbagai festival lain baik di tingkat nasional maupun internasional.
Film Silogui membawakan cerita tema kebudayaan, tentang kearifan lokal anak-anak di Mentawai. Tentunya film ini sangat cocok untuk ditonton anak-anak, selain menanamkan nilai dan pengetahuan budaya tetapi juga membentuk pendidikan karakter anak-anak terhadap menjaga alam. Bukan hanya itu saja, film ini memperlihatkan nuansa dan keunikan alam Mentawai.
"Film Silogui ingin menyampaikan pesan sederhana: sering kali, kita terlalu sibuk mengejar keinginan sendiri hingga lupa peduli pada sekitar. Kadang, kita butuh diingatkan. Tapi kalau diingatkan pun masih belum sadar, mungkin memang harus mengalami langsung untuk benar-benar mengerti." kata [Dhanny, Penulis Manoc Films Indonesia].
"Sebagai informasi, sekitar hampir separuh audiens yang hadir di pemutaran Layar Anak Indonesiana kemarin adalah anak-anak yang didampingi oleh guru masing-masing. Senang sekali mendapat tawa dan juga takjub dari audiens usia anak yang menurut saya paling jujur. Saat menyaksikan karakter utama mengenakan pakaian tradisional mentawai pada mula penayangan, banyak yang mengira kalau ini adalah film dari Indonesia Timur. Tapi seiring waktu mereka menyadari kalau anggapan mereka keliru. Suatu kebanggaan buat saya karena berhasil memberitahu bahwa masih ada masyarakat adat yang bisa hidup selaras, berdampingan dengan alam di kawasan Sumatera Barat." kata [Dhanny, Penulis Manoc Films Indonesia], Jumat, 13/12/24).
Proses pembuatan film ini melibatkan tim kreatif lokal Sumatra Barat dan didukung oleh pihak-pihak di kabupaten Mentawai. Â Manoc film Indonesia berhasil menunjukkan potensi-potensi tim kreatif lokal Sumatera Barat mampu membuat karya film yang bersaing. Pembuatan film ini melibatkan lebih dari 20 orang, termasuk aktor, kru, dan pekerja lokal dari Sumatra Barat. Melalui Film Silogui, diharapkan dapat mempromosikan kebudayaan Sumatera Barat ke kancah Nasional bahkan International.
Tahun ini, Manoc Films telah melewati perjalanan yang sangat menarik seperti masuk kedalam 40 besar program Layar Perempuan, 25 besar Layar Indonesiana dan berkesempatan mengikuti short course New York Film Academy, 50 besar Accfest Film Festival, hingga menjadi Finalis Layar Anak Indonesia dan berhasil mendapatkan official selection JAFF.