Mohon tunggu...
Atthariq Novardibrata Lusika
Atthariq Novardibrata Lusika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman

Menulis seputar bidang marketing dan manajemen

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Cryptocurrency sebagai Alat Tukar yang Sah

9 Oktober 2022   22:29 Diperbarui: 9 Oktober 2022   22:35 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman ini, bentuk alat tukar yang kita kenal dengan uang, memiliki berbagai macam bentuk. Seiring berkembangnya zaman, semakin berkembang juga alat pembayaran alternatif selain uang konvensional yang kita gunakan pada saat ini. Mulai dari uang kertas konvensional hingga pada saat ini sedang ramai dengan nama cryptocurrency. Sebenarnya, apa itu cryptocurrency? Menurut Shovkhalov, dan Idrisov (2021) Cryptocurrency adalah implementasi pertama dari teknologi blockchain dan potensinya tidak terbatas pada sistem pembayaran saja. Aplikasi terdesentralisasi dibuat pada dasarnya dapat mempengaruhi bidang kehidupan seperti ekonomi, ilmu pengetahuan, pendidikan, seni, budaya, dan lain lain.

            Dari banyaknya jenis cryptocurrency, salah satu yang jenis cryptocurrency yang paling terkenal adalah bitcoin. Bitcoin pertama kali muncul pada awal tahun 2009, dibuat oleh Satoshi Nakamoto. Pada tahun tahun berikutnya, sistem bitcoin mulai berdiri. Pada awal munculnya, bitcoin pertama memiliki harga tak lebih dari 1 Dollar AS, dan pada tahun 2012 harga Bitcoin mulai naik ke 5 Dollar AS per keping. Lalu pada tahun 2013, Bitcoin menjadi tren sehingga naik ke harga 100 Dollar AS yang menjadiukannya salah satu alat tukar yang memiliki peningkatan harga tukar tercepat dalam sejarah.

            Namun, untuk menjadi alat tukar yang sah, cryptocurrency harus memenuhi beberapa syarat. Salah satunya adalah memiliki nilai yang tetap dan stabil dari masa ke masa. Sedangkan cryptocurrency memiliki sifat fluktuatif yang sangat tinggi, artinya dapat berubah dari masa ke masa secara drastis, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai alat tukar yang sah.

            Venezuela merupakan salah satu negara yang menggunakan cryptocurrency sebagai alat tukarnya. Apabila kita bandingkan Venezuela dengan negara lainnya, Venezuela bukalah negara yang maju perkembangan teknologinya. Bahkan Venezuela sempat dilanda hiperinflasi. Venezueala adalah salah satu negara yang memberikan izin untuk cryptocurrency untuk beroprasi. Bitcoin pertama masuk Venezuela melalui sistem mining. Karena perkembangannya yang sangat cepat, pemerintah Venezuela mulai menerima cryptocurrency.Pada awalnya banyak ekonom yang meragukan bahwa Venezuela akan berhasil dalam menggunakan Bitcoin untuk alat tukar. Karena pada saat itu Venezuela juga dalam bahaya sanksi dari Amerika Serikat karena gagal membayar hutangnya pada para pemegang obligasi negara. Lalu pada Febuari 2022 ini, pemerintah Venezuela menyetujui bahwa pajak baru yang akan mempengaruhi transaksi yang dilakukan dalam mata uang asing dan transaksi cryptocurrency.

            Saat ini, ekonomi Venezuela mulai bertumbuh. Komisi Ekonomi PBB untuk Amerika Latin dan Karibia (ECLAC) memperkirakan pertumbuhan PDB Venezuela akan mencapai 5 persen pada tahun 2022. Perlambatan inflasi juga mulai terlihat. Meskipun volalitas cryptocurrency yang tinggi, Venezuela berhasil keluar dari infalsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun