Lionel Messi menjadi pemain terbaik piala dunia 2022 serta berhasil mengantarkan negaranya meraih juara dunia. Keberhasilan timnas Argentina tidak luput berkat kerja keras yang dilakukan oleh pemain jenius ini, La-Pulga benar-benar menampilkan performa terbaiknya sepanjang masa bisa dikatakan bahwa turnamen piala dunia kali ini sepenuhnya miliknya.
Performa terbaik selalu dihadirkan oleh kapten Argentina ini bahkan di usianya yang sudah tidak prima lagi. Istilah prima tampaknya bukanlah hal yang relevan bagi Messi karena tiap tahun orang ini selalu spesial dan menghadirkan performa yang tak akan bisa diduplikasi oleh pemain lain.Â
Lionel Messi adalah tokoh inspiratif dalam bidang sepakbola maupun olahraga, talenta yang dimiliki oleh bintang Argentina benar-benar telah memukau kita semua sebagai pencinta sepakbola. Orang seperti ini hanya akan ada 1 dalam beberapa generasi, era seorang Lionel Messi tak akan tergantikan, nikmatilah permainannya selama dirinya masih bermain sepakbola.Â
Perjalanan Messi sebagai pemain terbaik dunia tidaklah mudah seperti yang kita semua ketahui, banyak rintangan yang harus dilalui pahlawan Argentina ini. Penyakit hormon yang menimpanya hampir saja menghilangkan impiannya sebagai pemain sepakbola, bayangkan saja apabila La-Pulga tak pernah turun ke lapangan hijau maka kita semua tak akan dapat menyaksikan pemain sehebat dirinya.Â
Setelah keberhasilannya mengantarkan Argentina menuju gelar juara dunia, banyak rumor beredar bahwa France Football siap untuk menggelar Super Balon Dor yang merupakan sebuah bentuk penghargaan bagi pemain terbaik dalam 3 dekade terakhir. Tentunya Lionel Messi menjadi nama utama dalam memenangkan gelar tersebut mengingat betapa banyak yang telah diberikan orang ini untuk sepakbola dalam beberapa tahun terakhir.
Bintang Argentina ini telah menguasai panggung penghargaan selama 16 tahun lamanya bahkan sejak dirinya hadir dalam dunia sepakbola. Mengawali karirnya bersama Barcelona, Lionel Messi sudah banyak mencuri banyak perhatian publik dengan permainan cantik dan indahnya tersebut.
Awalnya dirinya selalu terjebak dalam bayang-bayang bintang Argentina sebelumnya yakni Diego Armando Maradona, mau sehebat apapun La-Pulga meraih banyak prestasi dalam level tertinggi sepakbola tetapi dia belum mampu mengantarkan piala untuk negaranya.
Tahun 2022 menjadi lembaran karir indah bagi dirinya merupakan momen yang tak akan pernah dia lupakan, piala yang dia cintai sejak lama tersebut akhir berhasil dia dapatkan. Piala dunia adalah impian terbesar bagi megabintang Argentina tersebut bahkan dirinya rela menukarkan seluruh balon dor yang dia raih dengan kerja kerasnya demi membawa pulang trofi indah tersebut.Â
Bayang-bayang dan tekanan publik Argentina terhadap dirinya pun berkurang drastis sejak keberhasilan minggu lalu ini, tim Tanggo akhirnya kembali menjadi juara dunia setelah menunggu 36 tahun lamanya. Almarhum lagenda Maradona yang terakhir berhasil membawa pulang piala tersebut namun kini ada pahlawan baru yang sudah sejak lama memimpin Albiceleste berhasil mewujudkan mimpinya.Â
Momen saat dimana Lionel Messi mengangkat piala tersebut akan selalu menjadi memori indah yang tersimpan dalam benak ingatan kita semua, saat melihat itu saya seperti tak percaya. Rasanya seperti mimpi yang dimana kita tak ingin terbangun darinya, seolah-olah dunia terlalu indah dimana hal yang kita inginkan sebagai penikmat sepakbola selama ini diwujudkan.Â
Messi bagaikan tokoh protagonis dalam film, berakhir dengan bahagia setelah seluruh perjuangan jatuh bangun yang telah dia rasakan. 3 Kekalahan di final secara berturut-turut merupakan kisah tragis dan klimaksnya karir seorang la-pulga, titik terendahnya sebagai pesepakbola. Bahkan Lionel Messi memutuskan untuk pensiun setelah nasib tragis dan malangnya tersebut.Â
2014-2016 masa terkelam bagi Lionel Messi, usianya saat itu adalah yang paling prima dalam sepakbola tetapi dirinya harus berakhir dengan isak tangis penuh kesedihan padahal hanya sisa 1 langkah lagi mengantarkan negaranya membawa pulang trofi. Kritikan dan olokan menghujani banyak perjalanan karirnya setelah itu, dirinya dianggap sebagai pemain yang gagal total pada level internasional.
Lelucon tersebut tentunya sangat menyakiti publik yang melihatnya sebagai sosok pahlawan dan menjadikannya sebagai inspirasi dalam kehidupan masing-masing. Tapi tak bisa dibayangkan betapa pedihnya dan tingginya tekanan untuk seorang Lionel Messi, bocah kelahiran Rosario Santa Fe yang awalnya hampir berhenti menjadi pesepakbola kini harus membawa beban berat dalam pundaknya.Â
Tahun 2018 adalah momen kembalinya Messi bersama timnas Argentina, realita kembali memukul dirinya. Argentina tampil mengecewakan dalam ajang piala dunia tersebut, tim yang sangat bergantung terhadap satu orang dicukur habis oleh generasi emas Kroasia. Mereka pun dibuat kesusahan hanya untuk lolos dari babak grup sebelum akhirnya terlempar ke terkaman Prancis di babak 16 besar. Kisah kembalinya Messi berakhir menyedihkan, lelucon dan kekejaman media kembali menghujam Messi pada saat itu.Â
Revolusi timnas Argentina akhirnya terjadi pasca kekalahan dari Brazil di ajang Copa America 2019, Lionel Scaloni pelatih yang minim pengalaman dan kerap kali diremehkan semua orang akhirnya berhasil membangun sebuah fondasi kokoh dalam tubuh Albiceleste. Perubahan tersebut benar adanya, taktik yang diciptakan orang ini berhasil meringankan pekerjaan Messi.Â
Sistem yang telah dibangun oleh Lionel Scaloni telah meringankan seluruh beban yang telah dipikul Messi selama ini, dia adalah pelatih yang jenius. Minim pengalaman tak menghalanginya untuk menunjukkan kebolehannya dalam mengelolah tim nasional, bisa dikatakan bahwa Scaloni adalah seorang yang natural dalam bidangnya, dirinya memang ditakdirkan untuk menjadi pelatih juara dunia.Â
Trofi pertama yang diraih oleh revolusi besar-besaran Argentina adalah Copa America dimana tim tanggo tampil brilian selama turnamen. Seluruh pemain tampil melebihi ekspektasi yang diharapkan publik seolah-olah mereka mencapai level maksimal kemampuan mereka masing-masing tentunya didukung oleh kejeniusan seorang Messi. Para pemain Argentina tampil bagaikan ksatria yang rela melakukan apa saja demi rajanya, gagah berani serta mentalitas juara adalah hal yang identik mewarnai perjalanan Albiceleste mendapatkan seluruh gelar yang mereka impikan.Â
Setiap wawancara yang diberikan oleh media, para pemain Argentina selalu mengatakan bahwa mereka rela berperang jika diminta oleh Lionel Messi. Mereka akan melakukan segalanya demi memberikan piala dunia tersebut untuk La-Pulga agar tak ada lagi keraguan dunia terhadapnya, agar seluruh pencinta sepakbola tahu bahwa Lionel Messi adalah pemain terbaik yang pernah ada dalam sejarah Sepakbola. Timnas Argentina hadir dalam piala dunia 2022 dalam satu misi yaitu menjadi juara dunia bersama kapten yang mereka semua hormati.
Argentina bersama Lionel Scaloni akhirnya mencetakkan banyak sejarah, Copa America,Finnalisima dan Piala dunia. Menjadi tim nasional yang mampu meraih treble dalam 2 tahun sepakbola internasional. Lionel Messi akhirnya bisa menutup karirnya dengan indah bersama negaranya, menjadi pahlawan publik yang selama ini terjebak dibalik bayang-bayang lagenda sebelumnya.
Rasa hormat mereka terhadap sang kapten mendorong mereka semua untuk tampil melebihi seluruh ekspektasi publik, potensi mereka semua dimaksimalkan berkat adanya dorongan emosional. Lionel Messi tak lama lagi akan meninggalkan dunia Sepakbola maka dari itu para pemain rela berperang untuknya,memenangkan setiap laga bersamanya dan mewujudkan mimpi seluruh publik Argentina yang datang meramaikan Qatar tahun ini.Â
Cerita selanjutnya dari keberhasilan Argentina ini adalah apakah Lionel Messi akan mendapatkan Super Balon Dor tersebut serta gelar kedelapannya. Menurut saya Lionel Messi sudah separuh langkah lagi membawa pulang gelar tersebut, menjadi pemain terbaik serta juara dunia dari turnamen tersebut merupakan hal terbaik yang terjadi untuk setiap pemain sepakbola. Yang hanya perlu dilakukan oleh la pulga adalah konsisten bermain pada level tertinggi.Â
2022 Menjadi tahun paling memorial untuk Lionel Messi bahkan bisa dikatakan yang terbaik untuknya apalagi saat dia mengangkat trofi yang telah dia mimpikan sejak kecil dahulu. Piala dunia lebih berharga dari banyaknya prestasi yang telah dia raih, tahun ini menjadi pembuktian terbaik bagi dirinya. Meskipun dirinya tak dianggap sebagai 30 pemain terbaik musim 2021-2022 tetapi Messi tak menyerah, kebangkitannya akan selalu teringat dalam memori kita semua.Â
Messi sulit beradaptasi bersama PSG pada musim pertamanya meskipun secara statistik dirinya sudah lebih dari cukup, tetapi untuk standarnya belum maksimal. Kini La-Pulga berada dalam fase terbaik dalam hidupnya menjawarai piala dunia kemudian sesaat lagi perjalanannya di liga champions bersama PSG akan segera dimulai, dapatkah dirinya kembali menghadirkan momen jenius dalam lapangan hijau?. Apakah balon dor kedelapan menjadi miliknya kembali?.
Tapi tanda tanya terbesar saat ini, apakah Messi dapat meraih Super Balon Dor? menurut saya dia lebih dari kata layak.Â
Messi for super balon dor!
Salam Olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H