Argentina menjadi tim kedua setelah Spanyol yang berhasil menjuarai piala dunia meskipun kalah pada pertandingan pertama. Kisah Argentina ini seperti mimpi dan fantasi, bagaikan tak nyata dan terlalu indah untuk diwujudkan. Lionel Messi sang pahlawan publik yang selalu berakhir dengan isak tangis yang tragis akhirnya berhasil menjemput impiannya, kado indah dari alam semesta telah diberikan untuk pemain yang tidak akan bisa digantikan selamanya.
Kisah heroisme dan perjuangan timnas Argentina ini akhirnya berakhir dengan bahagia. Banyak rakyat mereka yang bahkan rela menjual mobil dan rumah mereka demi bisa menyaksikan Piala Dunia kali ini, dukungan yang diterima oleh La Scaloneta ini benar-benar luarbiasa banyaknya bahkan para punggawa tim Tanggo pun mengakui bahwa bermain di Qatar dan negara mereka sendiri sama sekali tidak ada bedanya. Atmosfir yang dirasakan berhasil membakar semangat mereka semua untuk berjuang dan akhirnya membawa pulang trofi tersebut, menjadikan Argentina sebagai negara nomor 1 sepakbola saat ini.
2) Prancis mematahkan kutukan juara
Kutukan juara selalu menjadi momok yang menakutkan, Prancis adalah negara pertama yang memulai memori kelam kali ini. Les Bleus gagal secara mengejutkan 20 tahun yang lalu, mereka harus gigit jari sebagai dasar klasemen grup A meskipun datang dengan status jawara bertahan. 3 Laga yang dilalui Prancis semuanya berakhir tanpa kemenangan, kontiunitas ini pun terus terjadi secara berturut-turut terhadap tim dari benua Eropa. Brazil wakil dari Amerika latin berhasil mematahkan kutukan ini pada tahun 2006 dengan mencapai babak 8 besar.Â
Italia,Spanyol dan Jerman kemudian mengikuti jejak Prancis ini. Mereka semua gagal pada babak penyisihan secara memalukan, tentunya tekanan ini senantiasa menjadi bahan pembicaraan media sebelum turnamen ini dilaksanakan. Komposisi squad Prancis juga tidak sebaik 2018 silam, mereka kehilangan beberapa pemain berkualitas yang berperan cukup vital dalam keberhasil mereka menjadi jawara dunia. Ada yang cedera dan juga telah kehilangan performa terbaik mereka, nama-nama yang hilang seperti Pogba,Kante,Matuidi dan Umtiti adalah pemain yang berperan penting dalam keberhasilan Les Bleus 4 tahun silam.Â
Banyak cobaan yang diderita oleh Prancis tahun ini, Benzema pemenang balon dor 2022 dan Nkunku juga harus dipulangkan sebelum pertandingan pertama akibat cedera yang mereka derita pasca latihan. Banyak yang meyakini bahwa timnas Prancis akan menerima takdir yang sama seperti juara bertahan sebelum mereka karena kurangnya keseimbangan dalam tim mereka terutama pada sektor lapangan tengah.Â
Prancis berhasil membungkam seluruh keraguan tersebut dengan mencapai babak final tahun ini kembali mengulang sejarah mereka di 2018,perbedaannya sebelumnya mereka adalah juara dunia namun kali ini harus berlapang dada sebagai runner up setelah ditaklukkan oleh Argentina melalui babak penalti (4-2) setelah melalui pertandingan keras yang berakhir 3-3. Prancis menunjukkan adidaya mereka sebagai negara yang maju dalam bidang Sepakbola, pertandingan mereka selalu dinantikan oleh pencinta Sepakbola karena menghadirkan banyak kualitas dan momen brilian terutama dari pemain seperti Mbappe,Griezmann dan Giroud. Kutukan tersebut pun berakhir pada turnamen kali ini, merupakan kenangan yang akan kita selalu ingat kedepannya apabila membicarakan piala dunia 2022. Pertandingan final mereka menghadapi Argentina tentunya akan selalu terikat dalam ingatan kita semua sebagai laga paling seru dalam piala dunia bahkan sepanjang sejarah Sepakbola.
3) Maroko mencetak sejarahÂ
Maroko berhasil mencetak sejarah pada perhelatan piala dunia kali ini, mereka menjadi tim pertama dari benua afrika yang meraih babak semifinal. Performa mereka dalam mempertahankan keunggulan, mengejar bola dan mengatur tempo benar-benar menunjukkan bahwa kualitas mereka memang layak untuk mencapai babak semifinal dan menjadi 4 tim terbaik di dunia saat ini. Singa atlas dari Afrika ini menghadirkan kisah dan memori indah bagi kita semua, menginspirasi bahwa setiap negara punya peluang untuk menjadi jawara dunia.
Perjalanan mereka diawali oleh kemenangan dramatis atas Belgia salah satu favorit untuk melangkah jauh pada turnamen kali ini. Setelah menumpaskan Belgia, mereka berhasil duduk sebagai pemenang grup F setelah mengalahkan Kanada dengan skor 2-1, Spanyol menjadi korban berikutnya pada putaran babak 16 besar. Yassine Bounou tampil brilian saat menghadapi La Furia Roja, gawangnya tak terancam selama 120 menit hingga babak adu penalti dimana dia tak membiarkan satu orang pun dari timnas Spanyol mencetak gol ke gawangnya hari itu. Maroko menaklukkan Spanyol lewat babak adu penalti dengan skor 3-0.
Maroko kemudian mengubur impian Portugal skaligus sang megabintang mereka yakni Cristiano Ronaldo seorang legenda sepakbola, dia dipaksa harus merelakan mimpinya untuk membawa negaranya menjadi juara dunia. Gol tunggal El Nessyri berhasil mengantarkan sang singa atlas menuju babak semifinal, perjalanan heroik mereka harus terhenti di tangan sang juara bertahan pada babak semifinal.