Mohon tunggu...
Attar Musharih
Attar Musharih Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Attar Musharih

Seorang pengamat bola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Generasi Emas Argentina dan Karier Sempurna Lionel Messi

22 Desember 2022   09:56 Diperbarui: 22 Desember 2022   10:12 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Foto: Goal.com)

Mereka memiliki determinasi duel yang tinggi serta tekanan yang rapih. Meskipun telah memenangkan Copa America masih banyak yang meragukan tim ini bahkan rakyat mereka sendiri, secara permainan mereka belum superior. Babak kualifikasi Argentina memang belum terkalahkan tetapi mereka harus rela duduk di posisi kedua berada dibawah sang rival yakni Brazil, meskipun hasil pertemuan mereka selalu berakhir imbang.

Dari banyaknya tekanan yang diterima Argentina, sang pelatih yaitu Lionel Scaloni berhasil mematahkan semuanya dalam perhelatan Piala Dunia kali ini. Dirinya pun kerap kali dipandang sebelah mata terutama faktor pengalaman dan usianya yang selalu dijadikan perdebatan banyak publik. Argentina diragukan secara kualitas dan dinilai hanya bergantung pada Lionel Messi yang umurnya tidak muda lagi serta kondisinya tidak seprima 2010,2014 dan 2018. 

Lionel Messi berada dalam fase adaptasi bersama PSG, tidak mudah rasanya bagi seorang superstar yang telah lama dicintai oleh publik Barcelona kini harus berlabuh ke Paris, ibukota dari Prancis yang memiliki pola hidup yang jauh berbeda drastis dengan daerah Catalan Spanyol. Meskipun dianggap alien karena permainan indahnya yang memukau semua orang tetapi perlu diingat bahwa sejatinya Lionel Messi adalah seorang manusia yang memerlukan waktu adaptasi dalam hidupnya.

Sejatinya musim pertama Messi tidaklah seburuk dengan apa yang dikatakan oleh media, namun standar yang telah diciptakan oleh dirinya sendiri benar-benar kembali menghantuinya. Ekspektasi semua orang tentunya ingin melihat Messi menjadi tokoh utama dalam klubnya sendiri, tetapi kenyataannya Kylian Mbappe yang menyandang gelar tersebut. Image PSG dalam dunia Sepakbola akan selalu identik dengan mesin uang yang dimana segala kesuksesan harus diraih dengan cepat tanpa memperdulikan proses. 

Musim 2021-2022 tentunya bukanlah musim yang begitu baik untuk standar seorang Lionel Messi bahkan dirinya sudah tidak dianggap 30 pemain terbaik pada periode tersebut. Tekanan demi tekanan senantiasa mewarnai timnas Argentina, meskipun berhasil menjawarai Copa America tetapi Piala Dunia adalah kemenangan yang telah dinanti-nantikan seluruh publik. Negara yang identik dengan nilai historis Sepakbola, yang selalu menghadirkan banyak lagenda dari Mario Kempes, Diego Maradona,Gabriel Batistuta,Riquelme, dan kini Lionel Messi. Banyak ikon yang hadir dalam publik Argentina maka dari itu setiap perhelatan Piala Dunia ekspektasi selalu tinggi. 

(Sumber Foto: Independet.ie)
(Sumber Foto: Independet.ie)
Argentina tidak bergantung lagi pada Messi

Saat anda memiliki Lionel Messi dalam tim tentunya pada akhirnya publik akan menjagokan anda. Istilah "Greatest Of All Time" yang disingkat menjadi GOAT adalah sebuah julukan yang kerap disandingkan dan identik dengan nama Lionel Messi, setelah berhasil menjawarai Copa America dirinya mulai kembali dicintai oleh seluruh publik Argentina. Perjalanan dirinya tidak mudah dalam negrinya sendiri, kegagalan secara berturut-turut telah dirasakannya selama membela timnas. 

Keberhasilan Copa America tentunya telah meringankan pundaknya dalam memakai jersey tersebut, ban kapten yang digunakannya sudah lebih ringan dibandingkan sebelumnya. Banyak yang meragukan jiwa kepemimpinan Lionel Messi dan bahkan melupakan seluruh kerja kerasnya dalam mengantarkan Argentina menuju final Piala Dunia 2014, kontribusinya sebagai seorang pemain selalu dilupakan saat Argentina menelan kekalahan di final.

Lionel Scaloni berhasil meringankan kinerja Lionel Messi pada setiap laga yang dijalani Argentina, setiap pemain saat ini memiliki tugas masing-masing berbeda seperti sebelumnya. Bahkan diakui oleh lagenda timnas Jerman yakni Phillip Lahm tentunya dirinya jauh lebih memahami sisi taktis Sepakbola dibandingkan kita semua, dia adalah salah satu dari keseblasan yang berhasil membuat Argentina menangis pada tahun 2014. 

"Quarter final telah dimulai, Argentina adalah favorit saya di Piala Dunia kali ini. Pada tahun 2014, rekan setimnya hanya menunggu Messi untuk melakukan sesuatu saat berhadapan dengan kami. Di 2022 mereka bermain untuknya" kutip Phillip Lahm di akun twitternya.  Fakta yang dikatakan Phillip Lahm sudah sejak lama terbukti, adanya Lionel Scaloni benar-benar menghadirkan warna baru pada pola permainan Argentina.  Messi memang pemain terbaik Argentina tetapi dirinya tak akan mampu melakukan semuanya, dia bisa menciptakan peluang untukmu tetapi jika disiasiakan maka kemenangan pun adalah hal yang mustahil untuk diraih.


Awal pahit yang berbuah manis bagi Argentina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun