Bahkan kasus yang paling meng-gegerkan dunia adalah saat komen instagram di halaman Barcelona yang berisi "Valverde Out" disukai oleh pembelian terbaru dan tersukses Barca untuk saat ini adalah Frenkie De Jong.
Dunia juga menganggap De Jong gagal dikembangkan di Barca serta permainannya sangat fantastis di timnas tetapi masih kurang maksimal bersama Blaugrana.
De Jong adalah pemain yang sangat cocok bagi permainan Blaugrana kendati bukan berasal dari La-Masia tetapi jiwa Total Football dan tiki-taka sudah ada dalam diri pemain asal Belanda ini. Visi bermainnya sangat luarbiasa menyatu dengan Blaugrana, namun di tangan Valverde dia malah dijadikan seorang winger pada saat Barca bersua Real Betis benar-benar membuat penggemar Barcelona naik pitam dengan sang entrenador ini.
Barcelona juga dinilai seharusnya sudah memecat orang ini saat mereka dikandaskan oleh Liverpool 4-0 karena dinilai memberikan pengaruh mental negatif yang berbuah kepada memori kelam para punggawa Blaugrana.Â
Musim pertama Valverde sebenarnya adalah awal yang baik dari segi memenangkan pertandingan karena mereka berhasil tak terkalahkan sepanjang musim di ajang La-Liga sampai pada saat jornada ke 37 saat mereka secara mengejutkan ditaklukkan Levante melalui pertandingan seru berakhir 5-4.
Awal yang manis bagi setiap pelatih tetapi saat berhadapan dengan AS Roma babak 8 besar UCL leg kedua, Barcelona bermain sangat buruk dan dipaksa bertahan oleh tim besar Italia tersebut.
Sungguh suram melihat Blaugrana dipermalukan walaupun sudah unggul dengan agregat 4-1 justru disamakan oleh para punggawa As Roma menjadi 4-4 kemudian harus menyerah di babak 8 besar keluar secara memalukan padahal hasil tersebut adalah kekalahan pertama Barca di musim 2017-2018 (tidak menghitung piala Super Spanyol).
Standar tinggi Barcelona dan harga diri mereka telah memaksa pelatih sekelas Valverde harus kembali merebut hati para cules. Permainan dianggap tak lagi sesuai dengan fondasi yang sudah dibangun Johan Cruyyf tentang bermain Sepakbola indah dianggap runtuh ketika jatuh pada tangan Ernesto Valverde.
Yang paling parah adalah ketika masuk musim kedua, kendati Barcelona mampu menggilas habis Real Madrid dengan skor 5-1 meskipun sang megabintang Lionel Messi tidak bermain.
Real Madrid memang berada di ambang lebih hancur dibandingkan Barcelona, Blaugrana masih memiliki formula permainan sedangkan Los Galacticos bagaikan domba tak punya majikan saat ditinggalkan taktikal jenius bernama Zidane sebagai pelatih dan pemain terbaiknya yakni CR7 yang memutuskan berlabuh ke Juventus pada bursa musim panas.Â
Memasuki musim 2019-2020 setelah memori kelam yang seakan menendang Blaugrana jatuh ke titik terburuk sebuah klub, kini mereka memulai lebaran baru.