Tampaknya kualitas liga juga tidak selamanya menentukan karena kualitas Bundesliga masih kalah dengan persaingan Liga Inggris yang dimana semua tim terlihat menonjol dan sedangkan Jerman hanya Bayern dan Dortmund bahkan tim bernuansa baju kuning itupun yang selalu menjadi kuda hitam juga tidak seganas 2013 lalu, yang dimana merupakan build-up atau tanda-tanda di 2014 bahwa Jerman akan kembali merebut piala Dunia yang dimenangkannya di tahun 1990. De Javu ketika mereka mengalahkan Argentina di Maracana dan juga 1990 di Italia.Â
Liga Jerman mungkin tidak seprestisenya dengan Liga Inggris dan Liga Spanyol dimana disitu selalu menjadi liga nomor satu dalam menonton derbi banyak sekali ajang yang luarbiasa dan permainan mereka mirip dengan permainan timnas. Tetapi soal pembudidayaan pemain muda Jerman adalah yang nomor satu. Pemain muda mereka tidak ada habisnya meskipun di Bundesliga hanya Bayern yang menggila tapi ada saja pemain lokal yang berbakat di Jerman.Â
Tetapi tampaknya keunggulan pemain liga dan kualitas permainan liga domestik cukup memengaruhi juga, memang bukan buat Der-Panzer tetapi untuk Spanyol, dimana timnas mereka bagaikan gabungan fusion Barcelona dan Real Madrid yang merupakan monster di La-Liga, pilihan juga banyak datang bukan dari kedua klub ini ada juga Sevilla,Atletico Madrid,Valencia dan Athletic Bilbao yang seringkali memberi ancaman pada papan tengah dan bersaing untuk ikut mewakili Spanyol di Liga Champions.
Secara porsi derajat Spanyol sudah terangkat sepenuhnya bersama Inggris, dan juga Italia, sedangkan di Jerman hanya menerima 2 atau 3 tim, Belanda hanya 1 tim dan Prancis hanya 2 atau 3 tim. Sama dengan Sepakbola Indonesia karena klub mereka selalu gagal di AFC cup itulah kenapa jatah untuk tembus ke ajang ini yang merupakan ajang pengangkatan negara dan derajat Sepakbola serta timnas nasional, itulah kenapa Liga Domestik Indonesia sebaiknya dibenahi lagi karena dapat mendatangkan dampak yang baik bagi Sepakbola Indonesia.
Soal ditanya dari segi siapakah liga terdepan dan terbaik untuk sekarang ini, kalau ditanya soal drama dan panasnya atmosfir serta tempat nomor satu untuk meniti ilmu,agak naif dan munafik jika menjawab Spanyol karena mereka juga tidak ada bedanya dengan Prancis,Italia dan Jerman, tidak seluruhnya mereka mendominasi dan sulit ditebak karena hanya Barca dan Real yang bergantian memenangkan gelar dalam dekade terakhir, tetapi juga kalau dibilang Inggris, 6 atau 7 tim memang terkadang sangat sulit diprediksi tetapi jika mereka berlaga di ajang UCL, mereka sangat sulit bersaing terbukti baru musim ini dimana seluruh perwakilan Inggris lolos, musim-musim sebelumnya mereka selalu bagaikan badut dan harimau yang hanya bergelegar dirumahnya sendiri.
Intinya seluruh liga memiliki cirikhas tersendiri, di Jerman kita bisa lihat banyaknya pemain muda bertalenta yang terbukti pada saat konfederasi 2017 lalu, seluruh pemain muda Jerman mampu menjawarai piala konfederasi. Liga Inggris selalu menyediakan atmosfir Sepakbola sesungguhnya dan memperlihatkan betapa sulitnya dan kerasnya dunia Sepakbola era sekarang dan juga persaingan transfer serta pembudidayaan pemain, di bagian El-Matador Spanyol kita akan menyaksikan 2 klub terhebat di Eropa yang tidak bisa disaingi perwakilan manapun dimana kedua klub itu bermain seni dan Liga Spanyol selalu menyediakan permainan yang indah.
Di Italia tempat dimana kita bisa bernostalgia ada derbi klasik serta koreo suporter yang jauh lebih kreatif dari seluruh liga domestik di Eropa, disitulah yang selalu menjadi saksi hidup passionnya Sepakbola, koreo yang indah dan luar biasa. Sedangkan di publik Eifel kita bisa menyaksikan PSG yang menggila mengajarkan lawannya bermain dengan permainan indahnya tiap jornada dan pekan membantai lawannya. Sedangkan di tanah air adalah dimana menunjukkan bahwa Indonesia juga memiliki peluang karena persaingan liga domestiknya sangat keras meski dari cara main mereka dan ketertiban masih kurang.Â
Di Setiap liga domestik juga selalu ada persaingan pelatih yang handal seperti di Inggris sekarang ini ada banyak sekali pelatih ternama yang saling beradu taktik luarbiasa di Inggris ada nama hebat seperti Guardiola dan Mourinho yang sebelumnya bertarung di Spanyol dan kini bertemu di Inggris, ada juga Zidane dengan aura jeniusnya di Spanyol, namun apakah liga domestik bisa mempengaruhi mereka nanti di Rusia, dan apakah Inggris yang dijuluki sebagai liga rating nomor satu bisa berbuat banyak di Rusia, apakah liga dengan permainan seni tinggi dan terdepan Spanyol bisa berbuat banyak, layak ditunggu di Piala Dunia 2018 ini.
Salam Olahraga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H