5 Menit babak kedua Chelsea meningkatkan intensitas serangan dari kanan,tetapi karena bantuan Dembele dan Raki untuk turun membuat The Blues kesulitan,babak kedua memiliki banyak aksi dan menekan terus menerus pertahanan El-Barca,meski pada saat pertama Courtouis sempat blunder,namun Suarez gagal mengontorversinya menjadi gol. Chelsea genjot-genjotan menyerang namun masih terlalu buru-buru, salto dari Marcos Alonso sampai dari miskiomunikasi yang seharusnya bisa menjadi gol pembuka Chelsea yakni dari Willian dan Giroud.
Diserang terus dan kehilangan penguasaan bola,Barca melakukan pergantian memasukkan Gomes dan Paulinho pemain yang cocok untuk menahan kecepatan Willian dan Hazard. Messi dan Dembele bermain sangat brilian, Barca mengganti Busquets dan Iniesta yang merupakan motor pencaharian bola bagi El-Barca. Menit 60 Chelsea mengurung Barca tidak membiarkan El-tridente masuk menyerang, tendangan Alonso masih bisa diblok dengan badan1 Pique yang melakukan sleding. 2 Menit berselang gol pemutus harapan pun terjadi.
Keasyikan menyerang,barisan rumah tangga Chelsea membuat kesalahan fatal yang dipotong oleh Jordi Alba yang merupakan bek kiri  dengan pace terbaik untuk menyeran. Messi,Suarez,Jordi Alba dan Andre Gomes menyerang,Suarez mendapat bola mengoper kepada Messi dan skali-la-Pulga tidak bosan-bosannya mencetak rekor,dribble luarbiasanya lagi-lagi membuahkan hasil,menyorong bola kesamping dan melesatkannya luarbiasa ke jaring gawang Chelsea dan melewati sela kaki Courtouis seperti mengajarinya kiper ada saat membuka sela dan ada saat ditutup apalagi saat bertemu maestro Barca.
Barcelona berhasil mencukur bersih Chelsea yang bermain bagus tapi pertahanan Barca sudah sebagus penyerangannya.
Tampaknya road to sixtuple dan rekor baru Barca baru dimulai, fantastic four, 1 hal lagi dimana Barca harus mengembalikkan paradigma yang daridulu diperkenalkan dan jadi ciri dan filosofi Barca yakni La-Masia.
2009
Victor Valdes
Puyol
Pique
Dani Alves
Sylvinho
Yaya Toure
Iniesta
Xavi
Henry
Messi
Etoo
(4-3-3)
2018
TerStergen
Pique
Umtiti
S.Roberto
Jordi Alba
Busquets
Rakitic
Coutinho
Dembele
Messi
Suarez
(4-4-2)
Suarez
Kalo ditanya soal yang mana lebih hebat sungguh pertanyaan yang sulit, jawabannya 2009 lebih ikonik karena di era tersebut Barca sangat raksasa dan tak terkalahkan bersama Guardiiola dan permainan mereka lebih filosofis,tetapi jika ditanya soal dominasi,era tahun ini jauh lebih baik karena hanya menelan satu kekalahan. Dua-duanya akan selalu dikenang penggemar El-Barca.
Salam Olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H