Jendela transfer Sepakbola 2018 musim dingin diawali dengan pembelian besar dari FC Barcelona yang menggaet bintang muda yang meyakinkan dari Liverpool FC dengan biaya pembelian sebesar 142 Miliar dan masuk rekor sebagai pembelian transfer terbesar dalam dunia Sepakbola nomor dua setelah Neymar dan juga berada di atas rekan setimnya yang baru saja hijrah ke Barca musim ini tapi lebih dulu sampai ke markas indah Camp Nou Barca Spanyol yakni Dembele, sayap andalan pasangan Aubameyang ini ditarik Bartomeu dengan harga 105 Miliar. Kepastian kepindahan Coutinho sudah dipastikan oleh beberapa situs yakni di Twitter,medsos bahkan pihak Coutinho dan Liverpool.
Sungguh pilihan yang cukup berat bagi pemain asal Brazil ini. Coutinho meninggalkan Liverpool dengan harga 142 M dan menjadi bahan perbincangan. Masalahnya apakah Coutinho bisa berdaptasi dengan gaya main Barca, dan bisa berpadu main dengan teman senegaranya yaknI Paulinho dan juga pemain yang memiliki visi yang mirip dengannya, kalau bukan lagi seorang jendral lapangan tengah milik Spanyol dan Barcelona yaitu Andres Iniesta.Â
Harga untuk Coutinho ini dianggap berlebihan dan mampu mengalahkan rekor pembelian 2 megaplayer Madrid yakni Ronaldo dan Bale. Barcelona mulai menggila dalam memburu pemain, kendati manajemen cukup terlambat mengatasi dalam kepindahannya Neymar ke PSG dan mencari pengganti yang sepadan, menurut saya langkah Barca dalam membeli Dembele,Coutinho dan Paulinho cukup baik namun sedikit boros.
Barcelona melakukan langkah yang cukup besar dan beresiko dengan membeli Coutinho dari Liverpool, the Reds dan Blaugrana selalu terikat hubungan yang baik dalam membeli pemain, The Reds selalu memiliki pemain yang cocok gaya mainnya dengan Barca seperti Mascherano dan Suarez, mungkin ini menjadi alasan mengapa Barcelona membeli Messi Liverpool ini.Â
Saga Coutinho sudah berlangsung sejak lama sekali, beribu-ribu rumor kepindahan Coutinho selalu menjadi bayangan manajemen Barca. Pada awal musim 2017-2018, Barca ditinggalkan oleh Neymar yang pindah ke PSG, pada saat itu pihak Blaugrana memburu semua pemain yang ada sampai kalau boleh dihitung-hitung sudah ada 1001 pemai targetan Barca namun alhasil hanya 2 diantaranya yang dapat dibawa ke Stadion kebanggan Camp-Nou yaitu Dembele dan Paulinho.
Barcelona berhasil tampil memuaskan meskipun ditinggalkan oleh Neymar dan performa Luis Suarez yang semakin mengecewakan. Pembelian anyar mereka yakni Ousmane Dembele justru menjadi malapetaka dan menjadi masalah bag Barca, awalnya siapa yang akan mengira dengan komposisi squad yang diisi oleh Paulinho dan Vermaelen berhasil menyapu bersih Real Madrid dalam ajang El-Clasico jilid pertama ini. Kehilangan Dembele dan Neymar yang membuat Suarez harus bekerja keras justru menjadi angka kemenangan bagi Barcelona.Â
Pilihan tepat bagi Barcelona untuk menunjuk Ernesto Valverde dari Atletic Bilbao menggantikan Luis Enrique, sang entrenador ini dapat membuat pembelian yang dianggap flop yakni Paulinho masuk menjadi nama topskor di Liga Spanyol. Kendati Barcelona sudah dapat kembali menguasai ajang transfer dan pembelian pemain mengingat klub ini identik dengan kata ban transfer, bencana yang membuat Barcelona harus absen dalam pembelian pemain.Â
Peran La-Masia sangat besar bagi Azulgrana, setiap mereka selalu gagal dalam persaingan membeli pemain luarbiasa, La-Masia sang akademi nomor satu di Eropa ini selalu membantu dengan menyuplai nama-nama pemain muda berbakat yang mengisi kekosongan tim. Lionel Messi,Iniesta,Busquets,Xavi,Pedro,Puyol,Pique dan Bojan semuanya adalah jebolan akademi nomor satu didunia ini. Hampir 80% dari isi squad Barca adalah hasil kerja keras La-Masia yang dibudidayakan oleh Barcelona dan juga Johan Cruyyf yang menciptakan paradigma serta dasar manajemen Barca yang selalu mengedepankan La-Masia.
Musim 2008-2009 selalu dikenang sebagai pembuktian La-Masia, meski tim Barca juga dibantu dengan Etoo dan Henry tetapi berkat beberapa jebolan La-Masia yang saya sebutkan, presiden Barcelona tidak harus sampai kehabisan akal dan hanya melakukan blusukan serta membangun tim ini dibawah asuhan Frank Rijkard dan dilanjutkan dinastinya oleh Pep Guardiola jadilah tim impian di masa itu.
Barcelona diisi oleh sejumpalah pemain yang lahir hanya untuk membela Barcelona. Membudidayakan La-Masia terbukti jauh lebih efektif ketimbang membeli pemain dari luar, bakat mereka memang sama tapi passion dan pikiran serta pola paradigma mereka tidak bisa disamakan dengan jebolan andalan La-Masia.Â
Meski banyak pemain dari La-Masia yang berlabuh ke klub lain seperti Fabregas dan Pedro yang kehilangan tempat di Barcelona karena betapa banyaknya pemain disana dan squad yang sudah penuh memaksa mereka mengadu nasib Sepakbola di tempat lain. Loyalitas bisa dibandingkan, contohnya pemain seperti Xavi Hernandes yang baru meninggalkan klub pada usia menjelang pensiun itupun demi mengisi tempat di lapangan tengah dan memberinya kepada pemain muda yang siap melanjutkan garis tengah Barcelona. Pemain seperti Messi dan Iniesta sudah membuktikan kesetiannya bersama El-Barca dengan bertahan sampai usia sudah memakan kepala 3.Â
Neymar yang dibeli dari Santos dengan harga yang cukup mahal memang sudah membuktikan warna dirinya dengan kesetiaan menolak tawaran dari MU namun tetap saja memang pilihan dari La-Masia dididik menganggap bahwa Barcelona adalah rumah mereka dan bukan sekedar klub. Neymar meninggalkan Barca dengan jalan yang buruk dan menerima tawaran PSG. Barcelona tidak bisa berbuat apa-apa karena klub kaya asal Paris telah membeli klausa, tinggal Neymar yang memutuskan pilihannya.
Barca selalu dikenal dengan gaya khasnya yang cukup berbeda dengan lainnya. Sejak dari dulunya dimana klub seperti Real Madrid,Chelsea,Bayern Muenchen,Liverpool dan bahkan Manchester United selalu mencari talenta-talenta diluarsana, Barcelona hanya fokus di tempat mereka sendiri mencari pemain lokal dan putra bangsa hasil didikan mereka sendiri. Mirip ketika As Roma mendapatkan Francessco Totti yang memang sudah teruji dalam mencintai Roma, dimana dia menolak seluruh tawaran dari Ac-Milan dan Intermilan, untungnya klub Roma ini segera sigap menyadari talenta ini dan menggemboknya menuju As Roma junior.Â
Kisah El-Barca ketika mendapatkan Messi melambangkan bahwa Blaugrana akan selalu dikenal sebagai penghasil pemain muda terbaik dan kurang dalam hal membeli pemain. Mereka selalu digambarkan klub miskin tetapi memiliki 1001 putera bangsa dari berbagai sudut kota Barcelona yang siap mati membela Blaugrana. Kiprah Barcelona B di divisi 2 kini cukup mengecewakan, kendati mereka mampu tembus ke liga kedua berbeda dengan rival domestik tim utama yakni Real Madrid, Atletico Madrid dll.
Barca B masih terkunci dalam zona degradasi dan tidak menutup peluang penerus Blaugrana akan terlempar ke liga ketiga. Barcelona B setidaknya harus memastikan mereka tidak jatuh ke zona ketiga itu menunjukkan kemunduran dalam akademi La-Masia untuk menciptaka pemain berbakat lagi. Mereka sementara duduk di peringkat 19 dari 22 tim, seandainya jika Barcelona B bisa menembus peringkat pertama mereka tetap saja tinggal di liga kedua. Barca B sudah lama menduduki takhta di liga kedua dan kiprah mereka sebagai tim kedua tidak mengecewakan.Â
Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengambil pemain dari tim kedua dan tim junior, ini menjadi masalah serius bagi Doraemon Bartomeu dalam memilah-milih pemain, meskipun dari segi loyalitas mereka memang memiliki impian yang tidak boleh dihancurkan dalam hal membela Barca tetapi jam terbang mereka juga harus diukur untuk melaju tinggi dalam level persepakbolaan diluar sana yang lebih tinggi dan kejam.Â
Pemain seperti Jose Arnaiz,Marlon,Carlos Alena,Denis Suarez,Sergi Palencia, harusnya lebih diberi kepercayaan seperti pada saat Frank Rijakrd memberi seluruh harapannya dipundak Lionel Messi, La-Pulga diberi kepercayaan dan jam terbang hingga sekarang dia menjadi icon Barcelona begitu juga dengan beberapa jebolan La-Masia ini.
Jose Arnaiz menjadi nama paling disebut-sebut sebagai striker masa depan Barca dan siap merebut posisi Deulefeou bahkan Dembele, berkat golnya Barcelona masih memiliki harapan di Copa Del Rey, Arnaiz mencetak gol lebih dulu bagi Barca dalam ajang Copa Del Rey dan menjadi gol sematawayang Barca pada saat laga itu kala Blaugrana harus bersua Celta Vigo yang berakhir dengan skor berbagi angka 1-1.Â
Blunder besar sudah banyak dilakukan Barca dengan menghabiskan uangnya. Squad Barca mungkini kini tidak memiliki masalah lagi namun tampaknya permasalahan tersebut dan akibat serta dampak dari blunder besar itu akan nampak dalam beberapa musim kedepan saat pemain sekaliber Lionel Messi, Iniesta, Busquets, Jordi Alba serta Luis Suarez akan angkat kaki dari Camp-Nou. Barcelona bisa berputar 180 derajat seperti klub Ac-Milan dan Intermilan yang gagal dalam menghasilkan penerus setidaknya 11 orang yang akan mengubah klub dari class dream team menjadi class pemain muda berbakat yang akan memimpin masing-masing klub kedepannya.Â
Musim ini Barcelona tampil tanpa kendala dan tampaknya mereka berhasil membuktikan bahwa Barcelona belum selesai. Pembelian Coutinho ini akan mempengaruhi kiprah Barcelona dan tampaknya akan membuat zona penyerangan Barcelona jauh lebih dominan dengan kembalinya Ousmane Dembele dan Coutinho, 2 pemain yang sudah dari dulu digadang-gadang akan didatangkan oleh Ernesto Valverde. Sejauh ini ada 5 pemain Barca yang akan menjadi pembeda kedepannya.
1. Coutinho (pembeda)
Kedatangan pemain icon Liverpool ini akan membantu daya serang dan gedor Barca serta akan mempengaruhi cara menyerang Barca mungkin akan dominan ketengah lagi atau justru mereka akan kembali pada era 2008-2009, bisa diprediksi Luis Suarez bisa tampil seperti dulu lagi dibantu dengan pemain youngstar ini. Luis Suarez akan merasakan bantuan Neymar seperti pada musim lalu.Â
Dembele bisa bermain sedikit ke kanan dan menjadikan Luis Suarez sama ganasnya dengan Aubameyang di Dortmung dahulu. Kiprah Coutinho di Liverpool tidak akan menjadi tanda tanya lagi, Klopp sudah menyatakan bahwa dia salah satu aset penting Liverpool dan kini siap membuktikan namanya di persepakbolaan Spanyol dan Barcelona.Â
2. Paulinho (pembeda)Â
Pemain ini menjadi salah satu monster dan membawa Barcelona pada kemenangan dalam laga El-Clasico jilid pertama, berkat chemistry dua satu dua  dia dengan Messi, menjadikan dia sebagai tandem yang luarbiasa dan pengganti Neymar sebagai sayap dan juga gelandang serang membuat aura serang Amerika latin Barcelona kembali lagi.Â
Tampaknya pada musim kedepannya Paulinho Bezzera tidak harus bekerja keras sampai 360 derajat mungkin dia harus lebih fokus membagi bola dan belajar dari seorang Iniesta dalam menjadi pemain tengah kreatif, gaya Paulinho mirip dengan Raki, kedatangan Coutinho akan membantu Busquets dalam menjadi gelandang aura kreatif berbeda dengan Paulinho yang memiliki tipe olah bola yang keras sama seperti Raki.
3. Dembele (jam terbang dan pembeda)Â
Taktik dan proyek Valverde yang mengandalkan trio tridente Messi,Suarez dan Dembele tampaknya akan terealisasikan kedepannya, mungkin La-Pulga akan dimainkan sebagai gelandang serang atau justru bermain di tengah sedangkan Dembele di kanan dan Suarez di kiri tetapi usaha tridante tersebut akan berakhir pada tumpulnya El-Pistolero.
Datangnya Coutinho mungkin akan membantu Dembele bermain di sayap kiri dimana bintang Prancis ini jauh lebih ciamik bermain di kanan. Tetapi tampaknya Barcelona akan tetap menggunakan tridente, mungkin Deufeleo juga isa membantu. Dengan komposisi pemain seperti ini, Barcelona diwajibkan harus mempertahankan streak kemenangan yang menggila meskipun tampa Coutinho dan Dembele, apalagi jika kedua pemain ini akan berlabuh di Barca kedepannya, squad Barcelona akan lebih ganas lagi.Â
4. Zona pertahanan: Umtiti (jam terbang)Â
Ketiga pemain ini apalagi Samuel Umtiti telah berkontribusi banyak kepada jantung pertahanan Barca dalam membantu TerStergen dalam mempertahankan gawang Barcelona.
Umtiti yang cedera digantikan oleh Vermaelen pada laga El-Clasico, Vermaelen mampu tampil luarbiasa dan membuat zona pertahanan Barca jauh lebih aman lagi serta Gerrard Pique yang penampilannya tidak begitu konsisten bisa dibantu dengan 3 orang ini dimana Semedo juga luarbiasa dalam memainkan sektor kanan, dia mirip dengan Jordi Alba bisa overlapp dan membantu penyerangan Barcelona dari sisi sayap dan memberi opsi bagi gelandang Barca.Â
5. Sergi Roberto (jam terbang)Â
Pemain ini melambangkan akademi La-Masia untuk sekarang. Pemain ini adalah aset terbesar Barcelona, dan boleh diprediksi dia akan menjadi generasi Barca yang siap menerbangkan bendera Azulgrana di dunia persepakbolaan masa depan. Manajemen Barcelona benar-benar mempagari pahlawan Remontada ini.Â
Barcelona rela menghabiskan uang sampai 142 M demi menggaet Coutinho dari publik Liverpool dan menolak tawaran Liverpool untuk menukarkan Roberto dengan Coutinho dan uang pembelian Barca bisa dikurangkan sebanyak apapun. Tampaknya Roberto bisa bekerja disegala sisi dan sektor lapangan, dia juga bisa menjadi pilihan dan keluar dari zona pertahanan karena sudah diisi oleh Vidal dan Semedo dan bisa kembali ke posisinya dimana dia bisa menggantikan Messi bahkan pos Iniesta.
6. Luis Suarez is back (pembeda)Â
Luis Suarez yang bagaikan singa tertidur pada awal musim telah bangkit setelah dibantu dengan Messi,Paulinho dan Jordi Alba, Luis Suarez selalu menjadi algojo dan orang terakhir untuk mencetak gol sempat beberapa kali mengalami masalah di awal musim dengan finishingnya namun tampaknya sang entrenador Valverde selalu memberinya kesempatan hingga El-Pistolero bisa bangkit dan membobol gawang Madrid sebagai gol pembuka pada ajang El-Clasico jilid pertama dan telah mengemas total 10 gol di La-Liga pada paruh musim 2017-2018.
7. Lionel Messi (monster bagi tim lawan)
Tidak ada kata lagi bagi raja Sepakbola Barcelona ini yang selalu menjadi penyelamat bagi Barcelona, sungguh hal yang dinanti-nanti permainan Lionel Messi dengan Coutinho rising star dari Brazil ini. Permainan Coutinho yang siap menjadi kreator serangan pengganti Iniestam dan siap menjadikan duet Messi dan Iniesta kembali lagi seperti dulu. an
8. Vermaelen (opsi terbaik dan pemain pengganti)Â
Penampilan Vermaelen melawan Real Madrid menjawab sebuah tanda tanya besar tentang layakkah mantan pemain Arsenal ini menginjakkan kaki di Spanyol berkat ketangkasannya dalam menjaga Modric dan Benzem akhirnya Barcelona tidak kemasukan satu bolapun dikandang mereka sendiri. Dengan permainannya yang bagus dalam duel ini menghadirkan banyak opsi bagi taktik Barcelona dan mengisi sektor pertahanan yang tidak kalah ganasnya dengan motor serangan Barcelona (sektor penyerangan).
9. Denis Suarez (underatted)Â
Pemain ini kerap kali menjadi penyelamat Barcelona dan juga merupakan jebolan La-Masia yang harus diberi jam terbang, mengapa harus ditekan-kan jaminan jam terbang bagi akademi La-Masia untuk membuktikan cerminan bagi mereka yang masih di La-Masia atau talenta-talenta dunia untuk tertarik ke La-Masia, bayangkan jika mereka yang memiliki impian membela Barcelona dan mati-matian menuju La-Masia justru terkubur impiannya dimana pemain akademi seperti Denis saja tidak lagi diberi jam terbang ketika sampai di tim utama, tentunya ini mempengaruhi beberapa pemain di La-Masia untuk memikirkan matang-matang nasib mereka jika memutuskan bermain di Barcelona yang persaingan sangat berat disana.Â
10. Ter-StergenÂ
Kiper ini hanya kebobolan 7 gol dari 17 pertandingan dan menjadi mimpi buruk para straiker.Â
Barcelona menelan air ludah sendiri
Barcelona yang kini tampil di dua kompetisi besar yakni La-Liga dan Liga Champions dengan hasil yang memuaskan harus menelan ludahya sendiri, mereka dikenal dengan paradigma yang enggan membuang-buang uang dan lebih melambangkan passion serta lawannya klub-klub yang boros uang seperti PSG,Real Madrid dan Chelsea. Barcelona selalu tetap dengan keyakinannya yang antimainstream dan anti buang-buang uang, pembelian Coutinho dan rencana membeli Griezmann adalah langkah yang baik tetapi dari sisi lain juga ini membuat uang adalah segalanya bahkan klub dengan filosofi non boros sudah meninggalkan kebiasaan membudidayakan uang dan mulai keluar ke area bebas yakni memboros uang.
2 Pembelian Barca berhasil menembus 3 besar pembelian besar dan semuanya melibatkan uang, tampaknya uang 230 M dari PSG telah dipakai Barcelona dengan cukup baik tetapi tetap saja mereka seperti kehilangan warna dalam diri mereka, kendati seperti itu memang sudah tidak ada pilihan lagi bagi Barcelona dan kita semua sudah harus pasrah dimana La-Masia tidak akan lagi akan hilang selamanya memang para pencinta Barca juga sudah mendesak Bartomeu untuk segera mencari pengganti diluar La-Masia menggambarkan bahwa akademi ini sudah kehilangan sentuhan dan sudah dilupakan, kini pemain berbakat sudah memiliki destinasi lain dan membuat La-Masia kurang dibudidayakan lagi.Â
Mungkin Barcelona harus keluar dari zona itu saja dan memulai hal baru tetapi mungkin mereka tidak boleh terlalu panik dan rela membuang uang dalam membeli pemain seperti Gomes,Digne dan Turan yang memberi minim kontribusi. Pemain seperti Denis dan Deulefeo justru dilupakan dan Rafinha juga sudah kehilangan spotnya disana karena kebanyakan diisi oleh waste of money yakni Gomes dan Turan.Â
Barca harus membuat ruangan bagi tim kedepannya dengan memasukkan pemain rekomendasi La-Masia dan mulai menggantikan Messi dan mengambil resiko demi masa depan Barca. Proyek untuk membeli Griezman boleh saja dilakukan tetapi tampaknya Barca harus memikirkan lebih dalam lagi dan tidak mudah terpancing tawaran mahal yang akan membuat Barca membungkus Griezman dengan harga yang mahal lagi, yang membuat citra Barcelona sedikit terganggu dan dikatakan mereka kehilangan paradigma dan munafik dalam pembelian memburu pemain.Â
Boleh saja membeli pemain asalkan tidak boros-boros sekali karena akan membuat klub kesulitan kedepannya dalam membudidayakan akademi dan timbulnya kejayaan yang tidak akan berlangsung lama. Mungkin dari sisi penyerangan Barca sudah bagus. Bayangkan motor serangan Barcelona akan diisi oleh Messi,Suarez,Dembele,Coutinho,Deulefeo dan Paco Alcacer kemungkinan Griezman akan diusahakan datang ke Barca,menurut saya boleh saja membeli Griezman tapi jang terlalu muda terpancing seperti klub Real Madrid dan PSG yang boros, Barca bisa bangkrut.Â
Tetap membudidayakan La-Masia dan memberi mereka jam terbang, tampaknya generasi Barca sedikit terselamatkan setelah membeli Coutinho dan Dembele mengingat usia mereka masih muda dan siap membawa bendera Barcelona didunia Sepakbola kedepannya. Membeli pemain boleh saja samaketika Barcelona membandrol Ronaldinho dari PSG tetapi jangan sampai tergila-gila menghabiskan uang dan membuat La-Masia mati dan membuat Barcelona kehilangan paradigma dan cirikhas tersendiri yang sudah beberapa kali dikenal dan dibudidayakan oleh lagenda Johan cruyyf.
Salam Olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H