Mohon tunggu...
Attar Musharih
Attar Musharih Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Attar Musharih

Seorang pengamat bola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Merealisasikan Impian Indonesia

30 Juni 2017   09:13 Diperbarui: 30 Juni 2017   21:15 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bola.kompas.com

Tidak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola, segala sesuatu bisa terjadi. Indonesia yang disebut-sebut sebagai negara dengan seribu pulau ini merupakan salah satu negara dengan penikmat sepakbola terbesar. Banyak anak-anak di Indonesia yang bermimpi untuk mengantarkan Indonesia di takhta dunia,namun takdir berkata lain,Sepakbola Indonesia benar-benar terpuruk, ditambah lagi Indonesia sudah pernah disanksi oleh FIFA dan dilarang berpartisipasi dalam ajang akbar Sepakbola yakni Piala Dunia 2018 di Rusia dan 2022 di Qatar.

Sungguh pukulan berat bagi pencinta sepakbola tanah air. Sepakbola di Indonesia juga sangat identik dengan tawuran,pengaturan skor dan pemukulan antara pemain bahkan wasit. Impian kita jauh dengan realita kita, banyak sekali konflik yang menimpa dalam Sepakbola Indonesia, yang paling menyakitkan adalah ketika Indonesia harus disanksi Fifa berkat Menpora yang telah membekukan PSSI pada tanggal 29 Mei 2015, berkat peristiwa tersebut Sepakbola Indonesia semakin mundur dan impian anak bangsa untuk mengantar Indonesia ke ajang tinggi, musnah. 

Ini menunjukkan bahwa memang Sepakbola bukan hal yang baik jika dilakukan di Indonesia, mungkin ini alasan mengapa pemain berdarah Indonesia lebih memilih negara lain, karena di Indonesia, karir Sepakbola kita akan terbunuh. Berita seperti perkelahian di lapangan,penunggakan gaji,pengaturan skor,konflik PSSI dan Mafia Sepakbola, bagaikan makanan sehari-sehari dalam sepakbola kita. Sebenarnya Indonesia memiliki potensi untuk berubah namun itu mustahil karena kita belum merubah dari diri sendiri. 

Setelah 1 tahun lebih akhirnya PSSI kembali dicairkan dan sanksi FIFA dicabut, kemunduran dalam sepakbola sangat nampak, kita bagaikan ketinggalan dalam ajang sepakbola,liga resmi Indonesia akhirnya kembali berselang (diberhentikan pada saat PSSI dibekukan, oleh aparat) dan Sepakbola Indonesia kembali diakui. Yah seperti yang saya katakan, Indonesia sebenarnya memiliki potensi, karena Indonesia merupakan negara yang beragam dan tinggal di-daerah tropis, hanya saja Indonesia kurang motivasi dan banyak sekali tertimpa masalah sepele dan memalukan. 

Rekontruksi dalam sepakbola Indonesia ini sangat diperlukan,revolusi dan lembar baru. Kita harus mengambil pelajaran dari timnas U-19 yang dinahkodai pelatih Indra Syafrie, generasi ini disebut-sebut sebagai generasi emas Sepakbola Indonesia setelah mereka menjuarai AFF Cup di tahun 2013, mengalahkan Korea dan melaju ke piala asia. Ini membuktikan bahwa kita masih bisa membangun fondasi kuat dalam sepakbola Indonesia meskipun sudah runtuh dengan mafia bola dan kinerja Menpora/PSSI. 

Setelah mati suri dari ajang sepakbola, kini Indonesia harus berpikir keras, tim nasional kita saja belum pernah meraih trofi, hanyalah timnas U-19 Indonesia yang pernah meraih trofi AFF, bahkan timnas nasional belum pernah merasakan enaknya menjadi jawara. Banyak mimpi yang terkubur di Indonesia, mungkin ini saatnya untuk berputus asa dan menyerah kepada sepakbola Indonesia yang belum berkembang, tapi saya bilang TIDAK!, mari kita bahas Jepang sebagai contoh, dengan motivasi yang tinggi negeri matahari ini berhasil menunjukkan tajinya di takhta dunia dan menjadi raja asia saat ini dalam bidang sepakbola, Jepang berhasil menjadi tuan rumah di piala dunia 2002 bersama Korea, uniknya lagi Jepang berhasil tembus babak 16 besar. 

Sepakbola kita belum mati, kita sebagai warga Indonesia seharusnya mendukung sepakbola Indonesia dan mendukung Liga 1 yang kini telah berlangsung, skaligus tidak menimbulkan perpecahan. Fanatisme itu boleh contohnya Viking dan the-Jak tapi jangan sampai berlebihan dengan melakukan tawuran dan akhirnya memakan korban. Cukup datang ke-stadion mendukung sekuat tenaga dan tetap setia. Yah mungkin di negara lain banyak terjadi hal seperti ini, tetapi apakah kalian ingin meniru hal yang buruk?, cobalah meniru Jepang,Korsel,Australia dan lain-lain. 

Kita juga tidak boleh meremehkan sepakbola Indonesia, karena jas Merah merupakan tim pertama dari Asia yang lolos ke Piala dunia di tahun 1938 dengan nama Hindia Belanda. Bukan hanya itu, Indonesia juga memiliki segudang tempat yang kerap kali melahirkan bintang sepakbola dan kecintaan Sepakbola yang tinggi. Contohnya daerah Maluku,Makassar,Bandung,Jakarta,Medan,Madura dan masih banyak lagi. Negara eropa yang tidak sekaya Indonesia saja bisa sangat sukses di bidang Sepakbola, kenapa Indonesia tidak bisa!.

Fanatisme Sepakbola di Indonesia luar biasa kini tinggal bagaimana pemerintah menanggapinya. Dirumorkan bahwa Indonesia akan mencalonkan diri dalam Piala Dunia 2026 sebagai tuan rumah, mendengar berita ini tentunya saya sangat senang. Indonesia akan membangun 14 Stadion kurang lebih, terdiri dari BMW Stadion,Bali Mayadenawa Stadion,Sultan hasanuddin Sport Kompleks,Djarum ECD Stadion,46 Garuda jaya Stadion dan masih banyak lagi. Nampaknya ini akan menjadi kisah indah dan inspiratif Sepakbola Indonesia. 

Namun sangat disayangkan, banyak warga yang berpikir sinis contohnya "bermimpi terus","mimpi kah", "ujung-ujungnya cuman ajang korupsi doang" yah pendapat seperti itu sebaiknya orangnya dibuang saja. Kita harus mendukung Indonesia, bagaimana mau Sepakbola Indonesa terealisasikan jika warganya seperti itu. Semua kejayaan ada prosesnya, kita harus sabar dalam menundu kejayaan Indonesia ini. Tidak ada yang tidak mungkin, semua orang bisa bermain bola dan semua negara bisa sukses dalam ajang sepakbola jika selalu berusaha. 

Kini sudah ada program, tinggal bagaimana hal tersebut bisa teralisasikan, sebagai pencinta tanah air tugas kita tinggal mendukung sepakbola Indonesia, mengurangi tawuran di sosial media dan dunia nyata, pengaturan skor,mafia sepakbola dan pemukulan pemain. Meskipun jika saja proyek ini gagal kita harus bersabar, dan menghormati usaha lembaga sepakbola Indonesia. Mengkritik itu boleh-boleh saja asalkan jangan sampai menimbulkan korban dan sampai berlebihan. Saya yakin suatu saat nanti Indonesia bisa berubah, apalagi kini beberapa stadion lagi dibangun seoga mimpi Indonesia bisa terwujud dan impian kita semua untuk melihat Indonesia menjadi tuan rumah Piala dunia 2026 bisa terealisasikan, masih ada waktu yang panjang.

Jika hal ini berhasil ini akan menjadi kisah comeback terbaik, berawal dari disanksi dari Fifa dan kemudian bermain di piala dunia dan menjadi tuan rumah.

Salam Olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun