Mohon tunggu...
Info UM Bandung
Info UM Bandung Mohon Tunggu... Penulis - Bandung

Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Pendidikan Islam Inklusif Kunci Hadapi Tantangan Era Modern

16 Desember 2024   14:49 Diperbarui: 16 Desember 2024   16:26 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung - Transformasi pendidikan tinggi Islam menuju sistem yang inklusif dan kompetitif menjadi keharusan di era modern. Hal tersebut disampaikan oleh DAce Somantri, dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, dalam seminar internasional yang digelar oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam UM Bandung di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Senin (16/12/2024).

Dalam paparannya, Ace menjelaskan bahwa perubahan signifikan tengah terjadi dalam lanskap pendidikan Islam. Oleh karena itu, diperlukan pembaruan yang mampu mengintegrasikan tradisi dengan modernitas. "Keseimbangan antara spiritualitas dan intelektualitas menjadi kunci utama dalam pendidikan Islam masa kini," ujar Ace.

Ace menekankan pentingnya pemikiran kritis dan sikap inklusif sebagai fondasi dalam sistem pendidikan Islam. Menurutnya, kemampuan berpikir kritis dan rasa ingin tahu (inkuiri) akan mendorong peserta didik menjadi individu yang mandiri dan inovatif. "Kita tidak bisa hanya berkutat pada pembelajaran konvensional. Kemajuan hanya tercapai jika ada keberanian untuk berubah dan beradaptasi," ungkapnya.

Selain itu, Ace menyoroti peran teknologi sebagai salah satu elemen penting dalam pendidikan Islam modern. Pemanfaatan teknologi, menurutnya, dapat mempermudah akses pembelajaran, menjangkau lebih banyak kalangan, serta membuka ruang dialog antaragama. Dengan pendekatan ini, pendidikan Islam akan lebih inklusif dan relevan di tengah perkembangan zaman.

Ace juga menegaskan perlunya keseimbangan antara tradisionalitas dan modernitas. Integrasi kedua aspek ini, katanya, akan mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter kuat dan nilai spiritual yang luhur. "Ini adalah upaya menciptakan sistem pendidikan yang unggul dan berkelanjutan," imbuh Ace.

Dalam penutupnya, Ace berharap transformasi pendidikan Islam dapat memberdayakan individu, memperkuat komunitas, dan menciptakan masyarakat yang berkemajuan dan harmonis. "Pendidikan Islam yang inklusif akan membuka ruang dialog yang lebih luas dan memperkuat toleransi di tengah keberagaman," ujar Wakil Ketua PWM Jawa Barat tersebut. 

Acara ini juga terlaksana atas kolaborasi dengan Institut Agama Islam (IAI) Persis Bandung dan diikuti lebih dari tujuh ratus peserta, baik secara langsung maupun daring melalui YouTube dan Zoom. Mereka sudah memadati auditorium sejak pagi untuk mengikuti acara seminar internasional ini.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun