Mohon tunggu...
Info UM Bandung
Info UM Bandung Mohon Tunggu... Penulis - Bandung

Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ayah Harus Aktif dalam Mendukung Remaja Mengelola Emosi

27 September 2024   16:23 Diperbarui: 28 September 2024   07:57 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi UM Bandung.

Bandung - Yusrinda Silvianis Diwanti MPsi Psikolog, dosen program studi Psikologi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, menegaskan bahwa ayah memegang peranan krusial dalam menghadapi tantangan perkembangan remaja. Ia menjelaskan bahwa masa remaja merupakan fase transisi dari anak-anak menuju dewasa, di mana terjadi banyak perubahan fisik, kognitif, dan emosional.

"Peran ayah sangat diperlukan dalam mendampingi remaja selama masa-masa penting ini. Perubahan fisik, seperti pubertas dan pertumbuhan cepat, kerap kali menjadi sumber stres bagi remaja, membuat mereka merasa terbebani oleh tekanan sosial terkait perubahan fisiknya," ujar Yusrinda saat mengisi acara Gerakan Subuh Mengaji (GSM) Aisyiyah Jawa Barat pada Jumat (27/09/2024).

"Remaja mengalami lonjakan hormonal yang berdampak pada perkembangan tubuh dan organ seksual. Selain itu, perbedaan waktu pubertas antar remaja juga dapat menimbulkan tekanan psikologis," lanjut Yusrinda. 

Selain perubahan fisik, Yusrinda menyoroti bahwa remaja juga mengalami perkembangan kognitif yang signifikan. Mereka mulai mampu berpikir lebih logis, merencanakan tindakan, dan mengendalikan dorongan. Namun, perilaku berisiko sering kali muncul pada tahap ini. "Perkembangan otak memungkinkan remaja untuk berpikir lebih kompleks, tetapi juga membuat mereka cenderung mengambil risiko tanpa pertimbangan matang," ujar alumni Universitas Padjadjaran tersebut.

Yusrinda juga menekankan pentingnya peran ayah dalam membangun kepercayaan diri remaja, yang sering kali terlupakan. Dukungan emosional dari ayah dapat membantu remaja mengenali dan mengelola emosinya. "Remaja sedang belajar mengekspresikan perasaan mereka, menjadi lebih peka terhadap emosi orang lain, dan mencari jati diri. Di sinilah peran ayah sebagai pendukung utama sangat diperlukan," tambahnya.

Peran ayah dalam perkembangan sosial remaja juga sangat penting. Pada tahap ini, remaja mulai mencari identitas diri dan mengembangkan kemandirian. Yusrinda menjelaskan bahwa remaja menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-temannya dibandingkan orang tua.

Oleh sebab itu, kata Yusrinda, ayah harus mampu menyeimbangkan antara memberi kebebasan dan tetap memberikan arahan. Ayah yang aktif dalam kehidupan remaja akan membangun hubungan yang positif sehingga remaja merasa dibimbing tanpa terkekang.

"Penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang baik antara ayah dan anak memiliki dampak positif pada perkembangan akademik dan perilaku anak. Anak yang memiliki hubungan dekat dengan ayah cenderung memiliki masalah perilaku lebih sedikit dan menunjukkan prestasi akademik yang lebih baik," ucap Yusrinda.

Ayah yang terlibat dapat menjadi figur yang kuat bagi anak, terutama anak laki-laki, kata Yusrinda, yang lebih rentan terhadap kecemasan dan masalah emosional jika kehilangan figur ayah.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa anak perempuan yang kekurangan figur ayah berisiko mengalami rendahnya harga diri. Anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah cenderung mengalami kesulitan dalam mengatur emosi dan kontrol diri. "Peran ayah dalam memberikan dukungan emosional dan pengawasan yang tepat sangat penting untuk membentuk karakter anak, baik laki-laki maupun perempuan," tegasnya.

Yusrinda juga memberikan beberapa tips kepada para ayah untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan anak remaja mereka. Ia menganjurkan para ayah untuk lebih terbuka dalam mengungkapkan perasaan dan menunjukkan betapa pentingnya kehadiran anak dalam keluarga. 

"Bangun hubungan yang erat dengan anak melalui waktu berkualitas bersama mereka. Pahami apa yang membuat mereka stres, apa yang mereka sukai, dan bagaimana kegiatan sehari-hari mereka. Peran ayah tidak hanya penting dalam mendampingi remaja di fase perkembangannya, tetapi dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi mereka. Dukungan ayah yang penuh kasih dan perhatian akan membantu remaja tumbuh menjadi individu yang kuat dan mandiri," tandas Yusrinda.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun