Mohon tunggu...
Info UM Bandung
Info UM Bandung Mohon Tunggu... Penulis - Bandung

Bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dosen UM Bandung Serukan Pentingnya Memahami Ajaran Nabi di Era Disrupsi

22 September 2024   14:30 Diperbarui: 22 September 2024   14:33 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tasikmalaya - Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan di Pesantren Bidayatul Hidayah, Tasikmalaya, Minggu (15/09/2024), Iim Ibrahim, Kaprodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Bandung, menyampaikan pesan penting mengenai kehidupan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan utama bagi umat Islam.

Iim menekankan bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW membawa perubahan besar dalam sejarah manusia. Bahkan sebelum kelahirannya, Nabi Isa AS telah memberi kabar gembira tentang kedatangan seorang rasul bernama "Ahmad" yang tak lain adalah Nabi Muhammad SAW sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Shaff ayat 6.

Iim juga mengingatkan peristiwa besar ketika Raja Abrahah berupaya menghancurkan Ka'bah, yang kemudian digagalkan oleh Allah SWT, seperti tercantum dalam Surah Al-Fil. Peristiwa ini terjadi tiga bulan sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW yang kemudian menandai dimulainya masa kenabian yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Lebih lanjut, Iim menguraikan pelajaran dari berbagai fase kehidupan Nabi Muhammad SAW, mulai dari masa kecilnya yang penuh cobaan, masa remajanya yang penuh kemandirian, hingga masa dewasanya yang dikenal dengan kejujuran dan integritas yang membuatnya dijuluki "Al-Amin" dan menarik perhatian Khadijah binti Khuwailid yang kemudian menjadi istrinya.

"Sebagai suami, Nabi Muhammad SAW menjadi teladan dalam kasih sayang dan kebijaksanaan. Sementara itu, sebagai ayah dan kakek, Nabi memberikan perhatian penuh kepada anak dan cucunya, sering membawa cucunya, Hasan dan Husain, ke masjid untuk salat bersama,"ujarnya.

Nabi Muhammad SAW juga terus bersyiar dengan penuh kebijaksanaan, menekankan bahwa ketakwaan adalah ukuran kemuliaan seseorang, bukan status sosial. Pada akhir hayatnya, Nabi berpesan agar umatnya berpegang teguh pada Al-Quran dan Hadits, yang akan membawa keselamatan di dunia dan akhirat. Terlebih di era digital dan disrupsi seperti saat ini.

Alumnus UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini menutup pesannya dengan menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah suri teladan sempurna bagi seluruh umat, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran Surah Al-Ahzab ayat 21.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun