Mohon tunggu...
Muhammad Atsir
Muhammad Atsir Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relations Student

Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Rusia dan Senjata Nuklirnya, Is It a Threat?

17 April 2022   21:24 Diperbarui: 17 April 2022   21:34 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada saat ini, Ukraina bukan termasuk negara yang menandatangani Nuclear Non-Proliferation Treaty karena pada saat runtuhnya Uni Soviet, Ukraina sendirilah yang mengelola senjata nuklirnya. Senjata nuklir Ukraina dinonaktifkan oleh Rusia hingga tidak dapat dioperasikan. Karena tidak termasuk dalam NPT, Ukraina tidak dapat diberikan bahan-bahan untuk membuat senjata nuklir hingga saat ini.

Ancaman Nuklir terhadap Swedia dan Finlandia

Salah satu ancaman yang terdekat adalah kepada Swedia dan Finlandia. Belakangan ini, Swedia dan Finlandia berencana untuk mengajukan surat permohonan bergabung dengan NATO. Rusia mengancam untuk menempatkan hulu ledak nuklirnya di laut Baltik, tepatnya di Kaliningrand. 

Banyak yang percaya bahwa hulu ledak Rusia sudah ada sejak lama di Kaliningrand dan bukan suatu ancaman yang serius. Salah satu orang yang meremehkan adalah Arvydas Anuauskas, Menteri pertahanan Lithuania. Meskipun demikian, William Burns menyatakan bahwasanya dunia tetap harus waspada akan ancaman ini.

Wakil ketua dewan keamanan Rusia sekaligus mantan presiden Rusia, Dimitri Medvedev menyatakan bahwasanya Swedia dan Finlandia akan menerima balasan Rusia jika kedua negara tersebut berhasil bergabung dengan NATO. Medvedev juga menekankan kepada Swedia dan Finlandia agar memperkuat keamanan di perbatasan negara mereka.

Dampak yang muncul jika Rusia meluncurkan senjata nuklirnya

Jika Rusia benar-benar meluncurkan senjata nuklirnya, maka dampak-dampak dari ledakan tersebut sangat berpengaruh bagi para penduduk dunia. Radiasi yang timbul dari lokasi ledakan dapat memicu timbulnya Nuclear Winter yakni musim dingin akan mengalami kepanjangan di berbagai wilayah yang terkena radiasi. 

Dampak dari kematian yang disebabkan oleh ledakan nuklir berasal dari kebakaran dan paparan radiasi yang timbul dari ledakan nuklir tersebut. Efek ledakan nuklir yang terbesar paparan radiasi selama 48 jam semenjak ledakan berlangsung. Situs pertahanan Amerika Serikat (Ready.gov) menghimbau bagi para penduduk sekitar agar bertahan di bawah tanah jika ingin terlindungi dari paparan radiasi ledakan nuklir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun