Mohon tunggu...
At Silvia
At Silvia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa fakultas pertanian Universitas Jember angkatan 2021.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Pengendalian Penyebab Penyakit Pada Benih Kacang Hijau

15 Juni 2024   12:05 Diperbarui: 15 Juni 2024   13:01 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Rotasi tanaman merupakan metode yang efisien untuk mengurangi mikroorganisme penyebab penyakit benih. Rotasi tanaman dapat membantu menurunkan populasi patogen penyakit pada lahan yang ditanami, mengganggu siklus hidup patogen, dan meminimalkan bahaya serangan penyakit endemik (Nurrahmi, 2023). Pemilihan dan perlakuan benih dapat membantu mencegah dan membatasi penularan penyakit. Pemilihan benih meliputi pemisahan benih yang unggul dan mempunyai kualitas fisik yang tinggi. Langkah selanjutnya adalah melakukannya dengan bijinya. Perlakuan benih secara mekanis, fisik, dan kimia umumnya dilakukan sebelum penanaman atau penyimpanan (Dirat, 2022).

Pengelolaan pascapanen memerlukan penyimpanan benih yang memadai. Penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan jamur dapat bertahan hidup jika suhu dan kelembapan tidak optimal. Pestisida, termasuk fungisida, antibiotik, dan insektisida, digunakan untuk mengurangi jumlah penyakit yang mungkin menginfeksi benih sebelum penanaman dan selama penyimpanan. Bagian ini dapat membantu menurunkan risiko infeksi patogen pada benih, memastikan benih yang digunakan untuk produksi benih sehat dan bebas patogen. Selain itu, perlakuan pestisida kimia banyak digunakan di perusahaan benih untuk menjaga kualitas dan keamanan benih dari mikroorganisme penyebab penyakit (Fatihah dkk., 2022).

 

Kesimpulan

            Patogen dapat menyebabkan penyakit pada kacang hijau yang menyebar melalui biji, mempengaruhi perkembangan benih dan berpotensi menginfeksi tanaman lain. Pengelolaan pascapanen yang tidak tepat dapat menyebabkan timbulnya penyakit yang ditularkan melalui benih. Infeksi ini mempunyai kemampuan untuk mengganggu kemampuan perkecambahan dan vigor benih, serta mengubah sifat fisik dan biokimia benih. Infeksi yang ditularkan melalui benih dapat menyebabkan hilangnya hasil panen pertanian secara signifikan. Beberapa upaya pengendalian antara lain pembersihan lahan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanah, rotasi tanaman untuk mengurangi populasi patogen yang berisiko terkena serangan penyakit endemik, pemilihan benih dengan mutu fisik bersertifikat baik, penanganan benih pasca panen yang tepat, dan penggunaan fungisida. antibiotik, dan insektisida untuk mengurangi jumlah penyakit yang dapat tertular. Dengan demikian, upaya tersebut dapat membantu memastikan benih yang digunakan dalam produksi benih sehat dan bebas dari patogen penyakit.

 

Daftar Pustaka

Direktorat Jendral Perkebunan. (2022). Pengujian Patologis untuk Penyakit Tular Benih.

https://ditjenbun.pertanian.go.id/pengujian-patologis-untuk-penyakit-tular-benih/.

[Diakses pada 25 April 2023].

Fatihah, N., Ali, M., & Venita, Y. (2022). Uji beberapa ekstrak tanaman terhadap jamur patogen pada benih padi (Oryza sativa L.) dan daya kecambah benih. Jurnal Agroteknologi, 12(2), 91-98.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun