Mohon tunggu...
Atra Apriandini
Atra Apriandini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menyukai aktivitas menulis sastra dan juga sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kelangkaan Gas LPG 3 Kg, Lantas Salah Siapa?

19 Oktober 2024   09:40 Diperbarui: 19 Oktober 2024   09:48 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jombang, 19 Oktober 2024

Sejak beberapa pekan terakhir, telah terjadi kelangkaan LPG berukuran 3 Kg di Desa Sukorejo, Perak, Jombang. Kelangkaan ini khususnya terjadi di Dsn. Pedes, yang merupakan satu dari lima dusun yang ada di bawah pemerintahan Desa Sukorejo. 

Gas LPG yang dikenal memiliki ukuran mini tersebut memang sejatinya diperuntukkan untuk kalangan menengah ke bawah, sesuai dengan apa yang tertulis dalam badan tabungnya. Namun kenyataan di lapangan masih belum dapat mengamini fakta sesungguhnya dari tabung berukuran mini ini. 

Masih banyak masyarakat dari beragam kalangan yang masih mengandalkan dapur rumahnya dengan menggunakan LPG  3 Kg ini. Hal ini tentu menjadi salah satu faktor pendorong menipisnya persediaan gas LPG 3 Kg di pasaran. Selain karena faktor tersebut, kelangkaan gas LPG 3 Kg juga disinyalir disebabkan oleh kemarau panjang yang tak kunjung berkesudahan.  

Kemarau panjang ini membuat para petani resah dengan hasil tanaman mereka. Kurangnya pasokan air akibat kemarau memang menjadi ancaman yang nyata bagi para petani. Oleh karena itu, tak sedikit dari para petani desa yang memanfaatkan keberadaan tabung gas LPG 3 Kg ini sebagai sumber daya untuk mengairi sawah mereka. 

Gas LPG 3 Kg dikenal memiliki tingkat keiritan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bahan bakar lain. Melalui gas LPG 3Kg, bisa menyalakan mesin pompa air hingga waktu 1-2 jam lebih. Hal ini tentu berbeda jika menggunakan jenis bahan bakar lain yang perliternya hanya dapat bertahan selama hitungan menit saja. 

Penggunaan gas LPG 3 Kg untuk kegiatan ini tentu sangat disayangkan. Karena meskipun memberikan dampak positif bagi petani, namun di sisi lain juga memberikan dampak negatif bagi kalangan ibu rumah tangga. 

Kelangkaan gas LPG 3 Kg ini juga tak sedikit mengakibatkan lonjakan harga yang tiba-tiba menaik di toko-toko pengecer. Alasan dari hal ini tentu sangat klasik, yakni semakin banyak jumlah permintaan sedangkan jumlah persediaan menipis, maka tentu saja harga jual akan dapat dengan mudah melambung naik. Sehingga tak sedikit pula masyarakat yang berspekulasi jika terjadi "permainan harga" oleh pihak-pihak tertentu.

Sangat disayangkan apabila hal ini akan terus berlanjut hingga pada beberapa waktu ke depan. Oleh karenanya, akan dirasa lebih baik jika pihak terkait mengadakan rapat evaluasi agar pendistribusian serta penjual-belian gas LPG 3 Kg di wilayah Kabupaten Jombang ini dapat kembali sehat seperti sedia kala.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun