Mohon tunggu...
Daniel Yonathan Missa
Daniel Yonathan Missa Mohon Tunggu... Administrasi - Anak kampung

Saya anak kampung yang kampungan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Memberikan ASI, Inspirasi Terhebat Perempuan

22 April 2015   19:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:47 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin, sejak pagi hingga malam hari, nama RA Kartini begitu sering terlihat dalam berbagai status para pengguna jejaring sosial. Tanggal 21 April, hari lahir perempuan asal Jepara ini memang ditetapkan sebagai hari perempuan Indonesia. Suatu momentum yang mengingatkan semua pihak, tidak hanya perempuan, bahwa perempuan berhak mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki, dalam berbagai hal. Misalnya, kesempatan kerja, akses pendidikan, dsb.

Sejak Kartini menyuarakan emansipasi perempuan Indonesia, para perempuan Indonesia mulai menunjukkan kiprahnya dlm berbagai bidang kehidupan. Tercatat, ada perempuan Indonesia yg menjadi presiden dan menjadi orang yang berpengaruh di dunia internasional. Prestasi demi prestasi dilahirkan perempuan. Itu sebabnya, bila diperhatikan dengan seksama, dalam status jejaring sosial, tak sedikit orang mengucapkan hari Kartini dengan menampilkan prestasi perempuan tertentu, lengkap dengan fotonya. Ini baik. Inspiratif. Tetapi hanya sedikit orang yang menampilkan gambar ibu mereka dan prestasi yang dicapainya. Apakah mereka berpikir bahwa ibu mereka tak mempunyai prestasi yang patut dibanggakan? Semoga tidak!

Kita tak bisa menutup mata terhadap prestasi para perempuan Indonesia. Tetapi semua itu pun tak boleh membuat kita tak berbangga atau malah melupakan prestasi ibunda kita sendiri. Sebab prestasi ibunda kita tak kalah hebat dan inspiratif. Bahkan, menurut saya justru lebih hebat dan inspiratif.

Bagi saya, perempuan hebat bahkan super hebat dalam hidup saya tidak lain dari pada ibunda saya sendiri. Tentu saja! Jujur, saya begitu bergairah menuliskan hal ini. Bagaimana tidak? Ibunda saya (sama spt ibu pada umumnya) menjaga saya berada dalam kandungannya selama 9 bulan. Lalu berjuang antara hidup dan mati utk melahirkan saya. Setelah itu, dengan penuh kasih sayang, beliau merawat saya hingga menjadi dewasa. Bahkan dalam merawat saya, terkadang beliau membiarkan saya menyusu meski di tempat umum. Beliau tak peduli pandangan dan tatapan orang! Beliau ingin memastikan saya mendapatkan ASI eksklusif.



Coba compare dengan perilaku beberapa ibu masa kini. Dengan berbagai alasan, mereka memilih tidak memberikan ASI. Ada yang hanya karena tak ingin payudaranya kendur. Alasan mengada-ada ini tak bisa diterima! Ada yang tak memberi ASI karena ingin tetap terlihat menarik dan seksi. Keliru! Justru seorang ibu begitu menarik dan seksi pada saat memberikan ASI untuk anaknya. Bahkan itu tindakan hebat!!!

Selamat Hari Kartini.

Jayalah Perempuan Indonesia dalam kebenaran!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun