Mohon tunggu...
Daniel Yonathan Missa
Daniel Yonathan Missa Mohon Tunggu... Administrasi - Anak kampung

Saya anak kampung yang kampungan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Jokowi Selalu Menang, Prabowo Selalu Kalah!"

25 Agustus 2014   17:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:37 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika mencermati perjalanan politik Jokowi dan Prabowo, kita akan mendapati fakta seperti judul ulasan singkat ini. Sejak tampil dalam pilkada Kota Surakarta, propinsi DKI Jakarta dan akhirnya pemilihan presiden, tahun 2005 hingga 2014, Jokowi tak pernah kalah. Bahkan di Surakarta, pria yang sering disapa “si kurus” ini dua kali memenangkan pertarungan pemilihan walikota dengan tingkat elektabilitas lebih dari 90%. Apabila kita memasukkan berbagai proses yang mewarnai kemenangan Jokowi, maka tidak berlebihan mengatakan ia “selalu” menang. Misalkan, pilpres lalu Jokowi sudah menang dalam survey, debat, quick count, real count, dan pleno KPU. Ketika penetapan KPU dibawa ke MK pun pada akhirnya yang menang adalah Jokowi.

Bagaimana dengan rival Jokowi dalam pilpres kali ini, Prabowo Subianto? Tentu belum hilang dari ingatan kita konvensi capres yang diikuti oleh eks jenderal berbintang tiga ini. Meski jalan yang ditempuhnya pada awal kompetisi internal partai beringin tersebut tak menemui hambatan, namun pada akhirnya ia harus mengakui keunggulan atasannya, Jend. (Purn.) Wiranto yang ketika itu melaju dalam pilpres 2004 berpasangan dengan adik eks Presiden Gus Dur, Solahudin Wahid. Lima tahun kemudian, Prabowo kembali mengikuti proses politik yang sama. Kali ini langkahnya bahkan mencapai level kontestan dimana ia menjadi cawapresnya Megawati Soekarnoputri. Kita semua tahu hasilnya. Tahun ini, ia kembali mengikuti pesta rakyat lima tahunan ini namun kalah dari orang yang pernah didukungnya dalam pilgub DKI Jakarta beberapa tahun silam, Joko Widodo.

Kenyataan ini menarik. Dengan pengalaman sering kalah yang dialaminya, seharusnya, Prabowo menjadi pribadi yang tahan banting dan tampil sebagai petarung politik yang sulit dikalahkan. Kenyataannya tidak demikian. Memang orang yang sering gagal cenderung mengalami krisis kepercayaan diri. Namun tampaknya hal itu tidak terjadi pada Prabowo. Hal ini ditandai dengan keikutsertaannya selama beberapa kali. Entahlah, apakah lima tahun mendatang ia akan ikut lagi atau tidak?! Orang yang sering gagal merupakan orang yang paling siap kalah, sebenarnya. Pengusaha sekaligus pendiri Appfisrt mengatakan bahwa “dari segi pekerjaan, generasi penerus yang tangguh dan terampil secara mental adalah generasi yang pernah jatuh dalam kegagalan dan bangkit kembali. Sebab generasi ini akan kuat bertahan di masa depannya.” Namun mengapa hal itu tidak kita temui pada Prabowo? Sebaliknya, orang yang tak pernah kalah cenderung tidak siap ketika mengalami kemenangan. Kita tidak tahu, apakah Jokowi demikian sebab ia belum pernah sekali pun kalah dalam pertarungan politik?! Namun kita berharap setiap orang yang siap menang haruslah juga siap kalah. Sebab kemenangan dan kekalahan merupakan bagian integral kehidupan yang tak bisa dipisahkan. Jokowi memang sulit dikalahkan. Asumsi saya, karena masa kecilnya penuh dengan pertarungan untuk survive, Jokowi tumbuh dan menjadi orang dewasa yang tangguh. Ia pernah kalah dalam kehidupan. Bukan satu atau dua kali. Tetapi berkali-kali. Dan inilah yang menyebabkan eks pengusaha mebel ini memiliki mental yang tangguh. Ia belajar dari pengalaman dan menyusun strategi untuk meraih kemenangan yang kini telah diraihnya berkali-kali pula. Selamat Pak Joko Widodo, Anda telah resmi menjadi presiden RI Ke-7!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun