Mohon tunggu...
Ajie AtlantJava
Ajie AtlantJava Mohon Tunggu... -

kompasiana untuk menulis dan menulis, siapa tahu bermanfaat untuk negeri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Susah!!!...Kalau Jiwanya cuma Sekelas Hamba Sahaya...!!!

19 April 2014   21:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:28 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Inilah yang namanya..wakil2 yang suka mempermainkan  suara rakyat..

kurang cerdas memaknai maksud rakyat...

bagaimana suara rakyat dengan edan sudah menaikkan perolehan mereka..

tapi malah disia-siakan dan mereka lebih cinta menjadi hamba sahaya ketimbang menjadi juragan..

koq orang mulya dan bermartabat..jiwanya menjadi kecil dan lebih suka menjadi hamba sahaya..

rakyat sudah memilih..

rakyat sudah meminta...

rakyat sudah memohon...

rakyat sudah capek2 nggak golput...

rakyat sudah capek2 ke TPS...

pesannya cuma satu berkumpul dabn berkumpullah..

tapi namanya kelas para pemimpin kita cuma sekelas..hamba saya...

maka

lebih suka..menghamba...ketimbang menjaga kemulyaan dirinya..

lebih suka membantai saudaranya demi orang asing..ketimbang melindungi saudaranya..

lebih suka diadu domba media..ketimbang mendikte media..

lebih suka dikatakan bahwa kaumnya nggak ada figur yang kredible..padahal mereka punya andil 80% plus di negeri ini.

lebih suka bilang kapok..bilang nggak suka bersatu dengan sekelompok..karena otaknya cuma memikirkan dunia saja...

lebih suka menggiring kelompok ini terpecah-pecah mungkin sudah menerima order dan sudah di-ijon agar jangan bersatu nanti semua kebutuhannya di transfer.

lebih suka ribut2 ketimbang mencari solusi...

bagaimana mau mengendalikan republik..

bagaimana mau mengendalikan dunia..

kalau belum apa-apa..sudah membatasi dirinya cuma sekelas hamba sahaya...

apalagi yang diharapkan kalau punya pemimpin yang demikian..

apalagi yang diharapkan dari sinyal alam..kalau merka semua pada berpaling...

apalagi yang mau ditunggu...tinggal sekejab azab..ini akan datang...

gunung merapi mulai lagi menggoya-goyang...

mungkin nunggu semua gunung pada murka...

baru mereka mau bersatu...

mereka sedang euforia dan merasa super sekarang...

sehingga ingin menjadi licik, penipu dan mengecewakan rakyat kembali...

rasanya kita minta saja alam untuk menghukum mereka.2 yang telah mempermainkan suara rakyat..

kenapa yang mudah menjadi susah..sementara yang susah menjadi mudah..

apa salah detik ini menjadi orang yang mulya..

ketimbang dapat jabatan dan harta..tapi kemulyaannya tergadai bahkan akan mengorbankan saudaranya yang banyak..

waktu berjalan detik demi detik..menit demi menit..jam demi jam...demi masa..

janganlah menjadi pemimpin yang merugi..

makin berlama-lama dan mengulur-ngulur waktu..maka setan makin banyak datang membawa dollar..

dan akan menyesatkan kalian semua...

apakah cuma sekelas kacung..

apakah cuma sekelas hamba sahaya..

apakah cuma sekelas orang nomor dua...atau tidg..atau empat..dan seterusnya..

apa cuma sekelas yang haus jabatan...

apakah cuma sekelas yang ketakutan nggak kerja lagi..

apakah cuma sekelas yang ketakutan nggak punya atau hartanya berkurang..

apakah cuma sekelas yang ketakutan tidak ngetop lagi

apakah cuma sekelas orang suruhan..

apakah cuma sekelas kurcaci..yang lebih suka bercerai berai..

bersatu lebih baik ketimbang dikotak-kotak oleh orang lain..

jika tidak ada yang cocok..carilah yang lebih cocok dan disepakati bersama...

masak sih dari sekean rutus juta orang..mencari beberapa orang yang bisa membawa negeri ini lebih baik dan sejahtera..koq..susah amat...

mungkin ini karena ego masing2 pemimpin yang terlalu ambisa dan kerakusan mau maju sendiri2..ketimbang mereka sepakat..menunjuk seseorang mewakili mereka..

pemimpin itu berat tanggung jawabnya..

koq disuruh memimpin sholat aja pada nolak..

malah ngotot banget mau mempinpin negeri yang sudah kacau ini..

jangan cuma memikirkan apa yang didapat setiap bulan dari negara dan berbagai fasilitasnya..

tapi pikirkan kemana negeri ini beserta isinya mau dibawa...

aplgi berlomba-lomba ingin menjadi orang nomor 2..

padahal mereka adalah pemenang...

aneh sungguh aneh..

itulah memang kita tinggal dinegeri 1001 keanehan...

yang aneh jadi nggak aneh..

yang nggak aneh malah jadi aneh...

para pemimpinnya seharusnya nggak aneh karena kita lihat setiap hari..

tapi menjadi dan terlihat aneh..melihat tingkah polahnya belakangan ini...

yang kelihatan mulya..ternyata jiwanya sekelas hamba sahaya...

yang hamba sahaya ternyata jiawanya lebih mulya..

pemimpin yang mulya telah dipilih tapi mereka telah merendahkan dirinya menjadi hamba sahaya..

sementara hamba sahaya telah menjadi mulya karena suaranya telah menjungkir balikan dunia...

susah..susah..susah..itulah negeri ini..

krisis kepemimpinan akut...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun