Mari kita lihat secara objektip
bersihkan otak kita dari partisan atau membenci
belajarlah melihat secara objektip dan independent...
Pertama lihat posisi Demokrat saat ini :
Fakta : Perolehan suara pileg turun 50%, Isue korupsi nempel terus seperti kanker, perseteruan dengan kubu anas bisa perang2an dimusim salju alias perang dingin, konvensi capres juga seperti kehilangan minyak, masyarakat nggak melihat konvensi melahirkan capres yang kuat, SBY incumbent tapi nggak mungkin capres lagi kecuali kalau niat cawapres. Banyak kader andalan demokrat mungkin kandas dijalan terutama loyalis SBY.
niatan partai :
-maunya sebagai capres dari hasil konvensi atau cawapres untuk gabung dengan partai lain
- mau memimpin seperti koalisasi setgab kemarin
- kata jubiirnya cerdas dalam strategi
siapa yang diharapkan sebagai mitra :
Adalah para partai yang kemarin setia disetgab misalken : PKB, PKS, PAN, P3
kalau dengan PDIPÂ rasanya jauh...
dengan golkar...mungkin takut didikte lagi..
dengan gerindra..apa mungkin dua singa dalam satu kandang...
harapan terbesar yang dicari adalah poros hijau royo2
apakah poros hijau akan tertarik...
coba kita lihat..:
kalau kemarin poros hijau itu kalah suara..jadi ketimbang nggak punya menteri maka pada ngikut
ketumnya ngikut karena lagi nyiapin celengan untuk pemilu sekarang
sekarang setelah suaranya pada beda tipis ...apa iya mau merendahkan diri jadi orang2 kelas dua lagi..
sengaja konstituennya meninggalkan demokrat karena kecewa kepada partai penguasa tersebut lain dimulut lain ditangan dan kaki dan juga isue yang menyusahkan rakyat
kita berandai-andai jika poros hijau mau gabung dengan poros demokrat...
apa sudah dipikir..bahwa nanti jika join tentang masalah2 yang sedang diungkap yang melibatkan orang2 demokrat..apa poros hijau mau jadi sebagai tameng..terus perlu dipertimbangkan yang suaranya sudah lari akan mendukung balik
memang koalisi kita ini aneh2 dan cuma sekedar cari temen dikala mepet untuk suatu tujuan yang penting berkuasa.
kondisi terakhir dengan rada nggak leluasanya dukungan P3 ke gerindra maka mulailah kegoncangan koalisi2 yang telah dijalin disemua partai..semua pada was-was..dan kalut semua kalau bisa cepet2an cari temen.
PDIP kelihatan aman2 aja dengan didukung nasdem..politik is licick..jangan terlalu percaya ama temen...bisa aja nasdem kabur ditengah jalan..di Indonesia apa sih yang nggak bisa terjadi...
Golkar...golkar mengalami kegoncangan dari dalem dan elektabilitas ketumnya mungkin nggak menggembirakan tapi maksa ikut juga.
jadi sebetulnya sudah tidak ada calon capres dan koalisi yang kuat..walaupun menang pileg..kecuali PDIP plus nasdem dengan capres jokowi..sebetulnya sih ini nggak kuat2 banget..kalau cuma mengandalkan pesonanya jokowi
sekarang semua partai pemenang pileg harapannya bisa bergabung dengan salah satu atau dua pecahannya poros hijau
sekarang rada aneh nggak ketika poros hijau sangat dibutuhkan dan sebetulnya bisa mengendalikan pemilihan kali ini jika mereka bersatu dan ngumpul jadi satu dibawah panji hijau royo2 tapi lebih mikir berdiaspora..kali aja ada rejeki tambahan...
sebetulnya jika mereka bersatu maka pilpres ini cuma ada dua pasangan yang bertanding yaitu poros jokowi dan poros hijau royo2...nah sekarang tinggal timbang aja mana basis masa yang bakal mendukung..poros jokowi atau poros hijau royo2 yang masanya besar.
jika mau nostalgia bisa aja poros hijau royo2 join dengan demokrat..syarat capres dari poros hijau royo2..wapres dari demokrat ...melihatnya banyaknya pentolan2 DPR yang nggak manggung lagi disenayan dari demokrat termasuk yang sering bikin heboh maka DPR bisa dikendalikan dengan lebih santun..sehingga merombak total undang2 dapat dilakukan dengan efektip.
undang2 nggak perlu dibuat banyak yang penting kualitasnya...undang2 nggak saling tumpang tindih sehingga pasal-pasal dijadikan lahan jualan oleh orang di senayan.
kalau melihat dengan jeli kondisi sekarang dan detik terakhir ini maka seharusnya kesempatan poros hijau royo2 bisa berkiprah saat ini, cuma banyak pihak yang tidak menghendakinya termasuk para pengamat karena nggak bisa jualan cuap2nya
dan kalau mau jeli ada sosok wapres yang sedang diajukan dan jadi rebutan partai2 besar..kenapa nggak di daulat aja jadi capres mewakili poros hijau royo2..pasti keren jika lawan jokowi..jokowi aja ngakui bahwa calon ini bagus untuk penegakan hukum, berani, bersih.
silahkan lakukan terus ekperimennya...minggu depan waktu krusial..dan semua partai akan stagnan untuk berkoalisi...akhirnya akan mengkristal dengan sendirinya dan pasti ada yang harus mengorbankan diri demi ikut kontes.
rasanya ujung2nya yang akan bertanding adalah poros hijau royo2 plus (dukungan banyak partai) lawan poros jokowi...
kira2 gitu nggak..
selamat menikmati hari2 yang melelahkan untuk para ketum partai..mencari chemistry seperti H2O dan O2 yang menghidupi dunia ini tanpa minta balasan keuntungan.
kekuasaan bukan harga mati agar menjadi penguasa
yang penting niatnya...apakah bisa tidak menciptakan harga 1 lonjor tempe cuma seharga Rp. 500 perak..indomie cuma 200 perak..jengkol..pete...25 perak...daging sekilo cuma seribu perak tanpa negara melakukan yang namanya senering..harga 2 harus diturunkan..ongkos transport harus diturunkan..gaji cuma habis untuk ongkos jalan aja..sehingga jalan2 jadi macet nggak keruan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H