Mohon tunggu...
hadi tresna
hadi tresna Mohon Tunggu... -

an ounce of action is worth a ton of theory

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fanatisme , Keluguan dan Ketololan

20 Juli 2014   07:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:50 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca status2 di fb, seolah2 keadaan di Indonesia itu siap perang saudara. Slogan2 yang membakar semangat partainya atau pendukung persidennya seolah2 siap berhara kiri. Menulis kejelekan dan memburuk2an fihak lawan tanpa bukti sangat ramai. Kedua belah pihak menyatakan kemenangan. Rakyat jelata bingung. Quick count yang di pakai perhitungan pileg tanpa masalah. Dalam pilpres quick count menjadi tidak bisa diterima. Makin dekat dengan pengumuman yang akan disampaikan oleh KPU dengan real count, pihak tertentu sudah menyatakan bahwa real countpun tidak jujur. Penonton atau rakayatpun semakin bingung.Slogan2 yang mengatakan harus siap menerima kekalahan ataupun kemenangan, disanggahnya sendiri. Teriak2 harus ksatria. Rupanya hanya untuk lawannya saja. Kalau diri sendiri tidak perlu kesatria, pokoknya menang.

Yang paling menggelikan adalah pendukung2 yang paling bawah alias alas kaki. Mereka seolah siap mati untuk membela jagoannya. Padahal kalaupun jagoannya menang tetap saja dia dibawah, harus tetap mencari makan dengan keringat sendiri. Jangankan diingat sama jagoannya, dikenalpun tidak.

Lain lagi oleh mereka yang dekat dengan jagoannya, karena mereka mempunyai kepentingan dan memang ada keuntungan. Mereka yang disebut elit2 politik, kalau menang pasti dia dapat kursi atau langsung kecepretan. Nah itu sampai mati2an juga boleh karena ada langsung dapat benefit. Bisalah kita mengerti bahwa mereka mengharapkan sesuatu dalam waktu dekat. Kedudukan dan reezeki.

Nah kalau kaki2 busuk yang dibawah ngapain sampai mau diadu domba .Sedangkan selesai pesta demokrasi, kalian kembali harus berkeringat lagi cari makan. MAKANYA TENANG SAJA, TUNGGU TANGGAL 22 DIRUMAH NONTON tv SAMA KELUARGA.

juli1914 bumiakiburg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun