Mohon tunggu...
Jie Laksono
Jie Laksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - What is grief if not love perseverance?

Ketika kata lebih nyaman diungkapkan lewat tulisan ketimbang lisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kerja di Malam Minggu

19 Mei 2021   20:34 Diperbarui: 19 Mei 2021   20:39 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, sumber: steemit.com/artzone/@oguzcanyy

Katakanlah tidak ada aturan, tidak ada norma sosial, manusia akan kembali ke dasar mereka.

Saat ini, saya tidak peduli dengan hukum atau norma sosial. Jadi, saya bukan penjahat, saya hanya kembali kepada dasar dari manusia.

***

Sebuah metromini berhenti mendadak di depan sebuah gedung di selatan Jakarta, seorang penumpang laki-laki terkejut karenanya. Sepertinya ia menghabiskan waktunya dengan melamun. Dengan gesit ia bangkit dari tempat duduknya, menuju pintu keluar bus. Kemudian setengah berlari menuju gedung perkantoran tersebut.

"Pak Andi, malam minggu gini kok ke kantor?" sapa seorang laki-laki berseragam security, ramah, di pintu depan loby gedung. 

"Iya, tiba-tiba ditelpon Pak Robert disuruh ke kantor," kata Andi agak tersengal nafasnya.

Masih dengan tergesa, Andi menuju metal detector gate yang alarmnya berbunyi ketika Andi melewatinya. Seketika Andi menunjukkan jam tangannya kepada pria berseragam security.

"Iya pak Andi langsung aja, nanti dimarahin Pak Robert lagi," jawab pria berseragam security itu sambil tersenyum yang dibalas senyuman juga oleh Andi.

Di dalam lobi gedung, Andi sudah tidak lagi berlari, sambil mengatur nafasnya ia berjalan dengan santai menuju lift. Ia sudah tidak berlari, tetapi jantungnya berdetak begitu kencang. Wajahnya begitu berkeringat, walaupun udara lift begitu dingin karena AC yang kencang.

Di dalam lift, ia merogoh tas selempangnya, memeriksa apa ada yang tertinggal. Jari Andi merasakan sebuah benda logam yang terasa dingin dan tajam di dalam tas selempangnya.

Andi tersenyum sambil berkata lirih "tidak ada yang tertinggal" sambil keluar dari lift menuju ruangan kerjanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun