Ketiga, Joe Biden juga akan menarik dukungannya kepada Arab Saudi dalam perang saudara di Yaman. Dalam perang yang merupakan proxy war antara Arab Saudi dan Iran, Arab Saudi mendukung Abdrabbuh Mansur Hadi. Sedangkan Iran mendukung Houthi pimpinan Saleh Ali al-Sammad
Potensi Tersisihnya Muhammad bin Salman
Baik Presiden Joe Biden atau Menteri Luar Negeri Antony Blinken selalu menkankan kata "recalibrate" atau kalibrasi ulang hubungan Arab Saudi dan Amerika Serikat. Dalam hubungan komunikasi dengan Arab Saudi sebelum dirilisnya laporan tersebut, Joe Biden juga hanya menghubungi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud, bukan Pangeran Muhammad bin Salman seperti yang biasa dilakukan Presiden Trump.
Walaupun Amerika Serikat tidak menjatuhkan sanksi langsung kepada Muhammad bin Salman, akan tetapi nampaknya Muhammad bin Salman akan sedikit disisihkan dalam hubungan Arab Saudi dengan Amerika Serikat. Kemungkinan besar, untuk selanjutnya pun Pemerintah Joe Biden tidak akan berhubungan langsung dengan Pangeran Muhammad bin Salman.
Hal yang menarik adalah, saat ini Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud sudah berumur 85 tahun, kecuali Muhammad bin Salman dilepas jabatannya sebagai Pangeran dan Putera Mahkota, Amerika Serikat mau tidak mau nantinya harus berhubungan dengan raja Arab Saudi selanjutnya, Muhammad bin Salman.
Laporan Intelijen Kasus Khashoggi yang dideklasifikasi disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H