Mohon tunggu...
Jie Laksono
Jie Laksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - What is grief if not love perseverance?

Ketika kata lebih nyaman diungkapkan lewat tulisan ketimbang lisan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Memahami Thanos: Malthuanism dan The Great Filter

18 Mei 2019   17:04 Diperbarui: 18 Mei 2019   17:10 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ok, saya akui bahwa saya sangat terlambat kalau menulis tentang Thanos dan infinity war. Tapi sebagai pembelaan saya, siapa yang punya waktu untuk melihat film kalau setiap bulannya banyak sekali tagihan hanya untuk menyambung hidup dan sejujurnya saya juga tidak begitu tertarik dengan film bergenre "superhero", yang dulu saya pikir hanya untuk anak-anak saja. Sampai saya menonton dua film Marvel beberapa minggu lalu, Black Panther dan Infinity War.

Dua film dengan karakter villain yang luar biasa, Killimonger dan Thanos. Saya jatuh cinta dengan Killmonger karena dinamika hubungan antara dia dengan protagonist, T'challa. Killmonger berhasil merubah ideology dari T'challa sampai titik tertentu, yang kemudian saya artikan sebagai kuatnya Killmonger sebagai sebuah karakter. Tapi kita akan bahas Killmonger di lain waktu, karena sekarang kita akan bahas Thanos dan ideologinya.

Etika deontologis vs Utilitarianisme, itulah tema yang bisa diambil ketika kita melihat Infinity War. Utilitarianism adalah teori yang menganjurkan tindakan yang bertujuan memaksimalkan kebahagiaan dan mengurangi penderitaan[1], tanpa peduli cara untuk mencapai tujuan tersebut. Etika deontologis adalah pandangan etika normatif yang menilai moralitas suatu tindakan berdasarkan kepatuhan pada peraturan[2], dengan kata lain tidak dapat dibenarkan perbuatan buruk walaupun dengan hasil baik sekalipun.

Tema tersebut terlihat disepanjang film, antara Peter Quill dan Gamora, Scarlet Witch dan Vision serta khususnya ideology dan perbuatan yang dilakukan Thanos. Sebagai Titan, Thanos melihat planetnya kelebihan populasi dan mulai kehabisan sumber daya untuk mencukupi seluruh populasi. Kemudian Thanos menganjurkan untuk pemusnahan setengah populasi planet secara random untuk menyelamatkan setengah yang lain dan keberlangsungan planet Titan.

Ide tersebut ditolak dan berakhir pada hancurnya Titan. Kemudian untuk menghindari hal yang sama terjadi di planet lain, Thanos mendedikasikan hidupnya untuk memusnahkan setengah populasi dari setiap planet yang dia invasi untuk mencegah kepunahan planet tersebut, seperti yang terjadi di planetnya sendiri.

Kejam, itu yang mungkin tergambarkan ketika kita melihat Thanos membunuh setengah dari populasi, tapi dengan maksud tujuan yang baik apakah perbuatan itu bisa dibenarkan. Di film End Game, dalam percakapan Thanos dengan Gamora, Thanos mengatakan bahwa setelah memusnahkan setengah populasi di planet yang dulu ditempati Gamora, penduduk dari planet tersebut tumbuh kembali dan kelaparan pun hilang. Selain itu juga di bumi, Steve Roger mengatakan kepada Natasha Romanov bahwa ia melihat sekelompok paus di sungai Hudson karena air yang lebih bersih, pasca jentikan Thanos.

Tetapi untungnya semua yang terjadi di atas hanya fiksi belaka, tidak ada kepunahan Titan, semua tidak terjadi di dunia nyata, or is it? Tidak terjadi di dunia nyata atau belum terjadi di dunia nyata? Di bumi kita? Kalaupun terjadi di dunia nyata, apakah perbuatan Thanos dapat dibenarkan?

Seperti yang kita ketahui bahwa populasi di bumi makin meningkat dan batas dari sumber daya esensial di bumi pun makin terlihat keterbatasannya. Menurut Thomas Robert Malthus, pencetus Maltuanism, bahwa pertumbuhan populasi berpotensi bersifat eksponensial sedangkan pertumbuhan makanan bersifat linear[3]. Oleh sebab itu, bumi memiliki batas kapasitas populasi yang dapat ditanggung.

Ada berbagai banyak penelitian yang menampilkan berbagai batas kapasitas maksimal populasi bumi (digambarkan gambar table di bawah). Dari 65 penelitian, 20 diantaranya menyebut bahwa batas kapasitas bumi adalah sekitar 8 Milyar orang, 14 penelitan menyebut angka batasnya sekitar 16 Milyar orang dan sisanya menyebut angka lain. Sedangkan sampai Juli 2018, jumlah populasi di bumi sekitar 7,5-7,6 Milyar orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun