Mohon tunggu...
Atjih Kurniasih
Atjih Kurniasih Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMP Negeri 1 Cipanas

Guru SMPN 1 Cipanas lulusan D2 IKIP Jakarta Lulusan S1 Univ Suryakancana Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebuah Catatan Kecil Dari "Citarum Mata Airku, Bukan Air Mataku"

5 November 2018   20:29 Diperbarui: 5 November 2018   20:51 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui Pemaparan best practisenya peserta disuguhi contoh  bagaimana  pengajaran abad 21 yang beliau lakukan. Pengajaran abad 21 yang yang  berbasis lingkungan, penguatan pendidikan karakter, kecakapan abad 21,   literasi serta soal HOTS. Serta ini yang juga tak kalah  pentinnya pengajaran yang memperhatikan karakteristik siswa.

 Pengajaran yang melihat bahwa siswa memiliki kecerdasan yang banyak serta  berbeda. Penulis jadi teringat pada buku karangan Munif Chatib yang berjudul "Gurunya Manusia". Yang menguraikan tentang multiple intelegensi. Penerapannya ditunjukan oleh  beliau saat memberikan tugas mengamati lingkungan. Siswa dibebaskan untuk membuat laporan sesuai potensi, Minat yang dimilikinya. Hasinyanya ada diary mungil cantik berwarna warni, ada hasil lukisan, ada puisi dan lainnnya. Semuanya ditampilkan melalui tayangan slide

"Puisi bukan hanya milik bahasa lho"

"Melukis juga bukan hanya milik guru seni." Ujarnya, saat menunjukan dan mengomentari hasil siswanya yang lintas mapel.

Berkaitan dengan tugas siswa tersebut, ada  satu yang dikomentari beliau,  yaitu hasil pengamatan siswa berupa lukisan. Lukisan tersebut tentang sungai Citarum dengan dibubuhi kata-kata "Citarum mata airku, bukan air mataku". Kalimat itulah yang oleh beliau dijadikan judul bestpractisenya, tentunya dengan seijin siswa yang menghasilkan lukisan tersebut.

Penerapan pembelajaran abad 21 dengan  pendekatan CTL yang Untuk berbasis lingkungan. Beliau mengamati terlebih dahulu kelasnya yang beliau masuki. Diceritakan oleh beliau bahwa saat masuk,  kelas dalam keadaan kotor. Namun, beliau sikapi dengan tidak mencela, atau menyuruh siswa menyapu tapi dengan bahasa  kekinian dan sebaliknya.

Harapannya siswa memiliki kesadaran sendiri  bahwa bersih untuk diri mereka sendiri. Untuk itu karena materinya pencemaran, maka diharapkan setelah pembelajaran selesai karakter cinta kebersihan akan tumbuh dengan sendirinya.

Untuk literasi. Beliau mengingatkan pada peserta workshop  bahwa,  literasi diharapkan bukan hanya literasi baca tulis saja yang terjadi pada pembelajaran. Setidaknya ada enam  literasi dasar yang diharapakn ada. (1) literasi baca tulis, (2) literasi numerasi, (3) literasi Sains (4) literasi digital (5) literasi finansial dan (6) literasi budaya dan kewargaan. 

Sebelum literasi dibahas lebih lanjut. Bu Mila yang memiliki segudang prestasi dan sudah mengamati pembelajaran selain di Indonesia juga benua Asia, Eropa dan Australia itu, mengulas tentang RPP peserta workshop yang menurut penilaian beliau belum sepenuhnya memuat literasi.

Guru dalam perencanaan pembelajaran (RPP),  yang dilaksanakan dalam pembelajaran diharapkan mampu membentuk enam literasi dasar yang disebutkan di atas. Untuk literasi baca tulis itu sudah jelas. Untuk itu Bu Kamila menjelaskan jenis literasi lainnnya serta penerapannya di kelas.

Literasi numerasi dimaksud minimal siswa mampu membaca grafik, tabel, Bagan. Karena literasi ini bukan hanya milik mata pelajaran matematika. Semua mapel diharapkan mengembangkan kemampuan literasi numerasi yang berarti sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterangan operasi hitung dalam kehidupan sehari -hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun