Mohon tunggu...
Atiyah Ramadhani
Atiyah Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sebagai Mahasiswa Universitas Jember prodi D3 Keperawatan Kampus Pasuruan Fakultas Keperawatan

Saya memiliki hobi bernyanyi dan mencari berita kabar ter hotnews

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Perjuangan Menjalani Hidup darii Tukang Becak Asal Kota Pasuruan

3 Desember 2023   20:06 Diperbarui: 3 Desember 2023   20:20 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
27 November 2023, dokpri

Diusianya yang sudah menginjak 60 Tahun, Pak Sugiono tetap semangat mengais rezeki ditemani becak berwarna putih miliknya.

Berikut kisah lengkap Pak Sugiono, tukang becak asal kec. Kebonagung, Kota Pasuruan.

Siang itu saat kami menghampiri, Pak Sugiono tampak mengayuh pedal becaknya dengan wajah yang tampak lelah dan lesuh.

Pak Sugiono melajukan becaknya di kawasan pangsud Kota Pasuruan sendirian tanpa membawa penumpang. Saat kami minta untuk bisa mengobrol sebentar, ia langsung menghentikan dan memarkirkan becaknya di pinggir jalan.

Di tengah obrolan, pak Sugiono mengeluh belum mendapatkan penumpang selama 3 hari ini
"Hari ini saya baru mendapatkan 1 penumpang, ini baru saja saya mengantarnya dan dapat upah 10.000" tuturnya.

"Saya dan istri sudah berpisah lama, dan anak-anak saya sudah berkeluarga semua. Jadi saya disini tinggal sendirian" imbuhnya.
Meski penghasilan pak Sugiono tak menentu, tapi hal itu tak membuat ia patah arang untuk terus bertahan hidup.

Tentunya tidak hanya pak Sugiono saja yang mengalami nasib seperti itu tentunya banyak orang yang mengalami kisah atau nasib yang sama dengan pak Sugiono.
Maka dari itu kita sebagai masyarakat dan mahasiswa harus memiliki rasa kemanusiaan dan kepedulian yang tinggi sesuai dengan sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab". Sebagai manusia ciptaan Tuhan, pada dasarnya kita semua sama, mempunyai akal dan pikiran. Karena mempunyai akal dan pikiran, bisa saling menghargai, menghormati dan tolong menolong antar sesama. Jika kita memandang manusia yang lain setara, maka kita pun akan bisa memperlakukan secara manusiawi.

Melalui interaksi dengan orang lain, manusia dapat belajar, berkembang, dan meningkatkan diri mereka sendiri. Pengalaman bersama memberikan peluang untuk pertumbuhan pribadi, Memamusiakan manusia memberikan jaringan dukungan sosial yang penting dalam mengatasi tantangan hidup. Orang-orang yang merasa didukung cenderung lebih tangguh dalam menghadapi kesulitannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun