Mohon tunggu...
Worogati
Worogati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pascasarjana Universitas Bina Bangsa Banten

Belajar dan ikuti proses.

Selanjutnya

Tutup

Money

Leaders as A Coach

8 Februari 2022   23:39 Diperbarui: 8 Februari 2022   23:47 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunci leaders dalam memimpin

Leaders atau pemimpin sebagai tulang punggung organisasi. Dari tangan mereka penentu nasib dan majunya organisasi. Leaders memimpin dan mengarahkan setiap individu dalam organisasi agar menghasilkan kinerja sesuai visi dan misi yang dijalankannya. 

Oleh karena itu, salah satu fungsi pemimpin harus mampu memastikan setiap individu untuk mengeluarkan seluruh potensi terbaiknya agar menghasilkan dan mencapai kinerja terbaiknya.

Berikut peran leaders atau pemimpin sebagai pelatih terlihat pada beberapa hal:

  • Memiliki perilaku personal yang bisa dijadikan contoh oleh seluruh konstituennya.
  • Selalu berorientasi kepada pertumbuhan dan pengembangan manusia.
  • Pembangun tim yang tangguh.

Lalu apa definisi coaching? 

Menurut Jarvis (2004), coaching sebagai mengembangkan keterampilan dan pengetahuan seseorang, sehingga kinerja mereka akan membaik, dan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi. Sementara Kinlaw (2000) mendefinisikan Business Coaching sebagai percakapan alami yang mengikuti proses diprediksi dan mengarah pada kinerja yang unggul, komitmen terhadap perbaikan yang berkelanjutan, dan hubungan positif.

Kesimpulannya, coaching biasanya akan berlangsung seperti sebuah percakapan antara coach dan coachee. Coach membantu mengarahkan, mengajukan pertanyaan, memaparkan sudut pandang lain. Pada proses coaching, coach harus berprinsip bahwa coachee secara alamiah kreatif, penuh sumber daya, dan merupakan manusia yang utuh.

Coach dan coachee digambarkan seperti layaknya persahabatan dimana keduanya menjalin sebuah hubungan yang baik, menyenangkan, saling mempercayai, saling menjaga rahasia percakapan, dan tetap saling menghormati. Dengan pendekatan ini coach tidak dilihat sebagai expert (serba tahu dan mempunyai jawaban terhadap semua masalah) dalam kehidupan coachee.

Seorang coach yang murni melaksanakan proses coaching hanya akan bertanya dan menggali saja kepada klien/coachee nya. Dia bahkan sama sekali tidak memberikan saran atau masukan. Semua ide dan pemikiran berasal dari si klien. Coach membantu klien untuk berpikir, menimbulkan insight dan menstrukturkan pemikiran mereka. Plus setelah itu dia akan memastikan si klien melakukan apa yang telah dia pikirkan dan katakan.

Apa yang diperlukan seorang pemimpin untuk bisa menjadi Leader-Coach? 

Leader-Coach yakni orang yang memiliki keahlian dalam membina relasinya. Sehingga kecerdasan emosi menjadi hal yang paling utama dibutuhkan dari seorang Leader-Coach, di mana harus dapat memastikan adanya rasa saling percaya dan mampu merespon dalam setiap waktu dan kesempatan. Dalam proses coaching, hal penting untuk menjadikan dirinya sukses, seorang pemimpin pun harus mampu menciptakan suasana aman dari anak buahnya.

Berikut merupakan rumus bagaimana rasa saling percaya tersebut dapat tumbuh dan terbentuk dengan baik?.

dokpri
dokpri

Untuk membangun rasa percaya itu sendiri kita harus sepenuh hati bisa mempercayai tindakan, kata-kata, emosi dan motivasi seseorang. Apabila salah satu komponen tersebut tidak ada, maka tidak akan pernah terbentuk rasa percaya yang sebenarnya. Contohnya, kita bisa saja percaya akan pengalaman seseorang tetapi tidak percaya akan motivasinya. Atau kita bisa percaya akan kepandaian seseorang tetapi tidak nyaman dengan gaya komunikasinya. Oleh karena itu, agar seorang Leader-Coach memperoleh kepercayaan seutuhnya dibutuhkan kemampuan untuk memiliki keempat komponen di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun