Mohon tunggu...
Ita  Purnawati
Ita Purnawati Mohon Tunggu... -

Bersuara lewat kata..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cempaka Melemah, Lombok Waspada Abu Gunung Agung

29 November 2017   13:12 Diperbarui: 29 November 2017   13:19 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siklon Tropis Cempaka terbentuk pada Senin (27/11/2017) di selatan Pulau Jawa. Cempaka menyebabkan peningkatan tinggi gelombang, hujan lebat, dan angin kencang maupun potensi puting beliung disekitarnya. Pada saat yang bersamaan status dari Gunung Agung dinaikkan menjadi level IV atau AWAS. Ini disebabkan karena pada Sabtu (26/11/2017) terjadi erupsi freatik di Gunung Agung dengan arah sebaran abu vulkanik ke timur-tenggara.

Selasa (28/11/2017) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengadakan video conference antar instansi untuk membahas dampak dari Siklon Tropis Cempaka. Salah satu dampak dari Cempaka terkait dengan sebaran abu vulkanik Gunung Agung adalah berubahnya arah sebaran abu vulkanik dari arah timur-tenggara menjadi ke arah barat daya.

Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Agie Wandala Putra S.Si, M.Sc, Rabu (29/11/2017) menjelaskan bahwa kondisi terkini dari Siklon Tropis Cempaka mulai melemah. Terlihat dari citra satelit cuaca Himawari 8 bahwa siklon bergerak semakin menjauh menuju ke arah selatan. Agie juga menjelaskan bahwa Siklon Tropis Cempaka dalam beberapa hari ke depan akan musnah. Musnahnya Cempaka menyebabkan perubahan arah angin yang juga akan mempengaruhi perubahan dalam arah sebaran abu vulkanik ke arah timur-tenggara (lagi).

(Sumber: bmkg.go.id)
(Sumber: bmkg.go.id)
Jika beberapa hari ke depan erupsi freatik Gunung Agung masih terjadi, maka daerah Lombok dan sekitarnya patut waspada karena berpotensi terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Agung. Selain Lombok, wilayah lain di daerah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur juga patut waspada, karena luas jangkauan sebaran abu vulkanik tidak dapat diprediksi, tergantung dari kuatnya erupsi freatik dari Gunung Agung serta arah angin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun