Mohon tunggu...
ATIN MINTARSIH
ATIN MINTARSIH Mohon Tunggu... Guru - with great responsibility comes great power

Kesulitan adalah hujan terbaik untuk menunjukkan kualitas diri yang sebenarnya. Tetap bersyukur, jangan takabur, apalagi kufur, karena hidup akan kembali ke alam kubur.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Duren Jatohan Kang Haerudin Asal Kupahandap Gunungsari, Kuning Legit Kesat, yang Sudah Tahu Rasanya Pasti Ketagihan!

9 Februari 2024   18:28 Diperbarui: 9 Februari 2024   18:59 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duren Jatohan Asli kang Haerudin (Dok. Atin Mintarsih)

Walaupun Duren lokal tapi rasa tidak kalah sama yang impor. Disini kebanyakan duren lokal jarang ada yang jual duren impor karena harganya juga mahal.

Duen idola yaitu duren yang kempes lebih tebal daginganya. "anak sama istri saya pengenya yang kempes aja bijinya. Kerena lebih enak dan tebal".ujarnya sambil ketawa.

"Alhamdulillah durennya selalu laris manis, tidak pernah bersisa. Bahkan pelanggan banyak yang tidak terpenuhi karena duren tidak terlalu banyak jadi setiap pagi, pasti sudah ada yang pesan." katanya.

Jika sudah berbuah dan mulai berjatuhan itu tandanya duren sudah mateng. Dan kang Haer ini sudah siap siaga menunggu Durenya, tak jarang digubuk suka ramai pengunjung walaupun malam hari.

 "Yang sudah tahu dari tahun ke tahun kalau sudah musim pasti nanyain dan ketagihan, pengen beli lagi." Ucapnya.

Pedapatannya dalam sehari tergantung banyak durennya yang jatuh.

Diakuinya, jualan durian ini keuntungannya lumayan walaupun pohonnya hanya ada satu tapi jumlah musimnya cukup banyak kisaran 150-200 buah setiap kali musim. Dalam setahun bisa 2 kali musim.

Dari awal musim sampai habis jarak waktunya kurang lebih tiga mingguan dari mulai mateng sampai duren habis di pohonnya.

Menunggu duren dari pagi sampai ke pagi lagi. Itulah seninya menunggu Duren Jatohan. Katanya tidak ditunggu juga tidak apa-apa karena letaknya dekat dengan rumah sodara.

Menunggu duren ada jenuhnya tapi menurutnya dibawa enjoy aja karena sambil ngopi, sambil ngobrol bareng pembeli yang berkunjung nungguin durennya, jadi tidak terasa.

Berikut ini tips menikmati durian menurut Kang Haer: "Paling enak itu baru jatoh lagsung di belah setelah itu siapin kopi kemudian si durennya ni masukin dalam gelas kopi tadi, orang Gunungsari  menyebutnya sapongge (sebiji), dicelupin ke kopi dan diaduk biar rata itu nikmat sekali. Makan duren plus ngopi sempurna rasanya". Ujarnya sambil mengaduk kopi yang sudah tercampur Duren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun