Etos Santri dan Tantangan Modernisasi

Salah satu kunci untuk meraih masa depan yang gemilang bagi umat islam adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sebab, betapa pun kita memiliki sumber daya melimpah, baik sumber daya alam maupun jumlah penduduk,  tetapi potensi  seperti seperti ini sudah tidak bisa di andalkan di zaman ultra modern ini. 

Kini kunci itu terletak pada kualitas sumber daya manusia dengan penguasaan ilmu dan teknologi. Contoh yang paling nyata adalah keberhasilan jepang dan negara negara industri baru lainya seperti  Taiwan, Korsel, Hongkong, dan Singapura. Mereka bisa besar, maju, dan tumbuh lebih cepat karena kualitas manusianya, bukan karena kekayaan alamnya.

Sungguh, banyak negara di abad modern ini yang tak punya kekayaan alam, tidak memiliki ladang minyak dan tanah yang subur, tapi karena mereka memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, dapat  menjadi  bangsa yang kaya dan maju. 

Dengan demikian, selaku ummat islam kita harus menyadari akan beratnya tantangan masa depan. Di mana dalam mengadapi yang harus di tempuh oleh umat islam ialah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dan untuk mewujudkannya harus melalui pendidikan, latihan kerja, dan ketrampilan.

Dari sekian macam lembaga pendidikan, pondok pesantren di akui lebih dominan dan murni mengajarkan ilmu ilmu. Dan memang terbukti, bahwa sistem pendidikan pesantren dengan pola 24 jam ternyata merupakan lembaga pendidikan islam yang paling banyak  mempunyai kesempatan untuk mendidik kepribadian dan ketakwaan bagi para santri. 

Bahkan dapat di katakan pesaantren merupakaan miniatur kehidupan masyarakat, yakni merupakan proses pendidikan kemasyrakatan yang menyatu ke dalam sikap dan prilaku para santri  yang berakhlaq mulia sesuai ajaraan yang di anutnya. Dan hal itu terlaksana karena di dukung oleh keteladanan kiai pengasuhnya, yang senantiasa menjadi panjutan para santri dan lingkungan sekitar pesantren

karena itulah, mengapa ponpes dengan segala kelibihan nya dan kekurangannya hingga kini merupakan lembaga islam pendidikan yang tetap survive, hidup terus di tengah tengah perkembangan zaman. meskipun tentu saja masih membutuhkan pembaharuan dan perubahab selaras dengan arus modern, bagaimanapun juga di dunia pesantren dalam beberpa hal tentu harus menyadari apa yang sedang berkembang di tengah tengah masyarakat, yang mau tidak mau mesti ikut mengalami perubahan