Mohon tunggu...
Ati Liya Fitrianti
Ati Liya Fitrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UPI Melakukan Pengabdian dengan Cara Tersendiri saat Pandemi

22 Juli 2021   14:41 Diperbarui: 22 Juli 2021   15:26 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKN Tematik semester genap gelombang pertama memiliki tema "Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Mengajar pada Masa Pandemi Covid-19" yang dibagi menjadi dua program yaitu program pendidikan dan program ekonomi.

 KKN Tematik ini dilakukan secara daring di tempat tinggal masing-masing mahasiswa/i UPI untuk membantu daerahnya dalam bidang pendidikan maupun ekonomi. KKN termasuk mata kuliah yang wajib dikontrak oleh mahasiswa/i UPI untuk bisa lulus. Maka dari itu, UPI akan terus berfikir dan berinovasi agar tetap bisa melaksanakan pengabdian berupa KKN walau saat pandemi sekali pun. Hal ini sangatlah hebat dan sangat mencerminkan kampus pendidikan yang baik dan unggul.

Saya adalah mahasiswi UPI yang berasal dari prodi Administrasi Pendidikan, dan merupakan salah satu peserta KKN Tematik semester genap gelombang pertama. Sesuai namanya, maka akan ada pula KKN Tematik gelombang selanjutnya, yaitu KKN Tematik gelombang kedua. Untuk gelombang pertama, diadakan pada bulan juli yaitu pada tanggal tiga juli hingga tanggal tiga agustus. Jumlah nya adalah satu bulan, dan mahasiswa/i diberikan waktu minimal 120 jam untuk melakukan KKN atau bisa disebut empat jam perharinya. Dalam melakukan KKN tentu saja bukanlah soal formalitas agar terlihat seperti kampus yang sempurna, 

Namun UPI benar-benar menjalankan programnya dengan baik untuk membantu dibidang pendidikan maupun ekonomi dengan bukti-butki yang akan mahasiswa kirimkan melalui laman website lppm.upi.edu serta surat perjanjian kerjasama dengan desa atau sekolah. Tentunya dalam melaksanakan programnya, mahasiswa bukan hanya semata-mata menggugurkan kewajibannya, namun juga bertekad sepenuh hati untuk membantu membangun negeri menjadi lebih baik melalui bidang pendidikan dan ekonomi yang salah satu jalannya adalah melalui pengabdian pada masyarakat berbentuk KKN Tematik.


Dalam KKN Tematik ini saya memilih bidang pendidikan dengan program-program sebagai berikut: (1) Penguatan pembelajaran daring untuk semua mata pelajaran di TK/PAUD, SD/MI, TPA, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, Kursus dan PKBM. (2) Pendampingan pembelajaran daring siswa untuk semua mata pelajaran di TK/PAUD, SD/MI, TPA, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, Kursus dan PKBM. (3) Pendampingan orang tua dalam membimbing anak melalui pembelajaran daring untuk semua mata pelajaran di TK/PAUD, SD/MI, TPA, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, Kursus dan PKBM. (4) Mendesain, membuat dan menerapkan media pembelajaran daring untuk sasaran program dan jenjang pendidikan yang telah ditentukan. (5) Membantu administrasi guru secara daring untuk sasaran program dan jenjang pendidikan yang telah ditentukan. 

(6) Membuat video pelaksanaan program KKN Tematik membangun Desa di bidang pendidikan (Video dikirim ke sistem KKN LPPM UPI atau email: kkn@upi.edu). (7) Membuat artikel untuk berita mengenai program penanggulangan dampak Covid-19 di bidang pendidikan untuk dipublikasikan ke media cetak atau online. (8) Menyusun dan menghasilkan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara desa/Kelompok Masyarakat/Sekolah dengan LPPM UPI sesuai dengan template dan ketentuan yang ada pada pedoman. (9) Membuat artikel tentang pelaksanaan dan hasil program unggulan KKN Tematik melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi (KKN Tematik MDBPE-MBKM) dalam bentuk Book Chapter Pengabdian Kepada Masyarakat.

Sembilan program di atas saya lakukan pada SDN Kotasari yang terletak di desa Keserangan, Cilegon, Banten. Pada SDN Kotasari, saya mendapatkan informasi mengenai kelemahan yang sulit diatasi oleh sekolah tersebut terutama dalam mengajar secara daring saat pandemi ini. Namun para guru di sekolah tersebut tidak hilang semangat dan terus-menerus belajar dan berprogres demi kesuksesan kegiatan belajar mengajar. Jenis kegiatan yang saya lakukan demi membantu sekolah tersebut yang pertama adalah penguatan pembelajaran dengan cara membantu sekolah dan guru untuk membuat perpustakaan digital agar literasi siswa tetap berjalan walau secara daring. 

Pembuatan perpustakaan digital ini dibuat atas permintaan salah satu guru untuk menunjang semua mata pelajaran yang ada di sekolah, hingga guru bisa mengunggah materi/e-book pada perpustakaan tersebut. Jenis kegiatan selanjutnya adalah pendampingan siswa secara daring untuk semua mata pelajaran, pada kegiatan ini saya akan memberikan pamflet berisi tips-tips belajar dirumah namun tetap efektif dengan gambar yang menarik hingga siswa sekolah dasar pun tertarik untuk membacanya. 

Selain itu, saya juga akan bertanya dan berkoordinasi dengan guru terkait materi yang belum dimengerti oleh siswa. Begitupun dengan pendampingan orang tua, saya akan berbagi informasi mengenai cara mendampingi anak saat sekolah secara daring. Untuk program lainnya saya bekerja sama dengan teman satu sekolah dengan jumlah tiga orang termasuk saya, untuk melakukan pendampingan dengan cara membuat video tutorial, praktik secara langsung, dan penguatan dari materi yang telah disampaikan agar bermanfaat dan bisa digunakan oleh guru seterusnya tanpa bantuan mahasiswa/i. Jenis kegiatan dari program pendampingan menggunakan video tutorial sendiri adalah mengelola google form untuk administrasi guru seperti daftar hadir siswa dan cara mengolah data dari hasil google form tersebut. 

Selain itu ada juga pengelolaan google drive untuk penyimpanan arsip berupa materi atau daftar hadir yang sebelumnya sudah di buat. Untuk google drive sendiri, saya menyarankan untuk membuat folder satu sekolah yang dibagi menjadi perkelas di dalamnya, lalu diisi dengan materi per mata pelajaran dan daftar hadir di folder lain. Hal ini juga bisa dilakukan sebagai pengawasan kepala sekolah terhadap guru apakah pembelajaran berjalan lancar dan materi yang disampaikan sudah sesuai atau belum. Kegiatan selanjutnya seperti cara membuat video pembelajaran melalui aplikasi video editing, membuat pamflet berisi materi, penggunaan media pembelajaran seperti power point, dan perpustakaan digital yang telah saya jelaskan sebelumnya.

Hal-hal di atas sudah disosialisasikan kepada pihak sekolah dan dibuat jadwal pendampingannya secara rinci. Pihak sekolah sudah setuju dan program yang telah diajukan akan berjalan selama waktu KKN berlangsung. Dengan penjelasan di atas, mahasiswa/i UPI yang mengikuti KKN Tematik ini bisa dikatakan sangat membantu sekolah dalam mengatasi masalah dan kelemahan yang ada di masa pandemi ini. KKN Tematik UPI ini sangat bermanfaat bagi sekolah maupun mahasiswa/i nya karena mendapat pengalaman yang luar biasa dan ilmu-ilmu baru yang sebelumnya belum diketahui. Dengan ini UPI sudah menunjukan keunggulannya sebagai pelopor pendidikan yang terus berinovasi demi kebaikan negeri terutama dalam bidang pendidikan. (Ati Liya Fitrianti)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun