Gupit, Sukoharjo (12/8/2023) - Istilah parenting mungkin tidak lagi asing di telinga masyarakat. Akan tetapi, apakah parenting yang telah diberikan kepada anak sudah sesuai dengan kebutuhannya?. Hidup di era digital tentunya memberikan tantangan tersendiri bagi orang tua dalam mendidikan dan membimbing anaknya. Anak-anak yang lahir pada generasi ini merupakan generasi digital native, yaitu generasi yang sudah mengenal media elektronik dan digital dari sejak lahir, sehingga diperlukan pola asuh dari orang tua yang di sesuaikan dengan perkembangan zaman khususnya di era digital.
Orang tua yang hidup di era digital memiliki pengetahuan terhadap perkembangan anaknya, bukan hanya menguasai teknologi di zaman sekarang. Pengetahuan tentang perkembangan anak yang lebih utama, yang perlu dimiliki orang tua. Orang tua yang tidak mengetahui perkembangan anaknya,maka kepribadian anaknya juga tidak akan diketahui, sehingga orang tua tidak pernah tepat dalam memilih pola asuh untuk mendidik anaknya (Murdoko, E. W. H, 2017). Dalam hal ini orang tua diharapkan mempersiapkan diri dan mengasuh anak sesuai dengan perkembangan zaman, sebagai pendidik pertama dan utama, orang tua perlu melakukan instropeksi diri dengan terus berupaya mempersiapkan anak menghadapi era digital dengan tetap memanfaatkan kelebihan yang diberikan media elektronik.
Terdapat beberapa pola pengasuhan di dalam keluarga (Santrock, 2007) yaitu Pola Otoriter, Pola Demokratif, Pola Mengabaikan, dan Pola Menuruti, dari keeampat pola pengasuhan ini gaya pengasuhan yang paling efektif menurut Steinberg & Silk (2002) adalah gaya pengasuhan otoritatif.Â
Orang tua yang otoritatif menerapkan keseimbangan yang tepat antara kendali dan otonomi, sehingga memberi anak kesempatan untuk membentuk kemandirian sembari memberi standar, batas dan panduan yang dibutuhkan anak. Orang tua yang otoritatif lebih cenderung melibatkan anak dalam kegiatan member dan menerima secara verbal dan memperbolehkan anak mengutarakan pandangan mereka. Jenis diskusi keluarga ini membantu anak memahami memahami hubungan sosial dan apa yang dibutuhkan untuk menjadi orang yang kompeten secara social. Kehangatan dan keterlibatan orang tua yang diberikan oleh orang tua yang otoritatif membuat anak lebih bisa menerima pengaruh orang tua.
Setelah dicermati dan dipelajari dengan berbagai permasalahan yang ada berkenaan dengan parenting di era digital, maka dilakukan edukasi pendampingan yang dilakukan oleh  Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yaitu Atikarana Putri Fatira dengan jurusan Psikologi. Program yang dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Agustus 2023 di Balai Desa mengikuti kegiatan POSYANDU MAWAR 1 dan berkenaan dengan acara tersebut Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro juga memberikan informasi mengenai parenting yang sesuai dengan kebutuhan anak di era digital.Â
Pada program tersebut, mahasiswa secara langsung memberikan edukasi pendampingan mengenai apa itu parenting, bagaimana parenting yang sesuai dengan era digital, gaya-gaya pengasuhan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak, dan manfaat dari parenting yang baik. Selain itu, diberikan pula poster menarik mengenai parenting di era digital yang dapat ditempel pada setiap POSYANDU yang ada di Desa Gupit.
Kegiatan penyampaian informasi ini juga dilakukan dengan memasukkan materi mengenai parenting di era digital ke dalam website Desa Gupit sehingga dapat diakses oleh Masyarakat Gupit secara menyeluruh.
Selama melakukan kegiatan edukasi pendampingan terhadap ibu-ibu POSYANDU terutama yang memiliki anak balita memberikan antusiasme yang baik. Ibu-ibu tersebut dengan seksama memperhatikan apa yang disampaikan dan sesekali bertanya. Kegiatan edukasi pendampingan ini dilakukan di Pendopo Balai Desa Gupit dengan peserta ibu-ibu yang membawa anaknya ke POSYANDU. Isi edukasi ini menjelaskan tentang pengertian parenting, gaya-gaya parenting, manfaat parenting yang baik, dan parenting di era digital.