Kurang tidur memicu pelepasan hormon stres dan membuat seseorang lebih rentan terhadap kecemasan. Ini bisa menyebabkan gangguan kecemasan umum, serangan panik, dan masalah lain terkait kecemasan. Akibatnya, seseorang menjadi mudah marah, perubahan mood yang tiba tiba, dan sulit mengatasi stres.
Lambat laun, hubungan dua arah pun terbentuk. Kurang tidur berkontribusi terhadap  timbulnya gangguan depresi. Sementara depresi membuat individu sulit tidur, sehingga menciptakan lingkaran setan yang terus berulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H