Mohon tunggu...
Atika Nur Afti Oktavia
Atika Nur Afti Oktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program Studi llmu Al-Qur'an dan Tafsir UIN Walisongo Semarang

Menulis puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Muhasabah cinta

12 Juni 2022   21:12 Diperbarui: 12 Juni 2022   21:27 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dibawah pekatnya langit malam
Daku duduk diatas bumi-Nya seolah sendirian
Merasakan suatu cinta yang begitu besar
Seagungnya cinta yaitu Sang Maha Rahman

Seluas-luasnya cinta dari segala cinta
Al-Wadud yang cintanya bergejolak di dada
Menjadi Adz-Dzikr akan segala dosa
Kemudian asbab menetesnya air mata

Pandangan tertuju sorban merah dihadapan
Dalam hati menjerit akan sesal cinta terlupakan
Gegara mengedepankan cinta semu tak halal
Padahal ada cinta sejati yang jelas hatilah tempat memandang

Begitu malu karena hati dipandang oleh-Nya
Sedangkan bukan Dia yang ku penuhi isinya
Padahal Dialah yang menciptakannya
Tapi tiada syukurku, yang justru memenuhi cinta makhluq-Nya

Daku semakin termenung dalam sepi
Kedekatan oleh-Nya semakin terasa di hati
Begitu ingin daku temui dan mengemis tuk diampuni
Namun bekal masih jauh dari kata tercukupi

Jikalau daku bisa beruzlah
Agar bisa rasakan nikmatnya muroqobah
Namun apalah daya yang nafsuku lawwamah
Yang menjadikan lupa bahwa diri hanyalah hamba lemah

Tentang Sang Maha Cinta
Bait-bait syair cinta tak mampu menjelaskannya
Karena cinta yang abadi tak ada tandingannya
Tunggalnya pada hidup yang cintanya terpercaya
Dan perihal cinta-Nya yang begitu menentramkan jiwa

Yang cintanya tak pernah dusta
Selalu dekat meski hamba melupakannya
Karena  berlabuh pada nafsu dan gemar dosa
Hingga cinta-Nya begitu jarang terasa

Wahai diri           

Kenali..

Sadari..

Dan kembali..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun