Mohon tunggu...
Ainnunsin
Ainnunsin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar untuk lebih baik..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Uniknya Candi Sambisari Jadi Destinasi Wisata Jogja

26 Februari 2023   10:33 Diperbarui: 26 Februari 2023   10:34 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arca Siwa, Ganesha dan Durga Mahisasuramardini, dan kepala ular yang ada dibawah lingga yoni (Sumber: dokumen pribadi Atika Nada Sari)

Yogyakarta memiliki banyak sekali tempat-tempat wisata, dari yang di alam, pantai, bernilai budaya, edukasi, spiritual, dan sejarah. Di Yogyakarta banyak candi-candi peninggalan masa lalu, yang sebagian masih digunakan sebagai tempat beribadah dan wisata, dan ada juga yang dijadikan tempat wisata saja.

Salah satu candi peninggalan masa lalu yang ada di Yogyakarta, yaitu Candi Sambisari. Candi Sambisari ini berada di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani kecamatan Kalasan kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini berada  tidak terlalu jauh dari kota jika dari pusat kota Yogyakarta jaraknya sekitar 15 km ke arah timur laut.

Jenis Sambisari ini merupakan candi Siwa yang diperkirakan dibangun pada awal abad ke-9 oleh Rakai Garut seorang raja Mataram Hindu dari dinasti Syailendra. Candi ini ditemukan oleh seorang petani yang mencangkul di ladangnya dan menemukan batu pahatan.

Kemudian badan arkeologi Yogyakarta melakukan penelitian dan penggalian dan ditemukannya pada tahun 1996 bahwa di bawah tanah terdapat reruntuhan candi yang tersembunyi oleh tubuh dan pasir dan batu yang berasal dari gunung Merapi pada tahun 1906.

Kemudian dilakukan rekonstruksi dan pemugaran candi yang selesai dibangun pada tahun 1987. Uniknya Candi ini dari candi-candi yang lain yaitu yang letaknya berada sekitar 6,5 m di bawah permukaan tanah. Sehingga jika ingin melihat candi tersebut harus mendekat karena tidak terlihat jika dari kejauhan.

Tangga menuju pelataran candi yang ada di bawah tanah(Sumber: dokumen pribadi Atika Nada Sari)
Tangga menuju pelataran candi yang ada di bawah tanah(Sumber: dokumen pribadi Atika Nada Sari)

Kompleks yang di Sambisari dikelilingi oleh pagar 2 lapis. Setiap sisi dari pagar tersebut terdapat pintu masuk tanpa lengkungan ataupun dekorasi. Candi Sambisari terdiri dari satu Candi utama dan tiga candi sekunder. Diantara pembacaan di tersebut hanya Candi utama yang bangunannya relatif utuh.

Tangga menuju candi utama (Sumber: dokumen pribadi Atika Nada Sari)
Tangga menuju candi utama (Sumber: dokumen pribadi Atika Nada Sari)

Diantara keempat Candi tersebut Candi utama adalah candi yang paling besar dan paling tinggi. Di setiap Candi terdapat tangga untuk menuju ke atas. Pada candi utama terdapat tangga menuju keraton yang terletak di depan pintu di sisi bagian barat. Dan di sisi tengah tersebut terdapat hiasan pahatan sepasang kepala naga dengan mulut menganga dan terdapat batu di bawah masing-masing kepala negara dengan pahatan Ghana dalam posisi jongkok dengan kedua tangan terangkat seolah menopang kepala naga di atasnya.

Ghana adalah makhluk kecil yang mengiringi Siwa atau juga disebut dengan Siwaduta. Setelah mencapai puncak terdapat pula gapura raksasa dengan bingkai motif. Dan juga di pintu masuk ini terdapat ukiran kepala naga yang menghadap keluar dengan mulut menganga juga.

Pada candi utama di bagian luarnya terdapat relung yang diisi dengan pahatan. Pada bagian selatan terdapat arca agastya atau Siwa Mahaguru di bagian timur terdapat aca Ganesha dan di bagian utara terdapat arca Durga Mahisasuramardini.

Arca Siwa, Ganesha dan Durga Mahisasuramardini, dan kepala ular yang ada dibawah lingga yoni (Sumber: dokumen pribadi Atika Nada Sari)
Arca Siwa, Ganesha dan Durga Mahisasuramardini, dan kepala ular yang ada dibawah lingga yoni (Sumber: dokumen pribadi Atika Nada Sari)

Ketiga arca tersebut juga terdapat di Candi Prambanan dengan pahatan yang hampir sama atau mirip. Kemudian di bagian dalam candi utama terdapat ruangan yang di dalamnya ada lingga Yoni yaitu lingga terbuat dari batu putih dan Yoni yang berada di tengah terbuat dari batu hitam yang sangat keras dan mengkilap. Juga di sepanjang tapi Linda terdapat alur untuk menampung air sesaji yang dialirkan ke dalam baskom berhiaskan kepala ular.

Di halaman luar Candi terdapat rumput yang hijau yang menyegarkan mata. Di sini kita dapat mengetahui sejarah pada masa lalu mengenai Candi Sambisari dan juga kita tidak hanya mengetahui sejarah atau edukasi mengenai hal tersebut kita juga dapat menikmati keindahan alam yang ada di sekitarnya. Karena pelataran candi ini atau halaman Candi ini terdapat rumput-rumput hijau yang mengelilinginya Candi ini tidak terlalu panas dibanding dengan candi yang lain seperti candi Prambanan.

Untuk mengurangi Candi Sambisari ini, wisatawan dapat berkunjung pada hari Selasa hingga Minggu yang buka pada pukul 07.00 hingga pukul  dan untuk harga tiketnya pun sangat terjangkau untuk warga lokal yaitu 6.000 per orang dan 15.000 untuk turis mancanegara. Dan bagi kalian yang membawa kendaraan terdapat tempat parkir dan hanya membayar 2.000 untuk motor dan 5.000 untuk mobil.

Catatan: harga tiket dan parkir bisa berubah sewaktu-waktu.

Berfoto di candi Sambisari (Sumber: dokumen pribadi Atika Nada Sari)
Berfoto di candi Sambisari (Sumber: dokumen pribadi Atika Nada Sari)

Di Candi Sambisari ini pun terdapat berapa fasilitas yaitu area parkir wisata, mushola, toilet, ruang informasi, gazebo,  warung-warung wisata, dan lainnya. Bagi kalian yang menyukai foto yang  aesthetic kalian dapat berkeliling di area candi dan mengambil beberapa foto yang estetik dan indah.

Ketika berkunjung ke sana atau berlibur waktu yang lebih baik itu ketika pagi hari dan pergi bersama-sama baik dengan keluarga sahabat maupun teman, abadikan momen-momen liburan dan gunakan OOTD terbaikmu. Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun