Mohon tunggu...
Atika Meilatina Husna
Atika Meilatina Husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif prodi Manajemen

blog

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Hubungan Lingkungan Eksternal, Budaya Organisasi dan Sistem Pengendalian Manajemen di Sektor Publik

28 Maret 2024   09:39 Diperbarui: 28 Maret 2024   11:42 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengambilan Keputusan: Mempertimbangkan Lingkungan Eksternal dan Budaya Organisasi

Pengambilan keputusan merupakan proses kritis yang dilakukan oleh individu atau organisasi untuk memilih di antara berbagai alternatif yang tersedia. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan eksternal dan budaya organisasi. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana lingkungan eksternal dan budaya organisasi memengaruhi pengambilan keputusan.

Lingkungan Eksternal:

Lingkungan eksternal mencakup faktor-faktor di luar kendali organisasi yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan. Faktor-faktor ini dapat mencakup kondisi ekonomi, politik, sosial, teknologi, dan hukum. Pengambil keputusan harus mempertimbangkan faktor-faktor ini untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin memengaruhi kinerja organisasi.

Misalnya, dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil, pengambil keputusan mungkin perlu mempertimbangkan efeknya terhadap permintaan pasar dan kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Begitu juga, perubahan regulasi atau perubahan teknologi dapat mempengaruhi strategi bisnis dan keputusan investasi.

Budaya Organisasi:

Budaya organisasi mengacu pada nilai-nilai, norma, dan keyakinan yang membentuk identitas organisasi. Budaya organisasi dapat memengaruhi cara individu dalam organisasi berpikir dan bertindak, termasuk dalam pengambilan keputusan. Organisasi dengan budaya yang kuat mungkin memiliki proses pengambilan keputusan yang berbeda dari organisasi dengan budaya yang lebih fleksibel.

Misalnya, dalam organisasi dengan budaya partisipatif, pengambil keputusan mungkin melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan untuk memastikan representasi yang adil dan dukungan yang lebih besar untuk keputusan yang diambil. Di sisi lain, dalam organisasi dengan budaya otoriter, keputusan mungkin dibuat oleh pimpinan tanpa banyak partisipasi dari karyawan.


Integrasi Lingkungan Eksternal dan Budaya Organisasi dalam Pengambilan Keputusan:

Penting bagi pengambil keputusan untuk memahami bagaimana lingkungan eksternal dan budaya organisasi saling berinteraksi dan memengaruhi proses pengambilan keputusan. Lingkungan eksternal dapat menciptakan tekanan atau peluang yang mempengaruhi budaya organisasi, sementara budaya organisasi dapat membentuk cara organisasi merespons dan beradaptasi terhadap lingkungan eksternal.

Pengambil keputusan yang efektif adalah mereka yang mampu memahami kompleksitas faktor-faktor eksternal dan internal yang memengaruhi keputusan, serta dapat menyesuaikan strategi dan tindakan mereka sesuai dengan kondisi yang ada. Dengan mempertimbangkan baik lingkungan eksternal maupun budaya organisasi, pengambil keputusan dapat meningkatkan kemungkinan kesuksesan dalam mencapai tujuan organisasi.

Hubungan antara lingkungan eksternal, budaya organisasi, dan sistem pengendalian manajemen di sektor publik adalah kompleks dan gagasan. Lingkungan eksternal, yang mencakup faktor-faktor luar yang berpengaruh terhadap organisasi, seperti perundang-undangan, politik, ekonomi, dan teknologi, mempengaruhi budaya organisasi dan sistem pengendalian manajemen. Budaya organisasi, yang merupakan pola dari nilai, norma, dan kepercayaan yang bersama-sama dimiliki oleh masing-masing anggota organisasi, mempengaruhi sistem pengendalian manajemen yang terdiri dari pengendalian hasil, tindakan, personel, dan budaya.


Sistem pengendalian manajemen, yang diterapkan manajemen untuk mengarahkan perilaku staf agar sesuai dengan tujuan organisasi, juga mempengaruhi budaya organisasi. Pendekatan kontinjensi menunjukkan bahwa sistem pengendalian akan lebih dapat menunjang pencapaian tujuan organisasi apabila desainnya sesuai dengan kondisi lingkungan.

Lingkungan eksternal dan budaya organisasi mempengaruhi sistem pengendalian manajemen di sektor publik. Namun, interaksi budaya organisasi dengan sistem pengendalian manajemen tidak semuanya memiliki pengaruh positif terhadap kinerja organisasi.

Pengendalian intern, yang merupakan proses dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lain dalam perusahaan, memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan stakeholders serta menjalankan fungsi pengawasan atas pelaksanaan internal kontrol dalam sebuah organisasi.

Demikian mengenai hubungan antara lingkungan eksternal, budaya organisasi, dan sistem pengendalian manajemen di sektor publik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun